Pengembangan objek wisata Diusulkan
Pariwisata () 25 Juli 2016 14:48:24 WIB
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mendukung berbagai upaya pengembangan kepariwisataan, dengan pola kerjasama antara Pemprov dengan seluruh Kabupaten dan Kota.
Hal itu diungkapkan Wagub H. Nasrul Abit saat membuka rapat tentang penetapan pengembangan objek wisata kabupaten/kota yang akan dikerjasamakan dengan Pemprov. Menurut Wagub, kerjasama itu diharapkan dapat diwujudkan setidaknya pada tahun 2017 mendatang.
Dalam kegiatan yang dihadiri kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumbar H. Burhasman Bur, serta seluruh kepala dinas pariwisata kab/kota.
Terkait dengan kepariwisataan Wagub juga mengingatkan seluruh kab/kota dapat membangun toilet yang representatif bagi wisatawan dengan menghadiri closet duduk. Karena fasilitas tersebut sangat dibutuhkan bagi wisatawan berusia lanjut. Disamping itu juga perlu adanya pemasangan daftar harga menu disemua rumah makan atau warung makan, sehingga tidak ada yang merasa tertipu dengan soal harga.
Masalah parkir, keamanan juga harus diatasi, dan kualitas pelayanan juga harus ditingkatkan. Jika tidak akan menimbulkan citra yang buruk kepada dunia pariwisata kita, “katanya.
Diacara tersebut Burhasman menyampaikan bahwa objek yang bisa dikerjasamakan meliputi objek wisata alam , budaya, bahari, sejarah/heritage, dan telah mempersiapkan sejumlah aspek seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), perda, dan secara teknis, rencana anggaran biaya, master plan pngembangan pariwisata, dokumen tentang Rencana Induk Pengembangan (RI) Kepariwisataan.
Dalam kegiatan itu, kabupaten dan kota yang diwakili kepala dinas Pariwisata masing- masing mengusulkan objek yang dilengkapi dengan dokumen perencanaan yang dapat dikerjasamakan.
Salah satu dari mereka, Kadis Pariwisata kota Pariaman, Efendi Jamal mengusulkan pengembangan Pulau Tangah yang akan menjadi salah satu daya tarik wisatwan. Rencana pengembangan yang diusulkan seperti adanya taman burung, dermaga, pujasera serta sejumlah item lainnya, dengan perencanaan biaya sebanyak Rp. 36 miliar.
Singgalang