Amanah Puasa

Artikel () 26 Mei 2019 14:57:53 WIB


M. Syafii Antonio dalam chanel you tube nya yang dirilis pada 24 Mei 2019 menulis judul, “Untuk apa amanah puasa dan siapa?” Dalam video yang berdurasi sekitar tiga menit ini Syafii menjelaskan bahwa Allah Swt pernah memberikan amanah kepada gunung, bumi dan langit. Tetapi mereka menolak amanah tersebut karena khawatir berkhianat. Kemudian amanah tersebut dipikul oleh manusia.  
Berikut kutipan arti dari Surat Al-Ahzab ayat 72, “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan memikul amanat itu, dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”.  
Kemudian Syafii menjelaskan, bahwa meskipun manusia disebut amat zalim dan amat bodoh, Allah memilih manusia sebagai khalifah di muka bumi. Ini artinya manusia dengan kecerdasan dan perilaku mulia yang dimilikinya punya peluang menjalankan amanah di muka bumi.  
Syafii melanjutkan, bahwa dalam ibadah puasa, muslim memiliki waktu untuk merenungi amanah yang dimaksud tersebut. Seperti lisan yang merupakan amanah dari Allah Swt. Pada bulan puasa, muslim memiliki waktu untuk merenungi amanah lisan yang dimilikinya, agar penggunaannya sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah Swt. Anggota tubuh seperti kerongkongan dan perut juga memiliki amanah untuk mendapatkan rezeki yang halal. Malam dan siang juga merupakan amanah dari Allah Swt kepada manusia.  
Di malam yang hening, muslim bisa kembali merenungi betapa banyak pemberian dari Allah Swt agar bisa menjalankan amanat dalam hidupnya. Dan ada sebagian muslim yang sudah mendapatkan rezeki berlimpah perlu kembali merenungi bahwa masih banyak manusia lain yang tidak seberuntung dirinya. Sehingga ia bisa banyak bersyukur kepada Allah Swt. Bahwa dengan rezeki yang melimpah tersebut, ada amanah yang harus ditunaikan kepada fakir, miskin dan dhuafa. Dan di tengah perut yang lapar karena puasa, ada renungan bagi muslim bagaimana amanah yang ada bisa membantu mereka yang lapar, yaitu orang-orang yang hidupnya sehari-hari masih dilanda kelaparan karena tidak bisa memenuhi konsumsi yang dibutuhkan.
Dan puasa bisa menjadikan muslim untuk mengemban amanah yang lebih besar lagi. Sehingga muslim yang mampu menjalankan amanah tersebut tidak lagi termasuk orang yang disebut zalim dan bodoh. Maka, bagi kita yang sudah menjalani puasa setiap tahun, patut direnungkan ceramah singkat Syafii tersebut. Karena ternyata puasa yang merupakan amanat yang harus dijalankan oleh kaum muslimin adalah dalam rangka menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Yaitu manusia yang memiliki naluri kepemimpinan dengan tujuan memberikan kemakmuran, kenyamanan, keamanan untuk seluruh makhluk hidup.  
Keberhasilan menjalani puasa di bulan Ramadan merupakan implementasi amanah bagi kaum muslimin dalam menebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin. Mengendalikan amarah, syahwat, nafsu selama sebulan penuh adalah modal berharga untuk menjadikan seseorang menjalankan tugasnya sehari-hari. Baik dalam konteks pekerjaan individu, maupun yang bersifat kemasyarakatan atau makro. Dan puasa juga mengajarkan agar umat Islam dijauhkan dari kezaliman dan kebodohan, karena hawa nafsunya dikendalikan sehingga bisa lebih baik lagi dalam memasrahkan dirinya kepada Allah Swt yang telah memberikan amanah kepadanya. (efs)