Kesehatan yang Mahal

Kesehatan yang Mahal

Artikel () 17 Oktober 2016 18:08:11 WIB


Sudah sering disebut orang bahwa kesehatan itu mahal. Bahkan nada sarkasme pun menyebut bahwa orang miskin tidak boleh sakit, ungkapan yang menunjukkan betapa untuk hidup sehat itu harus memiliki uang banyak. Atau dengan kata lain, jika sakit harus memiliki uang banyak untuk bisa menyembuhkan penyakit.

Di awal milenium dan makin ke sini banyak dijumpai orang-orang yang meninggal di usia muda. Penyebabnya bermacam-macam. Di antaranya adalah penyakit jantung yang tidak terdeteksi sebelumnya.

Di samping penyakit jantung, juga ada penyakit lain yang terjadi para orang-orang usia muda. Jika diamati lagi, ternyata salah satu penyebabnya adalah gaya hidup instan. Ingin cepat, ingin mudah, ingin enak, mengabaikan proses dan pemeliharaan badan.

Misalnya saja, orang ingin makan yang bisa dihidangkan cepat. Maka makanan cepat saji menjadi laku. Contoh lain, orang ingin makan enak, maka datanglah ke tempat-tempat yang menjual makanan enak.

Di samping itu, banyak yang melupakan untuk menjaga badan agar tetap dalam kondisi fit. Hak-hak badan jadi terabaikan dengan berbagai aktivitas. Olahraga yang seharusnya menjadi salah satu hak yang harus ditunaikan menjadi dipinggirkan karena padatnya aktivitas. Bahkan ada yang menganggap olahraga tidak penting.

Jika hak badan berupa olahraga teratur diabaikan, maka hak ruhani untuk disehatkan juga banyak dilupakan. Apa saja hak ruhani tersebut? Bagi umat Islam hak ruhani yang pokok adalah menjaga shalat lima waktu karena merupakan bagian dari rukun Islam.

Tidak itu saja, hak ruhani yang lain adalah berpikir positif dan berperilaku baik atau berakhlak mulia. Hal ini juga sering diabaikan orang. Seolah-olah ia terpisah dari proses pembentukan hidup sehat. Jika dilihat lagi, berpikir positif dan berperilaku baik dalam ajaran Islam justru dapat menghalangi datangnya penyakit.

Dengan berpikir positif dan berperilaku baik, maka akan ada balasannya dari Allah SWT. Kita mungkin kurang menyadari bahwa perilaku baik yang keluar dari diri kita bisa saja sebab tertolaknya penyakit atau bahaya yang akan menimpa diri kita. Sebaliknya jika kita berperilaku negatif maka justru akan menyebabkan sakit.

Karena salah satu sebab datangnya penyakit adalah dosa yang dilakukan manusia dan sakitnya adalah untuk menebus dosa-dosa tersebut. Berikut beberapa hadits yang menerangkannya:

Tidaklah seorang muslim yang tertimpa gangguan berupa penyakit atau semacamnya, kecuali Allah akan menggugurkan bersama dengannya dosa-dosanya, sebagaimana pohon yang menggugurkan dedaunannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Tiada seorang mu’min yang ditimpa oleh lelah atau pe­nyakit, atau risau fikiran atau sedih hati, sampaipun jika terkena duri, melainkan semua penderitaan itu akan di­jadikan penebus dosanya oleh Allah” (HR Bukhari-Muslim).

Jika sakit seorang hamba hingga tiga hari, maka keluar dari dosa-dosanya sebagaimana keadaannya ketika baru lahir dari kandungan ibunya,”(HR Ath-Thabarani).

Penyakit panas itu menjaga tiap mu’min dari neraka, dan panas semalam cukup dapat menebus dosa setahun,” (HR Al-Qadha’i).

Di samping itu, untuk mendapatkan selalu nikmat kesehatan, Rasulullah SAW juga berdoa setiap hari pagi dan petang kepada Allah agar diberikan badan yang sehat, pendengaran yang sehat, dan penglihatan yang sehat. Berikut hadits yang menerangkannya:

Dari Abdurrahman bin Abu Bakrah Radhiyallahu`anhu, dia berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku, sesungguhnya aku mendengar engkau berdoa: Allahumma ‘afini fi badani, Allaahuma ‘afini fi sam’i, Allahumma ‘afini fi bashari, laa ilaaha illa anta.. (Ya Allah, sehatkanlah badanku; Ya Allah, sehatkanlah pendengaranku; Ya Allah, sehatkanlah penglihatanku; tiada Tuhan selain Engkau) . Engkau lakukan itu tiga kali ketika pagi dan tiga kali ketika sore,” Sang ayah berkata, “Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berdoa seperti itu, maka aku pun ingin mengikuti sunah beliau.” (HR.Abu Dawud)

Dengan demikian, kita bisa simpulkan bahwa untuk selalu mendapatkan kondisi sehat, perlu penjagaan fisik, pengaturan perilaku, pengaturan makanan, olahraga, dan juga berdoa. Allah SWT sendiri yang menyerukan kepada hambaNya untuk berdoa meminta apa yang diinginkan. Ini bisa dilihat di terjemahan dari surat Ghafir ayat 60, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.”

Di luar hal itu, untuk mendapatkan kesehatan ketika dalam kondisi sakit, sedekah adalah salah satu cara untuk mendapatkan kesembuhan. Berikut hadits yang menerangkannya, “Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” – (HR. Abu Dawud, At Thabarani dan Al Baihaqi, dihasankan oleh Syaikh Al-AlBani dalam Shahihul Jami’).

Semoga kiranya kita bisa mengambil pelajaran dari berbagai ayat Al Quran dan Hadits yang menerangkan mengenai sehat dan sakit. Masih banyak lagi ayat Al Quran, Hadits, dan tentunya buku-buku ilmiah maupun populer yang mengajak kita untuk hidup sehat dan menjauhi penyakit. (efs)

Foto: freefoto.com