Cara Membedakan Daging Ayam Kampung dan Daging Ayam Broiler

Cara Membedakan Daging Ayam Kampung dan Daging Ayam Broiler

Artikel YUNI ERLITA, S.Pt(Dinas Peternakan & Kesehatan Hewan) 14 Juli 2017 10:21:05 WIB


Daging ayam  merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung banyak nutrisi dan gizi, sehingga baik bagi tubuh. Daging ayam sendiri bisa dimasak menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, opor ayam, ayam panggang dan masih banyak lagi.

Daging ayam terdiri dari berbagai jenis, namun masyarakat Indonesia hanya mengenal dua jenis saja yakni ayam kampung dan ayam broiler. Umumnya ayam kampung digunakan saat membuat masakan tradisional sebab teksturnya yang tidak mudah hancur ketika dimasak. Kedua jenis daging ayam ini jika dilihat sepintas hampir sama, wajar jika kadang bingung membedakan mana daging ayam kampung dan ayam broiler.

Masyarakat cenderung lebih banyak mengonsumsi ayam broiler ketimbang ayam kampung. Padahal jika ditelaah lebih dalam mengenai kandungan gizinya, ayam kampung jauh lebih sehat daripada ayam broiler. Ayam kampung struktur dagingnya itu berwarna gelap atau merah, itu karena mengandung haemoglobin yang tinggi, ini menunjukkan bahwa ayam kampung mengandung zat besi yang lebih tinggi ketimbang ayam broiler. Serta ayam kampung ini lebih bebas antibiotik, kandungan mineral lebih lengkap seperti kalsium, kalium, zinc, fosfor yang membuatnya makin lebih sehat dibandingkan dengan ayam broiler.

Selain itu bagi para perempuan agar tidak terlalu sering mengonsumsi ayam broiler karena ayam-ayam ini disuntik hormon yang bisa membuat perempuan nantinya menjadi lebih cepat mengalami menopause. Bagi perempuan yang akan menjelang menstruasi sebaiknya mengonsumsi kedelai seperti dalam bentuk tempe sebanyak 140 gram atau setara dengan 4 potong tempe. Ini karena dalam tempe ada kandungan isoflavon dan fitoestrogen yang baik untuk kesehatan perempuan.

Perlu diketahui untuk mencapai bobot 1,8 kilogram jenis ayam broiler pada saat ini hanya membutuhkan waktu kurang dari sebulan atau antara 27-30 hari. Namun pertumbuhan super cepat ayam broiler ini berasal dari bibit ayam broiler terbaik, yang merupakan hasil penelitian selama berpuluh-puluh tahun.

Saat ini kita tak perlu khawatir dengan keberadaan ayam broiler yang diberikan obat hormon di Indonesia. Penggunaan obat hormon untuk mempercepat ayam broiler sudah dilarang Pemerintah sejak 1980. Hal ini juga ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Selain sudah ada pelarangan, pengawasan daging ayam broiler juga sangat ketat dilakukan oleh Kementrian terkait. Tak hanya itu, obat hormon juga terbilang mahal sehingga para peternak akan cenderung rugi jika menggunakannya untuk mempercepat pertumbuhan ayam broiler.

Apalagi ayam-ayam broiler yang dipelihara cenderung lebih stres. Ini karena sejak kecil paruhnya sudah dipotong agar tidak menjadi kanibal, lalu diberi makan berlebihan yang membuat bebannya lebih berat sehingga kakinya tidak kuat. Jika ayam ini sudah stres terlebih sejak kecil maka kandungan gizinya akan menjadi tidak maksimal. Walaupun ayan kampung ini lebih alot dagingnya, tapi komposisi lemaknya lebih bagus dan zat gizinya lebih banyak dibandingkan dengan ayam broiler.

Adapun cara membedakan daging ayam kampung dan ayam broiler, adalah sebagai berikut :

1. Harga

Jika kita pergi ke pasar atau swalayan, pasti akan melihat perbedaan harga yang mencolok dari daging ayam kampung dan ayam broiler. Umumnya daging ayam kampung dijual lebih mahal, karena pengembangbiakan ayam kampung memerlukan waktu lebih lama, yaitu sekitar 6 bulan.

Sementara itu ayam broiler harganya lebih murah. Hal ini disebabkan waktu pengembangbiakan ayam broiler sangat cepat, hanya sekitar 1 bulan. Sehingga banyak peternak ayam lebih fokus pada pengembangbiakan ayam broiler.

2. Warna

Jika ingin memilih jenis daging ayam, kita bisa melihat lebih rinci dari warna daging. Biasanya daging ayam kampung cenderung lebih gelap dibandingkan daging ayam broiler yang lebih mengkilap. Perbedaan warna kedua jenis daging ayam tersebut dipengaruhi oleh faktor makanan, cara, dan lama usia hidup.

3. Ukuran

Ukuran daging ayam kampung biasanya lebih kecil dibandingkan ayam broiler yang memiliki daging lebih gemuk dan tebal. Ukuran daging ini dipengaruhi oleh faktor pakan ternak, dimana ayam broiler diberikan pakan yang banyak mengandung berbagai vitamin dan nutrisi.

Pada bagian dada ayam kampung juga akan terlihat beberapa tulang yang menonjol ke permukaan. Hal ini disebabkan ayam kampung memiliki lemak jauh lebih sedikit. Sedangkan ayam broiler memiliki bagian dada yang lebih gemuk dan besar.

4. Tekstur

Tekstur daging ayam kampung dan ayam broiler juga berbeda. Ayam kampung memiliki tekstur daging lebih liat sementara ayam broiler lebih empuk. Sehingga ketika memasak daging ayam kampung, akan memerlukan waktu lebih lama. Namun juga bisa menggunakan beberapa trik agar daging ayam kampung bisa lebih cepat empuk, seperti dimasak dengan panci presto.

5. Kulit 

Umumnya kulit ayam kampung lebih kenyal dan tidak mudah sobek ketika disentuh. Sementara kulit ayam broiler akan lebih mudah sobek dan lebih licin karena mengandung banyak lemak. Tak hanya itu, sekitar ekor ayam broiler biasanya terdapat banyak timbunan lemak.

Tidak terlalu sulit membedakan ayam kampung dan ayam broiler. Mana yang akan menjadi pilihan tentunya selain dipengaruhi jenis masakan yang akan dibuat. Sebab perbandingan harga antar keduanya memang cukup jauh. Namun, banyak orang yang mencoba atau beralih ke gaya hidup sehat, lebih memilih menggunakan ayam kampong. Selain lebih bergizi dan rendah lemak, ternyata sajian dengan ayam kampung ini akan terasa lebih maknyuss.