Bupati Irfendi Perintahkan Rehab Rumah Reot Tempat Mengaji
Berita Utama EKO KURNIAWAN, S.Kom(Diskominfo) 21 Februari 2018 16:36:59 WIB
Lima Puluh Kota, 21 Februari 2018
Dari gubuk reot yang beratap seng berkarat, terlihat seorang laki-laki tua renta, namanya guru Sutan (60), begitu kakek itu disapa 48 muridnya. Sutan merupakan seorang guru ngaji di Nagari Tarantang Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Dengan Istiqomah, Sutan yang dibantu istrinya satu persatu meluruskan hafalan murid-muridnya di ruangan rumah reotnya berdinding kayu. Rumah tersebut menjadi tempat tinggal Sutan bersama istri sekaligus tempat dirinya mengajar anak-anak Nagari Tarantang mengaji.
Meski mengajar dan minim gaji, semangat Sutan untuk menanamkan pendidikan-pendidikan islam tidak pernah memudar, setiap sore hari dimulai pukul 15.00 WIB sampai 17.00 WIB Sutan selalu menyempatkan waktunya untuk mengajar anak-anak tersebut mengaji. Dia sangat pihatin dengan berbagai perilaku premanisme zaman sekarang, inilah yang menjadi landasan bagi Sutan untuk terus menanamkan pendidikan akhlak bagi anak-anaknya.
Suasana kusyu tersebut tiba-tiba buyar ketika orang nomor satu di kabupaten itu datang menghampiri rumahnya, Senin (20/2) sore kemarin. Ya, ialah Bupati Irfendi Arbi, yang sejak beberapa hari sebelumnya mendapat laporan kegigihan dan semangat bapak Sutan dalam mananamkan ilmu Alquran di Nagari Tarantang.
Kedatangan bupati yang didampingi kepala-kepala OPD ini juga untuk mencarikan solusi dalam memperbaiki rumah yang dihuni bapak Sutan, "Insyaallah, kita akan bantu bersama-sama, sehingga rumah sekaligus tempat mengaji anak-anak ini menjadi layak untuk ditempati," ujar bupati.
Menjawab pertanyaan wartawan, Irfendi mengatakan tugas yang dilakukan bapak Sutan ini sangat mulia bahkan lebih mulia dari dirinya yang saat ini menjabat sebagai bupati. "Menjadi seorang guru ngaji seperti bapak Sutan ini, adalah modal dan jalan tol menuju ke surga. Mereka senantiasa mengajar dengan semangat, meskipun kadang mereka tidak mendapatkan gaji yang memadai, namun bapak Sutan ini tetap semangat dan tidak mengeluh dalam pengabdiannya," ujarnya.
Dikatakannya, guru mengaji ini sangat mempunyai peran penting dalam melahirkan generasi yang qurani. Karenanya, pengajar Alquran tersebut harus mendapatkan sokongan dan perhatian serius, tidak saja dari pemerintah, namun juga dari masyarakat. "Terutama dengan kelengkapan sarana prasarana, peningkatan kualitas dan kelayakan hidup para guru mengajinya. Selama ini para guru mengaji itu sudah mendapatkan bantuan honor dari kegiatan baliak basurau, namun untuk kelanjutannya Pemkab masih mencari peluang terbaik," pungkasnya.
Sumber : kantorberitathetarget.com