Orang Yang Terhindar Dari Keluh Kesah

Artikel () 13 November 2015 09:32:19 WIB


Sebelum manusia diciptkan, Allah telah mengetahui apa yang akan terjadi di bumi ini, bahkan malaikatpun sudah mengingatkan, tetapi Allah Maha Tahu di atas semua ciptaanya. Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan suci, tetapi sifat dasar dari manusia itu adalah keluh kesah lagi kikir.

Keluh kesah yang membuat manusia kurang bersyukur atas segala nikmat yang diberikan. Sering kali keluh kesah tersebut timbul ketika manusia ditimpa oleh musibah, dalam keadaan sakit dan ketika tidak mendapat jabatan bagi Pegawai Negeri Sipil.

Sifat keluh kesah pada diri manusia, sesungguhnya akan dapat terobati, dan terkurangi, bahkan energi negative dari keluh kesah, bisa kita rubah menjadi energi positif, manakala kita melakukan 8 hal yang ditawarkan dalam Al Qur’an.

Pertama, orang yang selalu melanggengkan shalat. Dalam kondisi dan situasi apapun, mereka selalu melakukan shalat. (QS Al Ma’aarij : 23). Maknanya: Yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya.

Kedua, orang menyisihkan sebagian harta yang dia miliki, untuk ditasarrufkan kepada yang berhak menerima. (QS Al Ma’aarij : 24-25).

Ketiga, orang yang senantiasa percaya terhadap hari pembalasan. (QS Al Ma’aarij : 26). Maknanya: Dan orang – orang yang mempercayai hari pembalasan, orang yang pada dirinya ada rasa kepercayaan terhadap hari akhir, maka pada dirinya tidak ada rasa dendam, rasa iri dengki, walaupun didholimi oleh orang lain, karena dia yakin, bahwa akan ada hari pembalasan dimana orang yang baik akan dibalas dengan kebaikan begitu juga sebaliknya.

Keempat, orang – orang yang tidak pernah takut kecuali kepada Allah SWT. (QS Al Ma’aarij: 27). Maknanya: Dan orang – orang yang takut terhadap azab Tuhanya. Orang yang berkeyakinan dan merasa bahwa yang mengawasi dirinya adalah Allah SWT, terhadap segenap tingkah lakunya, bukan pilisi, bukan jaksa, bukan atasan, bukan orang lain, maka orang yang demikian ini tergolong orang yang hidupnya terhindar dari keluh kesah.

Kelima, orang – orang yang senantiasa dalam hidupnya menjaga kemaluanya. Hal tersebut dijelaskan dalam (QS Al Ma’aarij : 29-30).

Keenam, orang – orang yang selalu menjaga amanah yang diberikan kepada dirinya, serta menepati janji bila ia berjanji. (QS Al Ma’aarij : 32). Maknanya : Dan orang – orang yang memilihara amanat – amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.

Ketujuh, orang yang selalu bersaksi dengan adil. (QS Al Ma’aarij: 33). Maknanya: Dan orang – orang yang memberikan kesaksianya.

Kedelapan, orang yang dalam hidupnya selalu dihiasi dengan sabar dan shalat. (QS Al Baqarah: 45). Maknanya: Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang – orang yang khusyu’.

Kalau delapan hal ini kita amalkan dalam hidup di dunia ini, insyaallah kita akan terhindar dari sifat keluh kesah terlebih putus asa dalam hidup, sehingga akan menemui kedamaian dalam hidup ini.

(Rangkuman dari Wirid Pengajian Karyawan dan Karayawati Masjid Kantor Gub Sumbar oleh Dr. H. Muslim Tawakal, SH. M.Pd, Jum’at 13 November 2015)