Ayo Pemuda

Artikel Yongki Salmeno(Yongki Salmeno) 11 November 2015 09:06:43 WIB


Oleh Irwan Prayitno

Pemuda merupakan potensi yang luar biasa untuk membangun sebuah negara. Proklamator dan Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno mengungkapkannnya dalam kata-kata bijak yang fenomenal dan masih populer hingga kini : “Berikan saya 1000 orang tua akan saya cabut Gunung Semeru sampai ke akar-akarnya. Berikan saya 10 pemuda, niscaya akan saya guncangkan dunia.”


Melalui ungkapan ini Bung Karno jelas ingin menggambarkan betapa penting dan luar biasanya potensi kekuatan dan semangat pemuda. Bersama 1000 orang tua ia mampu mencabut Gunung Semeru, tapi hanya 10 orang pemuda ia yakin mampu mengguncang dunia.


Tentu saja kata-kata Bung Karno tersebut bukan sekedar omongan kosong, sejarah telah membuktikan kebenarannya. Bung Karno bersama sejumlah tokoh pemuda Indonesia telah melakukan upaya pergerakan kemerdekaan Indonesia melalui berbagai organisasi kepemudaan sejak berusia 26 tahun. Lalu beliau diangkat menjadi Presiden disaat berumur 44 tahun. Demikian juga dengan Bung Hatta. Beliau diangkat menjadi Wakil Presiden disaat berusia 43 tahun. Demikian juga tokoh-tokoh pelopor Sumpah Pemuda tahun 1928, rata-rata saat itu berusia di bawah 30 tahun.


Pada tahun 1965, disaat berusia 29 tahun, BJ Habibie mengguncang dunia dengan meraih gelar doktor di bidang aeronautika di Jerman. Putra Pare-pare Sulawesi Selatan ini meraih gelar doktor di Jerman dengan prediket summa cumlaude (nilai rata-rata 10). Tahun 1967 ia menemukan rumus yang di dinamai "Faktor Habibie" karena bisa menghitung keretakan atau crack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang. Penemuan rumus yang menggemparkan dunia ini dan masih dimanfaat sampai sekarang, membuat ia di juluki sebagai "Mr. Crack". Semua prestasi itu beliau ukir saat berusia belia.


Jika kita tanya siapakah gerbong penggerak utama peristiwa bersejarah reformasi tahun 1998? Maka jawabannya pastilah pemuda. Ini berarti yang berperan besar dalam memutar balikkan sejarah Indonesia dari era penjajahan ke era kemerdekaan adalah pemuda dan yang memutar balikkan sejarah Indonesia dari era orde baru ke era reformasi juga pemuda.


Dalam sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW mensyiarkan agama Islam, peran pemuda juga menjadi andalan. Tentu saja Nabi membutuhkan pemuda-pemuda tangguh yang memiliki fisik yang kuat dan semangat juang yang tinggi, terutama saat terjun di medan perang.


Para ahli sepakat berpendapat, jika ingin melihat masa depan suatu bangsa dan negara, maka lihatlah kualitas generasi mudanya. Jika suatu negara memiliki banyak generasi muda (pemuda) yang baik, ulet dan berfikiran maju, maka niscaya negara tersebut segera menjelma menjadi negara maju. Sebaliknya jika negara tersebut memiliki banyak generasi muda bermental bobrok, loyo dan pemalas, maka tunggulah kehancuran.


Bagaimana dengan Sumatera Barat?  Daerah ini sejak dulu terkenal sebagai penghasil tokoh-tokoh nasional dan pejuang kemerdekaan. Sebut saja sederet nama seperti M Yamin, Agus Salim, Natsir, Hamka, M Hatta dan banyak lainnya. Masyarakat Minang (Sumatera Barat) dari dulu hingga kini terkenal memiliki energi positif selalu ingin maju dan lebih maju. Selalu ingin lebih baik dan lebih baik lagi.


Umumnya warga Sumatera Barat sangat menyadari pentingnya arti pendidikan, pendidikan dianggap prioritas nomor satu bagi anak-anak mereka karena persaingan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak kian hari kian sulit. Karena itu tidak heran jika berbagai lembaga pendidikan cukup berkembang baik di Sumatera Barat dan jumlah lulusan SLTA yang diterima di berbagai Perguruan Tinggi Negeri juga terus meningkat dari tahun ke tahun.


Jika semangat dan energi positif itu terus dinyalakan dan dipelihara, saya yakin generasi muda Sumatera Barat akan terus tumbuh dan berkembang menjadi kekuatan yang luar biasa untuk membangun Sumatera Barat menjadi daerah yang sejahtera dan bermartabat. Saya yakin betul dengan kekuatan dan potensi yang dimiliki pemuda (generasi muda pada umumnya). Karena itu saya selalu berusaha dengan berbagai cara untuk bisa dekat dengan mereka, menjalin komunikasi yang baik dengan mereka guna menangkap aspirasi mereka.


Wahai pemuda mari kita persiapkan diri untuk meraih masa depan yang lebih baik. Mari kita himpun semua potensi kalian yang luar biasa itu, mari saling bahu membahu untuk membangun dan mempersiapkan masa depan Sumatera Barat yang lebih. Mari kita sinsingkan lengan untuk membangun Sumatera Barat yang lebih sejahtera, sukses di dunia, juga sukses di akhirat. ***