'Tabek Aia Asin', Kolam Penyembuh Sakit Kulit dari Agam
Berita Utama EKO KURNIAWAN, S.Kom(Diskominfo) 01 September 2018 23:09:58 WIB
Sebuah kolam yang terletak di Jorong Simpang Tigo, Nagari Batu Palano, Kecamatan Sungai Pua, Agam, Sumatera Barat, dipercaya mampu menyembuhkan sakit kulit. Kolam yang terletak sekitar 100 meter dari Jalan Raya Batu Palano Koto Baru ini, berukuran panjang sekitar 35 dan lebar mencapai 10 meter. Arena ini berada di areal persawahan yang terletak di kaki Gunung Marapi. Warga lokal menyebut, kolam berair sejuk ini dengan 'Tabek Aia Asin' (kolam berair asin). Pada bagian hulunya, kolam ini berkedalaman sekitar 3-4 meter. Airnya luar biasa jernih dan bisa dilihat jelas hingga ke dasarnya. Sementara bagian lain, berkedalaman sekitar 1 meter. "Banyak yang datang ke sini, untuk sekedar mandi atau mencuci anggota badan. Ini bisa menyembuhkan gatal maupun sakit kulit lainnya karena airnya mengandung semacam belerang. Mungkin ada kaitannya dengan Marapi," jelas Wali Nagari Batu Palano, Erman, Jumat (31/8). Erman menyebut, air dari kolam ini sama sekali tak bisa dikonsumsi karena berasa pahit dan sedikit asin, berbeda dengan kolam lainnya yang berair tawar. Jika terkena mata, maka akan terasa pedih. Kolam ini juga sudah ada sejak dari zaman dahulu serta tak pernah kering. Pada bagian hulunya, tampak sumber air yang sangat besar, yang keluar dari lubang-lubang bawah tanah. Jika melompat ke bagian ini, kita tak akan tenggelam karena tubuh akan didorong ke permukaan oleh sumber air. "Aliran airnya dipakai untuk irigasi. Bagus sekali untuk tanaman. Namun untuk diminum tidak bisa sama sekali," ungkapnya. Lebih lanjut, Erman mengatakan, pihaknya berencana mengembangkan kawasan ini menjadi daerah tujuan wisata mengingat potensinya cukup besar. Sementara, Ade Edward, ahli geologi Sumatera Barat menyebut, 'Tabek Aia Asin' memang mengandung unsur kimia tertentu dibandingkan kolam lainnya. "Berdasarkan pengamatan fisik secara kualitatif, unsur kimia kolam ini adalah aluminium, mangan, magnesiun, calsium, kalium, natrium, dan chloride. Itu semua lebih pekat," jelasnya. Ade mengatakan, unsur-unsur ini adalah unsur kimia yang berasosiasi dengan magma dan batuan pembentuk Gunung Marapi. "Tentunya keberadaan kolam ini tak lepas dari patahan Sumatera yang melewati kawasan Batu Palano. Pada zona ini memang sering muncul semburan air, uap air atau gas yang membawa unsur kimia, tergantung jenis batuan yang dilewatinya," katanya.