PELATIHAN SL-PHT NAGARI MODEL KAKAO PROVINSI SUMATRERA BARAT TAHUN 2014

Berita Utama () 17 Juni 2014 04:35:28 WIB


Dalam rangka meningkatkan produksi tanaman kakao di Provinsi Sumatera Barat, Dinas Perkebunan melakukan beberapa kegiatan yang tujuanya untuk memacu pertumbuhan tanaman kakao dan meningkatkan produksi kakao. Diantara kegiatan tersebut adalah Pelatihan SL-PHT (Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu) Nagari Model Kakao yang ada di Provinsi Sumatera Barat. Pada Tahun 2014 dilaksanakan pada 4 Kab/Kota yaitu Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, Kota Padang dan Kota Pariaman. Sekolah Lapang tersebut berlangsung selama 7 kali pertemuan masing-masing Kab/Kota. Dimana peserta sekolah lapang berjumlah 25 orang yang terdiri 23 petani dan didampingi oleh 2 orang petugas. Adapun materi pembelajaran yang diberikan adalah tentang : Budidaya Tanaman Kakao, Pemangkasan dan Pemupukan Kakao, Sambung Pucuk Tanaman Kakao, Sambung Samping Tanaman Kakao, Pengendalian Hama Terpadu , Pengendalian OPT (organisme PenggangguTanaman) Kakao, Dinamika Kelompok, Budidaya dan Pasca Panen Tanaman Kakao. Narasumber sekolah lapang ini adalah dari Tim ahli dari Dinas Perkebunan Prov Sumbar, BPTP Sukarami dan Petani ahli dari kelompok tani inovasi Kabupaten Lima Puluh Kota yang mendampingi kelapangan dalam rangka mempraktekkan materi yang telah disampaikan oleh narasumber.

               Dalam sambutan dan arahan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Ir. Fajarudin pada pembukaan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) Nagari Model Kakao di Kelurahan Bungus Timur Kota Padang mengatakan bahwa Program dan kegiatan pengembangan tanaman kakao menjadi perhatian yang serius oleh Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, seperti kegiatan sekarang berupa Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) Nagari Model Kakao ini. Kegiatan ini bertujuan untuk untuk mendorong pengembangan dan pembangunan tanaman kakao, memberdayakan masyarakat khususnya dalam membudayakan kakao sehingga akan memberikan kemajuan dalam peningkatan produksi serta memberikan kesejahteraan kepada petani. Oleh sebab itu Kadisbun berharap agar petani setelah mengikuti sekolah ini dapat mempraktekkan apa yang diajarkan oleh narasumber dan mempunyai kemauan yang tinggi dalam memelihara dan merawat tanaman kakaonya.