Masyarakat Pasaman Barat Kembali Bergairah Kembangkan Jeruk

Pertanian RASMUNALDI, ST(Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan) 12 Agustus 2014 06:46:46 WIB


pasbar1Masyarakat Kabupaten Pasaman Barat kini kembali bergairah mengembangkan komoditi jeruk. Nilai komoditi yang lebih tinggi dari tanaman sawit adalah salah satu pemicu yang membuat mereka berduyun-duyun menanam   komoditi unggulan Sumatera Barat disektor tanaman hortikultura tersebut.

“Begitu tinggi animo mereka menanam jeruk, ada yang sampai menebang tanaman sawitnya untuk diganti dengan tanaman jeruk,” ucap Kepala Bidang Tanaman Hortikultura Dinas Pertanian Tanaman   Pangan Sumbar baru-baru ini di Padang.

Ia mengatakan, nilai komoditi tanaman jeruk yang lebih tinggi adalah factor pemicu yang menyebabkan masyarakat mengembangkan komoditi jeruk. “Betapa tidak, setelah dihitung-hitung oleh mereka, satu ha tanaman jeruk nilainya setara dengan 3 ha tanaman sawit dalam satu tahun,” ucapnya lagi.

Yang menyebabkan pesatnya perkembangan tanaman jeruk di Pasaman Barat adalah faktor ekonomi petani Pasaman Barat yang lebih baik dari petani –petani di kabupaten lain. Mereka dibekali dengan modal yang cukup karena rata-rata   sebelumnya adalah petani sawit.

Namun demikian ia mengingatkan   agar   tanaman jeruk di pasaman barat bertahan lama, petani di Pasaman Barat   harus merubah budaya bertanam jeruknya. Salah satunya adalah budaya bangga dengan tanaman jeruknya yang berbuat lebat sehingga harus ditopang. “Bahkan ada petani yang mendoping tanaman jeruk dengan urea agar berbuah lebat,”tambahnya. Budaya bangga dengan tanaman jeruk berbuah lebat, katanya, selain memperndek usia jeruk, juga menyebabkan buah jeruk   kecil-kecil karena sumber hara yang ada tidak sanggung mendukung pertumbuhan buah.

Ia juga mengingatkan agar pemerintah kabupaten   aktif mendukung pengembangan tanaman jeruk. Salah satunya dengan membuat peraturan bupati yang mendorong petani menggunakan bibit berlabel atau bersifat. Ia melihat banyak petani jeruk yang menggunakan bibit asalan. “Bibit asalan rentan terhadap serangan penyakit CVVD,”ujarnya.

Pemerintah propinsi, katanya, siap memfasilitasi pengembangan tanaman jeruk di Kabupaten Pasaman Barat. Pertama yang dilakukan adalah menjadikan kelompok tani jeruk di Pasaman Barat sebagai juara kelompok buah. “Nantinya kita akan memasukan kabupaten pasaman barat sebagai kawasan pengembangan jeruk di Sumbar,” tambahnya lagi.