PERTEMUAN FORUM KAKAO SUMATERA BARAT

Berita Utama () 29 Januari 2015 07:01:01 WIB


Menindaklanjuti terbentuknya Forum Kakao Sumatera Barat, maka diadakan rapat pengurus yang difasilitasi oleh Swisscontact bertempat di Kantor Labotarium Disseminasi BPTP Padang Jln. Khatib Sulaiman selama dua hari dari tanggal 28 sampai 29 Januari 2015. Adapun peserta yang hadir adalah pengurus harian berserta anggota yang berjumlah 35 orang yang terdiri dari perguruan tinggi yaitu Fakultas Pertanian Unand dan Fakultas Teknologi Pertanian Payakumbuh,BPTP Sukarami, Dinas Perkebunan, perwakilan Swisscontact, SCPP, Barry Callebaut, Kingdom of the Netherlands dan pemerhati tanaman kakao Sumatera Barat.


Dalam laporan panitia sekaligus ketua Forum Kakao Sumatera Barat Prof (R) Dr. Ishak Manti, MS mengatakan bahwa peserta yang telah hadir sebanyak 30 orang dari 35 orang yang diundang dan adapun tujuan rapat ini adalah untuk merumuskan Rencana Stratergis (Renstra) dan Program Kerja dari Forum Kakao Sumatera Barat yang akan dilaksanakan untuk kemajuan Kakao Sumbar. Acara juga diisi dengan pemaparan program dari Swisscontact yang telah melakukan kerjasama dengan pemerintah Sumatera Barat selama 3 tahun dalam pengembangan kakao di Sumbar, dimana telah dilakukan program pengembangan kakao disumbar di tiga Kab/Kota yaitu Kab Tanah Datar, Pdg Pariaman dan Kota Padang.

Sambutan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Ir Fajarudin dalam pembukaan acara mengatakan bahwa pertemuan ini merupakan momen dalam pengembangan kakao di Sumatera Barat yang ditetapkan wilayah sentra pengembangan kakao diwilayah barat dan untuk Indonesia Sumbar termasuk rangking 5 terluas dalam pengembangan kakao. Namun tidak luas yang menjadi tujuan utama tapi bagaimana kita meningkatan produksi,produktivitas dan mutu hasil kakao serta mampu meningkatkan pendapatan petani kakao. Untuk kemajuan tanaman kakao Pemerintah Sumatera Barat melalui Dinas Perkebunan melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi, Swisscontact (telah berjalan tiga tahun), dan pemerhati kakao lainnya, namun yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kondisi lapangan dan penanganan serius apa yang perlu segera dilakukan. Dengan keberadaan Forum Kakao Sumatera Barat kita berharap dapat menyusun perencanaan yang strategis dengan melibatkan perguruan tinggi, BPTP Sukarami dan yang lainnya serta program yang dilahirkan hendaknya dapat disandingkan dengan program dari Dinas Perkebunan baik APBD maupun APBN agar adanya sinergitas dalam memajukan kakao di Sumbar. Kadisbun berharap agar Renstra yang lahir hendaknya membumi untuk petani artinya program-program yang dilahirkan sangat dibutuhkan petani dan cocok dengan kondisi yang dialami petani, lahirkanlah program yang terjangkau dan mampu menyentuh petani, sehingga akhirnya forum ini dapat memacu terjadinya peningkatan produksi,produktivitas, serta mitu hasil kakao dan dirasakan manfaatnya oleh petani.