HARI CUCI TANGAN SEDUNIA 2014: TANGAN BERSIH GENERASI SEHAT

Berita Utama Indra, S.Kom(Dinas Kesehatan) 04 November 2014 07:32:36 WIB


Hari ini kita memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun sedunia (HCTPS) untuk mengingatkan kita betapa pentingnya kebersihan untuk mewujudkan masyarakat sehat.

Tema Nasional tahun ini ialah Tangan Bersih Generasi Sehat.  Hal tersebut mengingatkan tentang pentingnya kebersihan tangan untuk menciptakan kehidupan yang sehat. Selain itu mengajak segenap lapisan masyarakat, terutama anak-anak kelompok usia sekolah untuk benar-benar melakukan cuci tangan pakai sabun dengan air bersih yang mengalir setiap hari dan seumur hidup sebagai suatu gerakan masyarakat.

Demikian sambutan Menteri Kesehatan yang dibacakan oleh Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Ali Ghufron Mukti pada saat membuka puncak peringatan HCTPS di  Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (18/4). Hadir dalam acara tersebut Direktur Penyehatan Lingkungan Pemukiman, Kementerian Pekerjaan Umum, Ir. Muhammad Maliki Moersid, MCP,  Adviser Environmental Health WHO Indonesia, Sharad Prasad Adhikary dan perwakilan Unicef Indonesia Jeff K Hall, dan 1000 siswa - siswi perwakilan Sekolah Dasar di Jabotabek.

Prof Ali Ghufron memaparkan pada hasil Riskesdas Tahun 2013, proporsi penduduk umur > 10 tahun yang berperilaku cuci tangan dengan benar di Indonesia telah meningkat dari  23,2% pada tahun 2007 menjadi 47,0 persen pada tahun 2013. Oleh karena itu, upaya besar perlu dilakukan dengan dukungan semua pihak agar perilaku CTPS menjadi kebiasaan sehari- hari seumur hidup.

Lebih lanjut Prof. Ali Ghuforn menjelaskan, perilaku mencuci tangan yang benar adalah bila kita mencuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan, ketika tangan kotor (setelah memegang uang, binatang, berkebun, setelah buang air besar, setelah menceboki bayi/anak),setelah menggunakan pestisida/insektisida, dan sebelum menyusui bayi.

Cuci Tangan Pakai Sabun adalah cara yang sederhana, mudah dan murah dan  bermanfaat  dalam mencegah berbagai penyakit penyebab kematian, seperti Diare dan  Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang sering menjadi penyebab kematian anak-anak, juga penyakit Hepatitis, Typhus, dan Flu Burung ujarnya.

Penobatan Duta Lingkungan Sehat dan Natural Leader

Pada kesempatan tersebut, Prof. Ali Ghufron menobatkan Duta Lingkungan Sehat (LS) yang merupakan siswa kelas 4 5 Sekolah Dasar dan Natural Leader yaitu masyarakat yang peduli dengan Sanitasi Berbasis Masyarakat.

Nama para Duta LS ialah Dhea Apriliani (Kepri), Linggar Aulya Pasha (Jateng), Ni Made Tresya Putri A (Bali), Noor Hidayah R (Sultra) dan Marco Antonio P (Papua Barat).  Sementara itu untuk nama nama Natural Leader ialah: Jufri Rudianto (Sumsel), Rifka  Muminatin (Jabar), Mulyono (Kepri), Lusia Nona (NTT), Rika Rumadas (Papua Barat),

Persyaratan utama untuk menjadi Duta LS STBM adalah dokter kecil (usia diatas 10 tahun) yang telah melakukan kampanye CTPS dan atau pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) lainnya dari bulan Mei-Juli 2014. Sedangkan persayaratan utama bagi duta LS STBM yang berasal dari masyarakat adalah natural leader yang telah membuat masyarakat dilingkungannya menjadi SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan).

Melalui duta LS STBM ini, memicu sanitarian (tenaga profesional yang bekerja dalam bidang sanitasi dan kesehatan lingkungan) dan pelaku STBM khususnya pemerintah kabupaten/kota untuk dapat melaksanakan program STBM. Anak-anak selain sebagai agent of change juga dapat menginspirasianak-anak lainnya untuk melakukan hal serupa. Selanjutnya duta LS STBM juga dapat dilibatkan dalam kampanye STBM lain baik di tingkat provinsi maupun pusat.

Harapan saya adalah agar para Duta Lingkungan Sehat melanjutkan dan meningkatkan perannya dalam menggerakkan teman-teman dan masyarakatnya untuk melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun.