SAHABAT, KITA ADALAH PEJUANG
Artikel Pinto Janir(Pinto Janir) 23 Juni 2014 08:41:12 WIB
Lilin itu telah mencair, secair hati yang terbelenggu, telah kusapa banyak hati dengan hatiku, dengan segenap rasaku.
Aku tahu ini tidak mudah sahabat. Saat semuanya menjadi beringas kita harus menjadi penyantun, saat semuanya menjadi bodoh kita harus mencerdaskan, saat semuanya kehilangan hati dan rasa kita harus menjadi pemaaf
Sahabat tidak kau lihat lautan yang luas itu, entah sudah berapa lama kita mengarunginya, tapi kau harus yakin laut yang luas itu pasti bertepian sahabat
Aku tahu, semua pikiran kita masih terus bekerja melakukan inovasi dan karya saat orang sudah mendengkur tertidur lelap . Belum saja sempurna timbang terima si bulan dan matahari aku sudah mengganggumu yang mulai terakuk-akuk. Belum hilang penatmu dan kantuk yang mengintaimu, kita masih harus bekerja lebih keras, demi rasa cinta pada Minangkabau dan Indonesia lahir bathin.
Peluh dan asap rokok itu masih setia menemanimu . Bahkan terkadang kita pun tak tahu ini hari kerja atau hari libur . Berat memang sahabat . Berjuang melawan kekerasan , mendaki puncak yang tinggi dan dalamnya samudera yang tidak terukur , tapi aku ingin katakan sahabat, rasakan betapa indahnya perjuangan ini , ini perlu pengorbanan, yakinlah akan indahnya kemenangan, kemenangan bersama untuk umat dalam menegakkan kebenaran di tengah dusta yang meruyak yang merusak pandangan, hati dan dada.
Kau "pejuang ideologi" bung. Jangan pernah ragu untuk satu perjuangan , alam pun bertasbih jika perjuanganmu masih ada nilai keikhlasan, percayalah padi yang kau tanam pasti padi juga hasilnya, jika ilalang yg tumbuh mari tanya hatimu? Negeri ini menunggu, Bung!
Mari sahabat kita harus lebih kuat lagi berjuang, biarkan setan berdiri mengangkang tak perlu cemas, Tuhan bersama orang berani.
Berani perjuangkan ideologi, gerakkan tradisi, jaga kehormatan, rebut kemenangan; bukankah itu indah, Bung? Seorang petarung paling enggan bila mati di atas tempat tidur. Seorang kesatria, adalah seorang yang tak ada kata mundur dalam berjuang, ia adalah seorang yang gagah di tengah gelanggang...
Kau adalah ruh yang tak pernah tidur! Jaga, zikirmu...
Allah hu akbar (PintoJanir)