"Gerakan Sumbar Membaca" Kampung Batu Jadi Kampung Literasi Pertama di Kota Padang
Berita Utama ROMI ZULFI YANDRA, S.Kom(Dinas Kearsipan dan Perpustakaan) 10 April 2017 01:38:07 WIB
Daerah Kampung Batu, Kelurahan Batang Arau, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) akan menjadi kampung literasi pertama di Kota Padang, karena dalam waktu dekat kampung tersebut akan dijadikan sebagai pilot project.
"Penggagasan kampung literasi ini menindak lanjuti gerakan Sumbar Membaca yang telah berlangsung sebelumnya. Dimana, proses mencerdaskan kehidupan bangsa dimulai dari tatanan pemerintahan yang paling rendah yakni, nagari atau kelurahan," ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Alwis, Minggu 9 April 2017 di Padang.
Dijelaskannya, hadirnya kampung literasi masyarakat, terutama anak-anak yang tinggal tidak jauh dari jembatan Siti Nurbaya itu bisa disibukan dengan kegiatan membaca, menulis dan berbagai kegiatan edukasi lainnya. Di kampung literasi akan disediakan bangunan sebagai pusat proses belajar mengajar dengan metode bermain sambil belajar agar tidak membosankan.
"Cara untuk meningkatkan minat baca sebagai wujud mencerdaskan kehidupan bangsa harus dimulai dengan gerakan-gerakan kecil, namun memiliki pengaruh yang besar. Minat baca di Indonesia sangat rendah. Cara ini menjadi efisien dilakukan untuk mendongkrak minat baca yang rendah tadi," katanya.
Dilanjutkannya, karekateristik masyarakat setempat menjadi yang kental dengan kehidupan laut menjadi alasan dipilihnya sebagai kampung literasi. Selain itu, keseharian anak-anak di Kampung Batu yang belum terfokus kepada proses belajar.
"Sebagaimana Komunitas Tanah Ombak bisa menjadikan anak laut menjadi suka baca, perubahan yang sangat positif," paparnya.
Saat mengunjungi bangunan yang akan dijadikan pusat literasi itu, Alwis menyebutkan, pihak kelurahan serta tokoh masyarakat setempat sangat mendukung kegiatan itu. "Bangunan sudah tersedia, kami tinggal melakukan renovasi dan menjadikan gedung semenarik mungkin bagi anak-anak, sehingga merekanyaman untuk berkegiatan disini," tuturnya.(*)
Direncanakannya, kegiatan tersebut akan dimulai secepatnya di tahun ini. Pihaknya akan memanfaatkan momen Hari Pers Nasional (HPN) nantinya sebagai ajang promosi kampung tersebut. Di kampung literasi nantinya juga akan dipasok buku-buku dari pustaka daerah yang tergantung dan sesuai kebutuhan masyarakat dan anak-anak setempat.
Gani (57), salah seorang tokoh masyarakat Kampung Batu mengaku sangat mengapresiasi langkah dari Dinas Perpustakaan tersebut. Pasalnya, saat ini perlu dilakukan terobosan baru agar masyarakat di kampung tersebut bisa merubah perilaku serta sikap dalam kehidupan.
"Dengan beragamnya masyarakat yang disini baragam pula tingkah lakunya, bahkan kampung ini dicap sebagian orang sebagai kampung pelarian dari pelaku kriminal di Kota Padang. Hadirnya kampung literasi bisa memangkas imej itu," katanya.
Sementara, Iwan (40), warga Payakumbuh yang bermukim di Kampung Batu mengatakan, keseharian masyarakat serta anak-anak saat ini disibukan dengan permainan layang-layang. Selain itu, sejumlah anak usia pelajar juga lebih banyak menghabiskan waktu bermain game.
Ia berharap dengan kampung literasi bisa menjadi titik fokus anak-anak menuntut ilmu selai sekolah. "Saat ini saya melihat anak-anak lebih sering bermain ketimbang belajar, sebab itu pula saat ini yang menjadi perhatian dan kesibukan mereka," katanya.(**) sumber http://www.kabarnagari.com/2017/04/gerakan-sumbar-membaca-kampung-batu.html