Gerakan Sumatera Barat Bersih di Kota Pariaman
Berita Utama () 30 Oktober 2014 08:06:27 WIB
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno melakukan kunjungan kerja dalam rangka menggalakkan Sumatera Barat Bersih di Kota Pariaman sebagai Kota Berseri, Bersih, Indah dan Asri sekaligus sebagai kota konservasi dan penakaran penyu di Sumatera Barat, Selasa siang (28/10). Hadir dalam kesempatan tersebut, Walikota Mukhlis Rahman, Kepala Bapedalda Drs, Asrizal Asnan,MM, Kadir Perikanan Ir. Yosmeri, Kepala SKPD dilingkungan Pemko Pariaman, Forkopinda di Pantai Ampalu Kota Pariaman.
Gubernur Irwan Prayitno dalam kesempatan itu menyampaikan, apresiasi atas kerja nyata Pemko dan masyarakat Kota Pariaman atas usaha penakaran penyu sebagai upaya pelestarian lingkungan hidup dan penyu sebagai satwa langka di Sumatera Barat. Dan Penakaran Penyu ini telah menetaskan 40.000 ekor dan telah dilepas kelaut lepas.
Kita juga menyampaikan penghargaan dengan program Sumatera Barat Bersih, yang di Kota Pariaman ini lebih dahulu melaksanakan, sehingga ini menjadi sesuatu prestasi yang patut kita banggakan bersama, ibaratnya Pariaman telah berbuat sebelum Sumatera Barat memikirkannya, ujarnya.
Irwan Prayitno juga menyampaikan, program Sumatera Barat bersih merupakan, gerakkan bersama untuk membangun karakter masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan disekitarnya sekaligus sebagai sebuah kepribadian hidup ditengah-tengah masyarakat. Tidaklah terlalu sulit bagi semua orang dalam mempraktekkan ini selagi ada kemauan.
Kedepan kita sangat berharap bagaimana setiap sekolah dan tempat ibadah kebersihan lingkungan dan tempat-tempat WC dan kamar mandi menjadi sesuatu yang menjadi perhatian bersama. Karena dari semua itu kita akan mampu melihat dampak yang baik dalam meningkatkan dunia pariwisata di Sumatera Barat.
Makin tumbuh besarnya karakter masyarakat yang peduli lingkungan tentunya akan meningkatkan sesuatu kebanggaan, harga diri dan martabat masyarakat itu sendiri. Mari terus kita gerakkan Sumatera Barat Bersih, baik dalam kepribadian, sikap dan prilaku juga dalam wawasan lingkungan yang lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang, harapnya.
Walikota Muchlis Rahman dalam kesempatan itu menyampaikan, pemko dan masyarakat Pariaman telah melakukan berbagai kegiatan pembangunan pelestarian lingkungan terutama dalam penakaran penyu.Penangkaran penyu yang berada di Desa Ampalu, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman, Sumatera Barat menjadi salah satu objek wisata andalan di Pariaman. "Kita menjadikan penangkaran penyu objek tujuan wisata di Kota Pariaman.
Sudah banyak wisatawan baik dari dalam maupun mancanegara yang datang ke lokasi penangkaran penyu yang berada di Desa Apar itu. "Para wisatawan itu tidak saja melihat proses pembibitan, namun juga bisa melepaskan anak penyu ke pantai," katanya.
Penangkaran penyu memiliki sekitar 600 butir telur yang siap ditetaskan. Biasanya telur dapat menetas dalam waktu 58 hari. "Jenis penyu dalam konservasi itu yakni penyu hijau (Chelonia mydas),penyu sisik (Eretmochelys imbricata) serta penyu lekang (Lepidochelys olivacea),"
Muchlis Rahman juga mengatakan, saat ini populasi penyu di habitatnya mengalami penurunan cukup tajam. Salah satu penyebab populasi penyu berkurang, yakni penangkapan penyu oleh orang tidak bertanggung jawab dan maraknya perdagangan telur penyu oleh sebagian masyarakat pinggiran pantai. "Untuk itu, Pemkot Pariaman telah melakukan upaya-upaya penyelamatan populasi tersebut.
Selain penakaran penyu pemko Pariaman juga telah melakukan upaya pelestarian lingkungan perikanan dengan menata zona pengembangan dan zona penangkapan ikan masyarakat. Sehingga ini juga sebagai upaya untuk menjaga habit laut dalam menjaga ekosistem lingkungan secara baik. Demi kebaikan hari ini dan untuk generasi mendatang, ungkapnya.
Dalam kesempatan itu Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyerahkan, hadiah konteiner mini, alat kebersihan dan secara bersama melepas Tukik ( anak ) penyu hijau dalam penangkaran dipantai Ampalu tersebut. ( Humas Sumbar )