Pentingnya Perencanaan Keuangan

Pentingnya Perencanaan Keuangan

Artikel () 10 Oktober 2016 17:05:59 WIB


Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX yang diselenggarakan di Jawa Barat baru saja selesai. Para atlet yang mampu meraih medali emas oleh pemerintah daerah (pemda)nya dikabarkan akan mendapatkan penghargaan, antara lain berupa uang tunai dengan jumlah besar. Besarannya tentu disesuaikan dengan anggaran daerah masing-masing. Bagi daerah seperti DKI Jakarta atau Jawa Barat, anggaran yang mereka miliki jauh lebih besar dari Sumatera Barat (Sumbar). Tentunya akan berbeda pula penghargaan berupa uang yang akan diberikan oleh pemda kepada para atletnya.

Bagi atlet, mereka memang dituntut fokus dalam berlatih dan mempersiapkan diri untuk berkompetisi sehingga kemungkinan mereka lupa untuk memikirkan mengenai masa depan mereka. Masa depan atlet adalah bagaimana kehidupan mereka tetap terjamin meskipun sudah pensiun sebagai atlet. Dan masa produktif seorang atlet memang tidak seperti masa kerja pegawai yang pensiun di umur 55 tahun.

Selama ini sering dikabarkan oleh media bagaimana kehidupan atlet-atlet yang telah pensiun, telah lewat masa produktif mereka. Kabar-kabar menyedihkan banyak bermunculan. Meskipun demikian, ada pula mantan atlet yang memiliki usaha setelah pensiun sebagai atlet. Saya melihat, dari segi modernisasi sudah ada kemajuan dalam hal teknologi keatletan seperti penerapan gizi untuk mendukung stamina yang mumpuni. Namun, sepertinya para atlet tersebut belum diberikan semacam kuliah mengenai perencanaan keuangan atau perencanaan keuangan keluarga.

Mereka yang telah mewakili daerahnya dalam kompetisi olahraga bergengsi memang perlu mengetahui bagaimana merencanakan keuangan untuk diri mereka dan juga keluarga, baik ketika masih menjadi atlet maupun menjelang pensiun dari atlet. Dan sebenarnya tidak hanya atlet, bagi artis atau seniman yang memiliki masa produktif tidak lama atau pendek, penting sekali melakukan perencanaan keuangan untuk diri mereka dan juga keluarga mereka.

Di luar itu, mereka yang tidak atau belum memiliki jaminan sosial memang perlu memikirkan perencanaan keuangan. Perencanaan keuangan yang dimaksud adalah, dana pensiun, asuransi jiwa, tabungan atau investasi sebagai pendapatan pasif. Di luar itu pembicaraan masalah keuangan lebih mengarah kepada kebutuhan hidup harian.

Dana pensiun sebenarnya harus dipersiapkan sejak awal dan ketika berada di usia produktif. Baik dia berprofesi sebagai atlet, artis, mahasiswa, maupun yang sudah bekerja. Semakin awal menyiapkan dana pensiun, maka akan semakin baik kondisi ketika menerima dana pensiun itu kelak. Dan dana pensiun sendiri biasanya diinvestasikan sehingga peserta tidak hanya menabung tetapi juga mendapatkan hasil dari investasi.

Perencanaan keuangan sudah selayaknya menjadi perhatian banyak orang, terutama mereka yang baru saja memiliki kartu tanda penduduk atau KTP. Karena dengan memiliki KTP seseorang bisa berhubungan dengan lembaga keuangan atau lembaga non keuangan yang bisa membantu perencanaan keuangan mereka.

Lembaga keuangan yang dimaksud di antaranya adalah bank, di mana saat ini bank sangat agresif menawarkan produk investasi dan juga asuransi. Di samping itu juga banka juga menawarkan tabungan berencana dengan rentang waktu hingga 20 tahun untuk menyiapkan berbagai tujuan seperti haji, umroh, pendidikan anak, pensiun, travel, dan lainnya.

Selain itu lembaga non keuangan yang masih berkutat dengan uang namun bukan berfungsi sebagai bank seperti perusahaan asuransi. Kebutuhan yang mungkin bisa dikatakan mutlak adalah asuransi jiwa. Hingga saat ini masih banyak orang yang belum memahami pentingnya asuransi jiwa. Bagi kepala keluarga, asuransi jiwa sangat penting, terutama ketika tiba-tiba meninggal dunia, sementara ada istri dan anak-anak yang harus dinafkahi.

Sementara untuk asuransi kesehatan saat ini sudah ada badan pengelola jaminan sosial (BPJS) yang mengurusi masalah kesehatan masyarakat. Menurut sebuah sumber, BPJS di Indonesia adalah salah satu asuransi terbaik di dunia karena menangani begitu banyak orang dengan premi yang masih terjangkau.

Untuk mengetahui apa saja yang mesti disiapkan seseorang terkait perencanaan keuangan untuk dirinya, kini sudah banyak bermunculan konsultan perencana keuangan keluarga maupun pribadi yang siap membantu kliennya.

Jika tidak ingin berhubungan dengan konsultan perencana keuangan, maka masih banyak sumber yang bisa dipelajari, di antaranya melalui buku, video, maupun bercelancar di internet. Intinya, merencanakan keuangan sejak awal akan memperbaiki kondisi seseorang dalam menghadapi hidupnya. Tidak hanya atlet, artis, atau mereka yang usia produktifnya pendek, tetapi juga orang yang dianggap miskin pun harus memiliki perencanaan keuangan.

Setiap orang hanya bisa merencanakan, karena mereka tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari. Dengan melakukan perencanaan keuangan, usaha atau ikhtiar sudah dimaksimalkan. Meminimalisir resiko pun sudah dilakukan. Allah SWT memberikan akal kepada manusia, salah satu kegunaannya adalah untuk memikirkan bagaimana menghadapi dan menjalani kehidupan di dunia. (efs)

Foto: freefoto.com