Sektor Pangan Berperan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Sektor Pangan Berperan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Artikel YANITA SELLY MERISTIKA, S.Kom(Dinas Pangan) 04 Oktober 2016 09:48:32 WIB


JAKARTA, JITUNEWS.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Forum Pertanian 2016 yang membahas peran sektor pangan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Jakarta, Kamis (29/9). Berdasarkan data BPS, sektor pangan tumbuh terbesar 14,15 persen pada kuartal II 2016 dibandingkan kuartal I. Selain itu, pada bulan April 2016 terjadi deflasi sebesar 0,45 persen dan kelompok pangan merupakan penyumbang terbesar yang mencapai 0,94 persen.

BPS juga merilis jumlah penduduk miskin di pedesaan turun 50.000 dari 17,94 juta orang pada bulan Maret 2015 menjadi 17,67 juta orang pada bulan Maret 2016. Hal ini terjadi karena produksi pangan yang dihasilkan petani melimpah.

Hadir dalam diskusi ini Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman; Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita; Ketua Umum Gabungan Perusahaan Perunggasan Indonesia, Anton J. Supit; Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia, Arum Sabil; dan Pakar Pertanian IPB, Rahmat Pambudy.

Menteri Pertanian mengatakan, besarnya kontribusi pertanian terhadap peningkatan kesejahteraan petani berkat kebijakan pembangunan pertanian yang tepat. Kebijakan tersebut di antaranya fokus pada pengembangan kawasan atau sentra pangan, pembangunan infrastruktur, mengubah regulasi bantuan pertanian dari sistem tender menjadi penunjukan langsung, investasi dan hilirisasi, penataan tata niaga pangan, dan pengendalian impor dan mendorong ekspor.

“Hasilnya produksi padi tahun 2015 naik 6,42 persen, jagung naik 3,18 persen dan kedelai naik 0,86 persen dibandingkan tahun 2014. Impor jagung turun 56 persen pada periode bulan Januari-Juli 2016 dibandingkan periode bulan Januari-Juli 2015. Kemudian, sampai saat ini tidak ada impor bawang merah atau turun 100 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Amran saat memberikan arahan dalam diskusi Forum Pertanian 2016.

Amran menambahkan peningkatan produksi ini diikuti dengan kebijakan harga. Harga beli komoditas pangan petani yang tinggi dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Misalnya jagung, jika harga naik Rp 100 saja maka keuntungan yang dinikmati petani sangat besar. Saat ini, pemerintah telah menetapkan harga acuan jagung di tingkat petani Rp 3.150/kg dan di konsumen Rp 2.650-2.750/kg.

Kemudian, kebijakan Harga Pembelian Pemerintah gabah dan program Serap gabah telah melindungi petani dari harga jatuh di saat panen raya dan memperkuat stock pangan.  “Hasilnya, harga gabah di saat panen raya stabil dan demikian juga stock beras saat ini 2,1 juta ton cukup aman sampai dengan bulan Mei 2017,” tukasnya.

http://www.jitunews.com/read/45348/sektor-pangan-berperan-meningkatkan-kesejahteraan-masyarakat