SOSIALISASI INDIKASI GEOGRAFIS KOPI SPECIAL (ARABIKA) PROVINSI SUMATERA BARAT

Berita Utama () 18 Agustus 2014 06:07:07 WIB


Padang, (Disbun). Untuk menjadikan kopi Sumatera Barat agar diakui pasar dan memiliki cita rasa yang khas, serta telah disertifikasi dengan adanya label nama serta hak paten dagang dengan proteksi maka Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat mengadakan Sosialisasi Indikasi Geografis Kopi Special (Arabika) Provinsi Sumatera Barat tanggal 18 s/d 19 Agustus 2014 di Basko Hotel-Padang. Sosialisasi diikuti 30 orang peserta yang terdiri dari Petugas/Penyuluh dari Kabupaten daerah pengembang kopi yaitu Kabupaten Solok dan Solok Selatan serta perwakilan kelompok tani dari dua daerah tersebut. Narasumber sosialisasi dari PT Syahbani Internasional Jakarta yang bergerak di bidang ekspor kopi yang diwakili oleh Bapak Syafrudin.

 

            Dalam pembukaan acara oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Ir Fajarudin mengatakan bahwa pada tiga tahun terakhir perhatian terhadap komoditi kopi khususnya kopi arabika kembali digalakkan, karena memiliki peluang yang bagus dalam menghasilkan pendapatan bagi petani kopi, apalagi harga kopi arabika saat ini sudah mencapai 45.000 per Kg, ditambah lagi Sumbar memiliki daerah yang cocok untuk pengembangan kopi malahan terbukti memiliki cita rasa yang tinggi dan berbeda di banding kopi lain yang ada didaerah Indonesia. Untuk itu Dinas perkebunan Prov Sumatera Barat menganggarkan kegiatan dalam rangka pengembangan kopi mulai dari budidya, bantuan bibit adan alat pengolahan kopi, baru-baru ini terlaksananya kegiatan festifal kopi dan saat ini melaksanakan Sosialisasi Indikasi Geografis Kopi Special (Arabika). Diharapkan pertemuan ini dapat mendorong petani memanfaatkan peluang ini agar lebih giat lagi mengembangkan komoditi kopi dengan kerjasama yang baik antara Provinsi,Kabupaten dan petani sehingga nantinya kopi Sumatera Barat betul-betul dikenal di tingkat nasional maupun Internasional dengan cita rasa yang khas. Sekarang kopi kita masih dijual ke medan namun itu dengan label nama bukan dari sumbar, kedepan kita berharap kopi sumbar terutama kopi arabika solok telah mampu kita pasarkan dengan label nama kita sendiri yang nantinya dipatenkan dengan sertifikasi dan memiliki merek dagang tersendiri. Untuk itu mari kita memulai majukan kopi Sumbar tentunya dengan usaha keras petani dalam mengembangkan kopi baik segi pemeliharaan, budidaya, serta meraih peluang pasar.


Kemudian paparan narasumber mengatakan cita rasa kopi Sumbar memiliki rangking pertama dibandingkan dengan kopi lain yang ada didaerah Indonesia, ini terbukti setelah diuji waktu kegiatan promosi di Amerika Serikat. Untuk itu perlu adanya Indikasi Georafis yang menyatakan Kekhasan kopi Sumbar, yang menghasilkan kopi dengan cita rasa yang khas dengan kondisi alam yang dimiliki dan nantinya dikembangkan dengan sertifikasi sehingga memiliki merek dagang yang dipatenkan melalui proteksi. Oleh sebab itu perlu komitmen dengan petani untuk meningkatkan produksi kopi sehingga dapat diekspor dan PT Syahbani Internasional siap menampung.