Tahun Baru Semangat Baru

Tahun Baru Semangat Baru

Artikel () 04 Januari 2017 18:18:37 WIB


Tahun Baru Semangat Baru
Oleh Irwan Prayitno
Harian Singgalang, 4 Januari 2017

Alhamdulillah, kita sudah berada di tahun 2017. Waktu begitu cepat berlalu. Jika kita melihat ayat-ayat Al Quran, Allah SWT sering menjadikan waktu sebagai sumpahNya, “Demi masa” (QS. Al Ashr: 1), “Demi waktu Dhuha” (QS. Ad Dhuha:1), dan masih banyak lagi jika kita telusuri ayat-ayat Al Quran. Ayat-ayat seperti ini mengajak manusia untuk lebih menyadari pentingya masalah waktu.

Awal tahun adalah saat yang tepat untuk mempersiapkan diri mengarungi waktu yang terus berjalan. Selain itu, juga saat yang tepat untuk mengevaluasi apa saja yang sudah dilakukan setahun belakangan. Hal apa saja yang perlu diperbaiki, dijauhi, ditinggalkan, ditingkatkan, dan lainnya.

Dalam shalat wajib 5 waktu, setelah shalat kita disunahkan membaca istighfar, memohon ampun kepada Allah SWT atas perilaku kita yang punya potensi salah. Dan memang sebagai manusia kita pasti berbuat kesalahan, baik sengaja maupun tidak disengaja. Dengan selalu mengucap istighfar, insya Allah kita akan merasakan energi positif yang luar biasa, karena merupakan sunnah Rasulullah SAW. Kita tahu bahwa ada kekuatan yang lebih hebat dari diri kita yang mengatur hidup kita, yaitu Allah SWT. Sehingga kita akan merasakan bahwa di atas langit ada langit, kita bukanlah pribadi paling hebat, masih ada yang lebih hebat dari kita tapi justru perilakunya lebih mulia.

“Barang siapa yang selalu beristighfar, maka Allah akan berikan untuknya solusi setiap menemui masalah, dan jalan keluar untuk setiap kali menemui kesempitan, dan Allah akan memberikannya rezeki dari jalan yang tidak diduga-duga.”(Hadits sahih, diriwayatkan oleh Abu Dawud (hadits no. 1297), Ibn Majah (hadits no. 3809) dan al-Hakim. Al-Hakim berkata: Hadits ini sanadnya sahih.)

Oleh karena itu, penting sekali bagi kita merenungi apa saja yang sudah kita lakukan. Adakah kesalahan yang kita perbuat berakibat fatal bagi orang lain dan juga diri sendiri? Jika ada, maka marilah ber-istighfar, memohon ampun kepada Allah SWT.

Umar bin Khaththab r.a berkata, “Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian dihisab, dan hendaklah kalian menimbang diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah untuk hari besar ditampakkannya amal”.

“Seorang yang beriman melihat dosa-dosanya seperti dia berada di bawah gunung, dia takut apabila gunung tersebut menimpanya, dan seorang fasiq melihat dosa-dosanya seperti lalat yang terbang di atas hidungnya, maka dia singkirkan seperti ini, yaitu diusir dengan telapak tangannya.” (HR. Bukhari).

Dengan selalu menghisab (koreksi) diri, insya Allah kita akan jauh dari sifat sombong, tinggi hati, merasa paling benar. Dan sebaliknya membuat kita untuk rendah hati, memiliki motivasi diri yang lebih kuat, meyakini mampu mencapai kesuksesan, dan optimis akan datangnya pertolongan Allah SWT.

Menatap masa depan dengan kerendahan hati, dikuatkan dengan usaha yang sungguh-sungguh, disertai tawakal kepada Allah SWT, insya Allah akan menjadikan hidup kita lebih semangat.

Setelah melakukan instropeksi diri dengan menghisab/koreksi diri, maka kita berhak menyambut tahun baru dengan semangat baru. Semangat untuk berbuat lebih baik lagi, beribadah lebih giat lagi, bermasyarakat lebih luas lagi, menolong orang lebih banyak lagi, bekerja lebih giat lagi, dan sebagainya. Semoga bertambahnya tahun dalam hidup kita juga membuat kita bertambah dewasa dan bertambah dekat dengan Sang Pemilik Hidup, Allah SWT agar hidup kita makin terarah sehingga hidup menjadi optimis dan kuat menerima karunia, rezeki, maupun ujian dan cobaan. ***

(by: akral/tim e-gov)