Randang Berfungsi Sebagai Antioksidan
Berita Utama Jojon(Biro Humas) 14 Mei 2016 10:16:07 WIB
Padang,Randang/Rendang - Warisan Kuliner Indonesia asli Sumatera Barat yang Mengandung Antioksidan yang Sehat dan Baik bagi Tubuh. (Mari masyarakat Minang dan pecinta kuliner Minang share tulisan ini ya, agar semakin mengenalkan sehatnya Randang/rendang bagi tubuh)
Rendang atau Randang atau kalau masyarakat luar negeri menyebutnya West Sumatran Spicy Dried Caramelised Curry, adalah warisan kuliner Nusantara, yang asli dari Sumatera Barat.
Menurut hasil penelitian Prof. dr. Nur Indrawaty Lipoeto, M.Med.Sci, Phd, SpGK, Guru Besar dalam bidang Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, orang Minang tahu rahasia sehat masakan Padang. Bumbu-bumbu pada santan seperti jahe, kunyit, lengkuas, bawang merah, bawang putih, cabe, serai, daun salam, daun limau, dan daun-daun lainnya berfungsi sebagai antioksidan, dan antioksidan itu menetralisir lemak jenuh yang terdapat pada santan dan daging hewan.
Menurut Profesor lulusan Monash University, Australia ini, hal yang ditakutkan dari masakan Minang itu kan lemak daging yang bercampur dengan lemak kelapa. Kedua lemak itu merupakan lemak jenuh yang jahat. Namun, ketika diramu oleh orang Minang dengan bumbu khasnya, lemak itu bisa dinetralisir dengan zat antioksidan yang terdapat di dalam bumbu itu.
Di antara bumbu tersebut, menurut Indrawaty, yang paling tinggi kandungan antioksidannya adalah jahe, kunyit, dan cabe.
Lemak yang terkandung dalam santan jauh lebih sedikit dari minyak goreng. Dibandingkan santan dan minyak goreng dalam jumlah yang sama, misalnya masing-masing dalam satu gelas, maka lemak pada santan hanya 30 persen. Sedangkan lemak minyak goreng itu 100 persen kandungannya.
Menurutnya, kecemasan masyarakat akan masakan Minangkabau muncul sejak tahun 1950an. Peneliti dari Amerika mendapatkan hasil bahwa penderita sakit jantung karena lemak jenuh. Lemak jenuh yang dimaksud adalah lemak jenuh hewani. Penelitian mereka terhadap orang yang mengonsumsi lemak jenuh hewani. Orang Amerika tidak ada makan kelapa. Sementara, kadar lemak jenuh kelapa dan hewan itu berbeda.
Indrawaty meminta, agar masyarakat tetap mengonsumsi masakan tradisional yang mengandung dengan bumbu-bumbu khas. Alasannya, selain aman untuk kesehatan juga merupakan kekayaan budaya.
Asalkan makannya jangan berlebihan. Apapun makanannya, kalau berlebihan tidak baik bagi kesehatan.