ITIK PITALAH
Peternakan YUNI ERLITA, S.Pt(Dinas Peternakan & Kesehatan Hewan) 24 Februari 2017 16:56:19 WIB
Itik Pitalah merupakan jenis itik asli Indonesia yang berasal dari Sumatera barat, tepatnya di Kabupaten Tanah Datar di desa Nagari Pitalah. Itik ini banyak dibudidayakan atau diternakan guna diambil daging maupun telur yang memiliki kualitas baik. Kemampuan Itik Pitalah memproduksi telur dan daya tahan yang tinggi dalam menaiki dan menuruni bukit untuk digembalakan pada sawah habis panen, menjadikan Itik Pitalah sangat disukai para peternak dan merupakan primadona dikalangan peternak itik dan para pelaku usaha kuliner masakan itik di Sumatera Barat. Penyebaran Itik Pitalah meliputi daerah Agam, Bukittingi, 50 Kota, Payakumbuh, Jambi, daerah dataran tinggi Pulau Sumatera.
Keunggulan Itik Pitalah adalah tidak mengenal istilah Afkir (berhenti berproduksi) seperti kebanyakan itik jawa. Itik Pitalah terkenal gesit dan mudah dipelihara, serta mampu beradaptasi dilingkungan baru dengan cepat. Umumnya para peternak masih membudidayakan itik Pitalah secara tradisional, yaitu dengan digembalakan ke Sawah dan dikurang.
Status Itik Pitalah saat ini populasi semakin berkurang dan sangat sulit sekali ditemui di daerah asalnya ( Terancam punah). Itik Pitalah kalah pamor dengan banyaknya Itik Jawa yang terutama itik mojosari yang dibawa ke Sumatera barat sehingga menyebabkan itik Pitalah semakin tersisihkan.
KEUNGGULAN ITIK PITALAH
No |
Parameter |
Penilaian |
1 |
Sifat Kuantitatif - Produksi telur - Berat Telur - Persentase karkas - Berat lemak - Kemampuan hidup hingga dewasa - Puncak produksi umur - Lama penetasan |
180 butir 65-70 gram 68,54 % 0.057 99% 10-12 bulan 27 hari
|
2 |
Sifat Kualitatif - Kemampuan Produksi - Kemampuan hidup secara liar - Daya adaptasi terhadap pakan terbatas - Daya adaptasi terhadap cekaman panas - Daya tahan terhadap penyakit - Kemampuan adaptasi terhadap lingkungan |
Baik Baik Baik Baik Baik Baik
|
KARAKTERISTIK ITIK PITALAH :
WARNA
Itik Pitalah Jantan
- Dilihat dari ciri penotifik umumnya itik Pitalah jantan warna bagian kepala dan ekor memiliki warna hitam dengan kemilau hijau,
- Dada, punggung perut, paha berwarna abu-abu dengan kamilau kecoklatan,
- Shank dan kaki berwarna orange.
Itik Pitalah Betina
Rumpun itik Pitalah betina secara dominan memiliki pola warna belang jerami, yaitu suatu pola lurik antara coklat tua/kehitaman dengan coklat muda lurik coklat tua/kehitaman. Terkadang terdapat bulu warna putih melingkar atau tidak pada bagian leher.
DAYA REPRODUKSI
Itik Pitalah sedikit lebih kecil dari itik local lainnya yang ada di Indonesia, tetapi tingkat produksinya cukut tinggi yaitu 180 butir secara intensif. Hal ini tergantung pada kecukupan nutrisi yang diberikan. Umumnya untuk daerah Pitalah peternak lebih mengutamakan makanan alami (digembalakan) dari pada harus mengeluarkan uang untuk membeli konsentrat.
KEMAMPUAN REPRODUKSI
Perkembangbiakan Itik Pitalah lebih lambat dari itik lokal lainnya di Indonesia. Masalah besar dan lambtanya perkembangan ini adalah jumlah pemilikan ternak itik pada masyarakat adalah antara 5 sampai 30 ekor, hanya 1 sampai 5 orang yang memiliki sampai 60 ekor. Di daerah Batipuh hanya 1 sampai 5 orang yang menetaskan Itik Pitalah dan inipun tidak dilakukan secara continue tetapi berdasarkan keinginan untuk memperbanyak itik sendiri.
Sifat Reproduksi Itik Pitalah :
- Umur dewasa kelamin 5 bulan
- Betina mulai bertelur 6 bulan
- Lama produksi 2.5 – 3 tahun
- Periode produksi telur 6 bulan
- Jumlah produksi telur 6180 butir (tradisional)
- Puncak produksi umur 10-12 bulan
- Berat jantan dewasa 1.6 kg, betina 1.4 kg
- Berat telur rata2 65-70 gram
- Lama penetasan 27 hari
- Mortalitas < 1 %