MENKES TURUN KE SUMBAR : KLB Difteri Sudah Mengkhawatirkan
Berita Utama Indra, S.Kom(Dinas Kesehatan) 24 Februari 2015 00:16:42 WIB
PADANG — Yose dan Yuke — Guna mengantisipasi penyebaran difteri di Sumbar, Menteri Kesehatan, Nila Djuwita Moeloek minta anak-anak di provinsi ini disuntik imunisasi sampai tiga kali. Menteri tak mau korban berjatuhan. “Setidaknya, harus tiga kali imunisasi. Nanti satu bulan lagi suntik sekali lagi. Enam bulan lagi suntik lagi. Jadi tiga ini harus,” ujarnya saat melakukan kunjungan ke Padang, Jumat (20/2) kemarin. Pesan itu disampaikan Nila terkait dengan difteri yang terjadi di Padang beberapa waktu lalu dan saat ini mulai menyeberang ke Kota Solok, Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengimbau agar Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota untuk gencar melakukan imunasasi kepada anak yang rentan terkena penyakit menular ini. Menkes meminta, imunisasi ini agar disebarluaskan ke masyarakat bilamana anaknya disuntik yang pertama dilanjutkan kedua dan ketiga. “Kalau ini tidak dilakukan kita bisa rugi. Pertama kerugian anak tetap sakit, kedua obat mubazir. Iya kalau selamat anak ini tak apa, tapi kalau terjadi sesuatu saya kira itu yang tidak kita inginkan.” Ia melanjutkan, langkah ini dimaksudkan menghindari anak-anak terinfeksi difteri. Karena satu terkena akan bisa mengkontaminasi banyak anak lainnya. “Meski anak-anak kita tidak terinfeksi saat ini, bisa saja menular dari anak-anak yang lain,”tegasnya. Menkes meminta masyarakat yang mendapat imunisasi mengingatkan kembali untuk kembali ke posyandu atau ke tempat diberikan imunisasi kedua dan ketiga. Sementara itu, Direktur Utama RSUP M Djamil, Ira Yanti di sela kunjungan Kemenkes mengatakan, dari data RSUP M Djamil Januari sampai Februari yang positif difteri 4 orang. Sedangkan yang masih dirawat ada 16 orang. “Total suspec difteri mencapai 24 orang, sedangkan yang masih dirawat ada 16, jadi 8 orang sudah pulang,” terangnya. Hingga 19 Februari 2015 sebanyak 136.358 anak-anak berusia 2 bulan hingga 15 tahun yang telah diberi imunisasi vaksin Difteri Pertusis Tetanus (DPT) dan vitamin A oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang. Ditargetkan seluruh target pemberian imunisasi tuntas pada Maret nanti. pemberian imunisasi merupakan bentuk pencegahan terhadap penyebaran bakteri Corynebacterium yang bisa menyebabkan penyakit difteri. Berdasarkan data terakhir, 136.358 anak sudah diimunisasi, artinya sudah 54% dari seluruh target yang berjumlah lebih kurang 240.000 anak. Rangkaian kunjungan Menkes ke Padang dan Padang Pariaman diisi dengan sejumlah kegiatan. Di antaranya, sosialisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SD Pertiwi, Jati Baru, Padang Timur. Kemudian, mengunjungi pasien difteri di RSUP M. Djamil, selanjutnya berkunjung ke Posyandu Jundul Rawang, Padang Selatan, serta peresmian gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) kelas II Teluk Bayur Padang. Siang Menkes Nila, langsung menuju Padang Pariaman dalam kegiatan penijauan Posyandu Flamboyan I Korong Pasa Balai, Nagari Parik Malintang, Padang Pariaman. Kemudian juga mengunjungi RSUD Parik Malintang. Di Padang Pariaman ditutup dengan penanaman pohon di halaman kantor Bupati Padang Pariaman dan pencanangan imunisasi diftery, dengan tema Pariaman Sehat. BertambahPasien suspect difteri yang positif bertambah. Jumlahnya lebih dari tiga. Yang dirawat di RSUP M. Djamil hingga kemarin menjadi 16 orang. Secara keseluruhan total pasien suspect dari Januari hingga Februari ini terdapat 25 kasus. Rata-rata pasien berasal dari Padang, satu lainnya dari Solok. “Pasien suspect kini jadi 16 orang. Umumnya dari Padang satu dari Solok,” terang Pejabat Pengelola Informasi M. Djamil, Gustafianof, Jumat (20/2). Berita ini dibuat bukan sebagai petakut. Tapi untuk menyadarkan masyarakat tentang dampak dan bahaya virus difteri. Sebab sangat rentan pada anak-anak di bawa usia 15 taun, pada ibu hamil dan lansia dengan daya tahan tubuh lemah. Meski demikian, virus ini dapat dicegah melalui imunisasi. Pasien yang suspect dan yang positif umumnya memiliki riwayat dengan imunisasi tidak lengkap. Sejak munculnya kasus ini, Padang ditetapkan KLB difteri. Pemerintah kota pun melakukan imunisasi massal yang melibatkan seluruh tenaga kesehatan di kota ini. Untuk Februari ini ditargetkan 250 ribu anak telah diimunisasi. Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Rosnini Safitri mengatakan, imunisasi yang dapat mencegah difteri adalah, imunisasi dasar lengkap pada saat (DPT-HB 3 kali), imunisasi DT pada anak SD/MI kelas 1, dan imunisasi TD pada anak SD/MI kelas 2 dan 3Selain melalui imunisasi, penyakit difteri juga bisa dicegah dengan menghindari untuk kontak secara lang sung dengan penderita difteri, menjaga kebersihan diri dan lingkungan seperti cuci tangan, sanitasi yang baik, mem bersihkan bagian rumah dan halaman, dan lain-lain. “Menjaga kondisi tubuh tetap prima agar tidak mudah terserang penyakit seperti makan makanan bergizi dan berolaharaga yang rutin. Bila perlu pakailah masker kesehatan. Tidak batuk dan bersin di sembarang tempat. Etika bersin dan batuk yang benar adalah dengan menutupi menggunakan tissue, atau jika tidak ada tissue maka bisa menggunakan lengan,” ujar Rosnini. (*)
Sumber : Singgalang