Pemprov Sumbar Laksanakan Penyelenggaraan Jenazah Tak Teridentifikasi, Pencarian Korban Masih Terus Berjalan
Berita Utama Havina Mirsya \'afra, S. Sos.(DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK) 10 Desember 2025 15:38:55 WIB
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) bersama Forkopimda, instansi vertikal, dan Polda Sumbar menyelenggarakan shalat jenazah 24 korban bencana hidrometeorologi yang tidak teridentifikasi di Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, Rabu (10/12/2025). Prosesi ini dilakukan untuk memastikan seluruh korban mendapatkan penghormatan terakhir secara layak di tengah proses pencarian yang masih berlangsung di berbagai wilayah terdampak.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi, menegaskan bahwa penyelenggaraan jenazah merupakan kewajiban kemanusiaan yang harus dipenuhi. Ia berharap para korban diterima sebagai syuhada.
“Ada 24 jenazah yang belum teridentifikasi. Kewajiban kita adalah menyelenggarakan shalat jenazah mereka. Seluruhnya sudah dimandikan dan dikafani,” ujarnya.
Kapolda Sumbar, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, menjelaskan bahwa 24 jenazah tersebut langsung dimakamkan secara massal di Taman Pemakaman Bungus. Ia juga menyampaikan bahwa pencarian korban lain terus dilakukan dan Pemerintah Daerah telah menyiapkan lokasi hunian sementara di Koto Tangah sesuai arahan Presiden.
“Jenazah ini akan kita makamkan secara massal di Bungus. Korban lain juga masih kami cari sampai nanti masa tanggap darurat berakhir,” katanya.
Sebelum shalat jenazah dilaksanakan, Ustaz Rahimul Amin yang merupakan Imam Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi memberikan penjelasan mengenai tata cara pelaksanaan shalat jenazah kepada jamaah. Prosesi kemudian dipimpin oleh Kapolda Sumbar, sekaligus menjadi bentuk penghormatan negara terhadap para korban.
Di lapangan, sejumlah wilayah masih sulit dijangkau akibat kerusakan jalan, longsor, dan akses yang belum stabil. Kondisi ini membuat proses evakuasi, distribusi bantuan, dan pencarian korban berlangsung dengan tantangan besar, terutama di daerah terdampak parah seperti Kabupaten Agam.
Data terbaru dari Posko Terpadu Kebencanaan Provinsi Sumatera Barat mencatat dampak bencana masih meningkat. Per 10 Desember pukul 09.00 WIB, total korban meninggal mencapai 238 jiwa, dimana 205 diantaranya sudah teridentifikasi. Korban meninggal terbanyak berasal dari Kabupaten Agam sebanyak 150 jiwa, disusul Kabupaten Padang Pariaman 23 jiwa, dan Kota Padang Panjang 17 jiwa.
Sementara itu, BMKG mengingatkan bahwa cuaca beberapa hari ke depan masih berpotensi hujan sehingga masyarakat diminta tetap waspada. Pemprov Sumbar juga memperpanjang masa tanggap darurat diperpanjang hingga 22 Desember, dan seluruh data resmi dapat dipantau melalui Dashboard Satu Data Bencana Sumbar di dashboardbencana.sumbarprov.go.id. (hm/Diskominfotik Sumbar)
Berita Terkait Lainnya :
- Perpustakaan Nasional Menyelenggarakan Sosialisasi Sertifikasi Kompetennsi Pustakawan di Sumatera Barat
- Diperta Sumbar Laksanakan Pelatihan Aplikasi E-Proposal & Simonev
- Dinas Perindag Provinsi Sumatera Barat Laksanakan Pelatihan Pengembangan Desain Tenun
- Pemprov Sumbar Dapat Penghargaan dari BKN
- Badan Diklat Provinsi Sumbar Fasilitasi Penyelenggaraan Diklat LPJ Golongan II dan III Kabupaten Dharmasraya