Menyambut Bulan Ramadhan Satpol PP Mengawasi Tradisi Balimau

Artikel Admin Satpol PP(Satuan Polisi Pamong Praja) 15 Juni 2015 03:11:52 WIB


Satpol PP Sumbar – Padang, Menyambut bulan suci Ramadan di Sumatera Barat. Tradisi Balimau yang berkembang dikalangan masyarakat Minang Kabau yang diwariskan secara turun menurun telah berlangsung selama berabad – abad yang silam, balimau dilaksanakan pada waktu sebelum memasuki bulan Ramadhan dengan niat menyucikan diri dengan menggunakan jeruk nipis sebelum menjalankan ibadah puasa.

Tradisi ini membawa ribuan pemeluk Islam di berbagai kota di Sumbar menggelar mandi bersama di tempat terbuka. Untuk daerah Kota Padang banyaknya tempat – tempat untuk balimau khususnya Lubuk Minturun yang setiap tahunnya membludak oleh masyarakat Padang yang ingin balimau, untuk itu perlu dilakukan pengamanann dan antisipasi kemungkinan terjadi seperti antrian kendaraan yang masuk kelokasi pemandian dan musibah bencana lonsor atau air pasang sehingga banyak memakan korban dikarenakan beberapa hari belakangan sering terjadi cuaca ekstrim.

Hanya saja yang menjadi masalah, saat Tradisi Balimau berlangsung kerap terjadi perbuatan yang dinilai maksiat. Misalnya, ada yang menjadikan Tradisi Balimau sebagai ajang pacaran. Bahkan tak sedikit lelaki yang memelototi tubuh wanita yang lekuk tubuhnya terlihat jelas sebab badannya terbalut kain basah.

Kelakuan sebagian orang itulah yang membuat tokoh agama di Minang meradang, sehingga menuding Tradisi Balimau lebih banyak mudharatnya dari pada manfaatnya. Sehingga tokoh agama ada yang menentang tradisi terus dihidupkan. Sebab, mereka menilai tradisi itu sudah tak sejalan dengan filosofi Adat Bersendikan Syarak – Syarak Bersandi Kitabullah”.

Bulan Suci Ramadhan jatuh pada 1 Ramadhan 1436 H pada hari Kamis, tanggal 18 Juni 2015, menjelang bulan suci Ramadan di Sumatera Barat. Tradisi ini membawa ribuan pemeluk Islam di berbagai kota di Sumbar menggelar mandi bersama di tempat terbuka seperti Sungai, lubuk, menjadi tempat untuk memulai tradisi balimau menyambut bulan puasa. Meski mendatangkan kontroversi di kalangan ulama di Sumatera Barat, yang secara tegas mengharamkan tradisi balimau di tempat terbuka.

Dalam tradisi tersebut digambarkan, para pengunjung layaknya mandi biasa, namun di penghujung mandi diakhiri dengan siraman air dari rendaman bunga tujuh rupa bercampur limau (jeruk nipis).Selain juga, bercampurnya laki-laki dan perempuan dewasa menjadikan ulama di Sumbar menyatakan haram terhadap tradisi tersebut. Cara tersebut yang dinilai ulama Sumbar menghilangkan makna dari membersihkan diri.

Walaupun sudah dilarang, tradisi itu hingga kini, tetap bertahan di masyarakat Minang. Banyak tempat-tempat wisata pemandian yang dijadikan sebagai lokasi balimau.

Di Padang, warga menyerbu lokasi pemandian Lubuk Paraku, Lubuk Minturun, dan Batang Kuranji. Lokasi tersebut dijejali ratusan hingga ribuan orang yang hanya ingin mandi-mandi bersama keluarga untuk menyambut bulan puasa.

Tradisi balimau dimulai sore hari hingga menjelang Magrib. Sekitar pukul 17.00 WIB, warga akan berdatangan ke tempat-tempat pemandian umum menggunakan berbagai alat transportasi.

Terminologi Minangkabau menyebutkan bahwa balimau tak ubahnya seperti mandi wajib menggunakan air bersih yang telah dicampur dengan limau (jeruk) serta beragam bunga. Tradisi ini telah berjalan secara turun temurun. Plt. Kepala Satpol PP Provinsi Sumatera Barat (Ir. Afrin jamal), menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, terutama diingatkan kepada orang tua agar tetap menjaga anak – anaknya dan untuk anggota Satpol PP yang kami tugaskan agar siap dan tetap waspada dan jangan lengah dalam menjalankan tugas dan apabila terjadi pelanggaran terhadap perbuatan asusila Pol PP tidak segan-segan untuk menagkap dan diproses sesuai dengan aturan berlaku.

Kasatpol PP Provinsi Sumatera Barat menugaskan personilnya sebanyak 20 orang dan bergabung dengan Satpol PP Kota Padang yang berjumlah 125 orang personil sekaligus bekerjasama dengan pihak Kepolisian, TNI, BPBD dan masyarakat sekitarnya untuk memantau keamanan lokasi pemandian lubuk minturun. (Nov)