Penertiban PKL di Kelok Sembilan Berjalan Dengan Penuh Humanis

Penertiban PKL di Kelok Sembilan Berjalan Dengan Penuh Humanis

Berita Utama Admin Satpol PP(Satuan Polisi Pamong Praja) 29 Juli 2016 16:01:27 WIB


Satpol PP Sumbar, Kelok Sembilan --- Jelang pelaksanaan Tour de Singkarak (TdS) 2016, Satpol PP Sumbar diperintahkan oleh Gubernur Sumbar untuk melakukan penertiban jalan-jalan yang bisa menghambat jalur yang akan dilewati oleh pembalap Tour de Singkarak. Khususnya jalan menuju jembatan Fly Over Kelok sembilan di Kabupaten Limapuluh Kota yang dipenuhi oleh para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan. Selain keberadaan kios-kios liar disepanjang jembatan Kelok 9 itu juga mengancam keselamatan para pembalap yang akan melintas, karena pedagang itu sudah memakan bagian pinggir jalan.

Terbukti pada saat kami melakukan penertiban bersama Tim Gabungan (28/7) kemaren sekitar puluhan pedagang masih menempati areal jembatan Fly Over Kelok sembilan untuk berdagang. Sekitar 10.00 WIB Tim Gabungan dari Satpol PP Sumbar langsung mensosialisasikan akibat berdagang di atas jembatan kelok sembilan yang dapat merusak struktur jembatan dan merusak keindahan jembatan itu sendiri, karena jembatan kelok sembilan bukanlah desinasi wisata tetapi merupakan icon Nasional dan icon Provinsi Sumatera Barat.

Apalagi dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan event Tour de Singkarak (TdS) 2016 pada tanggal 6 s/d 14 Agustus 2016, untuk itu jalan yang merupakan jalur pelintasan bagi pembalap harus disterilkan.

Adapun tim gabungan terdiri dari Satpol PP Sumbar yang dipimpin oleh Kasi Operasional dan Pengendalian (Rusdi, SH) dan Kasi Kerjasama (Raflis G, S. Sos), dengan anggota 15 orang, Satpol PP Limapuluh Kota yang dipimpin oleh Kabid Tribun dan Tranmas (Delvis), juga dihadiri oleh Sekretaris (Erizal, ST), dengan anggota 60 personil, Dinas Pariwisata Limapuluh Kota yang dipimpin oleh Sekretaris (Hidwan Reta, M.Pd) dengan anggota 15 orang dan dibantu langsung oleh Polsek Harau Polres Limapuluh Kota (AKP Elvia Daimar, SMHK) dengan personil 5 orang.

Setelah diberikan pengertian pada saat penertiban tersebut, para pedagang sangat maklum dan bersedia membongkar warungnya sendiri asal dibantu dengan anggota Satpol PP. Secara bergotong-royong Satpol PP membantu membongkar warung pedagang sambil pendekatan dengan masyarakat dan penuh humanis. Betul-betul suasananya penuh kekeluargaan.

(Novear)