Stadion PON Lubuk Alung akan Jadi Kado Terakhir Irwan Prayitno

Artikel EKO KURNIAWAN, S.Kom(Diskominfo) 14 Februari 2017 11:06:58 WIB


Stadion PON Lubuk Alung akan Jadi Kado Terakhir Irwan Prayitno

Oleh: Noa Rang Kuranji

Berbicara tentang pemimpin di Indonesia, pasti kita akan selalu mengingat hasil karya yang ditinggalkannya. Misalnya, Presiden Soekarno dikenang orang tidak hanya sebagai tokoh proklamator tapi juga berhasil membangun sebuah stadion sepakbola termegah di Asia Tenggara ketika itu, yakni Stadion Utama Senayan Jakarta yang baru-baru ini berganti nama menjadi Gelora Bung Karno, Jakarta.

Begitu juga halnya di Sumatera Barat (Sumbar). Setiap berganti gubernur, orang sibuk membicarakan apa kenangan terindah yang ditinggalkannya untuk kepentingan masyarakat. Sebut saja misalnya, Azwar Anas dikenal jasanya karena telah berhasil membangun Stadion H Agus Salim Padang usai pelaksanaan MTQ Nasional ke-13 di Padang tahun 1983.

Begitu pula dengan Hasan Basri Durin (almarhum), dikenal sebagai pencetus pembangunan jalan By Pass Padang. Kemudian, Zainal Bakar sebagai pencetus jembatan layang kelok sembilan dan Gamawan Fauzi dengan berdirinya Bandara Internasional Minangkabau (BIM).

Lalu, bagaimana dengan Gubernur Sumbar sekarang? Ya, saat ini Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno sudah memasuki periode kedua memimpin Ranah Minang. Sudah pasti akan berpikir hal yang sama dan ingin meninggalkan kenangan terindah buat masyarakat Sumbar setelah kepemimpinannya berakhir 2021 nanti.

Proyek besar pembangunan Stadion Utama PON 2024 di Nagari Sikabu Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman yang berlangsung saat ini bisa menjadi kado terakhir dari Irwan Prayitno untuk Ranah Minang tercinta nantinya.

Stadion utama berkapasitas tempat duduk 40.000 penonton itu pembangunannya sudah mulai dikerjakan pada 2015 silam. Pekerjaan pembangunan stadion yang dipersiapkan untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21 tahun 2024 itu diperkirakan akan tuntas pengerjaannya tahun 2020 mendatang.

Kawasan stadion utama yang menghabiskan dana Rp800 miliar akan dikerjakana secara multi years melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sumbar. Tahap awal pembangunan untuk pekerjaan land clearing lokasi sebelum dimulai pembangunan secara keseluruhan, dananya dianggarkan sebesar Rp18 miliar.

Kawasan stadion utama seluas 38,5 hektar adalah salah satu proyek strategis Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar. Kawasan itu dibangun untuk mengembangkan potensi olahraga di Sumbar sekaligus demi pemerataan pembangunan di Ranah Minang.

“Stadion olahraga kita bangun untuk mewujudkan ambisi dan semangat menjadi tuan rumah PON ke 21 tahun 2024 sekaligus mengembangkan potensi olahraga di Sumbar,” kata Irwan Prayitno dalam sambutannya ketika Ground Breaking, 6 Agustus 2015 silam.

Untuk mewujudkan keinginan Sumbar sebagai tuan rumah pada pelaksanaan PON ke 21 tahun 2024, Pemprov Sumbar membagi peran dan tugas dengan pemerintah kabupaten/kota yang ada di Sumbar. Demikian juga dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) beserta pengcab-pengcab yang ada di Sumbar.

Tugas dan peran pemerintah untuk saling mendukung membangun sarana dan prasarana pendukung olahraga di daerah masing-masing, seperti sarana olahraga untuk renang.

Stadion yang di desain tribun separoh tertutup itu adalah salah satu proyek pembangunan prio¬ritas Pemprov Sumbar berstandar Internasional. Meskipun programnya jangka panjang, sebelum pelaksanaan PON 2024 dimulai, pekerjaan sudah selesai.

Stadion yang dirancang sebagai lokasi utama pelak¬sanaan Pekan Olahraga Na¬sional (PON) 2024 di Sumbar itu di desain separoh tertutup untuk menyesuaikan dengan kondisi wilayah Pa¬dang Pariaman yang rawan gempa.

Main Stadium diareal seluas 38,5 hektare di Nagari Sikabu Kabupaten Padang Pariaman, dilengkapi dengan sarana dan prasarana 4 gedung olah¬raga, danau buatan untuk olahraga air, serta satu bukit untuk olahraga sepeda gunung.

Nah, bila pembangunan Stadion PON Lubuk Alung itu nanti selesai dan dimanfaatkan untuk kepentingan umum maka nama Irwan Prayitno pasti akan menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat Sumbar atas kerja-kerasnya tersebut. Sama halnya, ketika orang bicara Stadion H Agus Salim Padang, nama Azwar Anas selalu disebut-sebut masyarakat. Semoga jadi kenyataan. (*)