Kontingen Pospenas Sumbar Dijamu Perantau Gorontalo
Berita Utama () 26 Juli 2012 06:37:00 WIB
GORONTALO - Kontingen Pospenas (Pekan Olahraga antar Pondok Pesantren se- Indonesia) VI Sumatera Barat dijamu makan malam oleh para peratantau yang tergabung dalam Ikatan Persaudaraan Minang Gorontalo Tuah Sakato, Gorontalo.
Acara jamuan makan malam itu sekaligus silaturrahmi sebagai ungkapan rasa syukur atas prestasi yang telah diraih dan sekaligus acara lepas kerinduan akan kampuang nan jauh di mato.
Ketua rombongan Pospenas, Armyson Amran dalam kesempatan itu menyampaikan ungkapan terima kasih dan apresiasi atas undangan dan perhatian para perantau kepada kontingen Pospenas VI Sumbar yang telah mampu meraih peringkat VI dengan perolehan 5 emas, 2 perak, 2 perunggu.
"Alhamdulillah, dengan persiapan yang begitu singkat kita dapat meraih ini berkat kegigihan anak santri kita begitu hebat, membawa keharuman nama baik Sumatera Barat di pentas nasional. Prestasi tahun ini juga merupakan keberhasil mempertahan prestasi pospenas V di Surabaya," kata Amrison, Minggu (30/6) malam.
Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan, masyarakat Gorontalo merupakan masyarakat yang bersahabat, ramah dan dapat diajak berkomunikasi dengan baik.
"Daerah yang termasuk provinsi baru yang sedang giat-giat membangun kemajuan daerah, kita amat harapkan para perantau Minang dapat berkontribusi dalam pembangunan tersebut," katanya.
Kemajuan dan kesuksesan perantau Minang di Gorontalo tentu dapat membanggakan kampung halaman.
"Ke depan kita berharap kerjasama dan kesinambungan rantau dengan Pemprov Sumatera Barat dapat terjalin baik untuk kemajuan pembangunan di kampung halaman," harapnya.
Sementara itu, Pembina Ikatan Keluarga Minang Tuah Sakato, Gorontalo, Hen Restu yang juga menjabat Asisten I Pemkab Gorontalo dalam sambutannya menyampaikan, profesi para perantau di sana lebih banyak PNS, guru dan swasta.
"Perantau di daerah ini bertahan karena dua alasan. Pertama, karena tugas yang padat dan karena memang tidak punya biaya yang cukup untuk pulang kampung," katanya.
"Kerinduan akan pulang kampung, teringat saudara dan dusanak, namun kampung den jauh di mato tapi dekat di hati," tambahnya.
Oleh karena itu, atas nama Ikatan Keluarga Minang Gorontalo, ia berharap meminta bantuan tentang pengadaan kuburan umum masyarakat Minang di Gorontalo, sebagai simbol semangat kerukunan masyarakat Minang di daerah itu.
IKM Tuah Sakato setiap bulan melakukan kegiatan pertemuan dengan kegiatan arisan dan kegiatan sosial lainnya. Jumlah anggota sekitar 65 KK.
"Masih banyak dunsanak-dunsanak kita yang belum tergabung dalam IKM Tuah Sakato. Mudah-mudahan dengan perhatian Pemprov. Sumatera Barat, IKM Tuah Sakato Gorontalo mampu pula nanti memberikan kotribusi yang lebih baik lagi dalam memajukan kampung halaman nan tacinto," ujarnya.