13 Daerah Terdampak Hujan Ekstrem, Kalaksa BPBD Sumbar Imbau Warga Waspada
Berita Utama Havina Mirsya \'afra, S. Sos.(DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK) 25 November 2025 13:06:06 WIB
Serangkaian bencana hidrometeorologi terjadi secara bersamaan di berbagai wilayah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sejak 22 hingga 24 November 2025 akibat hujan intensitas tinggi dan angin kencang. Berdasarkan laporan BPBD kabupaten/kota yang dihimpun Pusdalops PB BPBD Sumbar pada Selasa (25/11/2025) pukul 03.00 WIB, bencana meliputi banjir, longsor, tanah amblas, dan pohon tumbang di sedikitnya 13 daerah.
Kepala BPBD Provinsi Sumbar, Era Sukma Munaf, menyampaikan bahwa data terperinci dari daerah masih terus dihimpun dan diperbarui. Ia memastikan koordinasi lintas lembaga telah berjalan intensif untuk percepatan penanganan.
“Data terbaru yang terperinci sampai saat ini masih kita himpun. Kita juga sudah berkoordinasi dengan BNPB, dan besok (Rabu) tim BNPB akan datang ke Sumbar,” ujarnya ditemui di RRI Padang, Selasa (25/11/2025).
Kalaksa juga menghimbau warga Sumbar agar tidak keluar rumah jika tidak penting mengingat cuaca ekstrim diperkirakan masih akan berlangsung hingga 27 November mendatang.
Diketahui, di Kabupaten Padang Pariaman menjadi wilayah dengan dampak terberat, dengan 3.076 unit rumah terendam, 9.228 jiwa terdampak, serta kerusakan infrastruktur seperti jembatan, saluran irigasi, hingga ruas jalan yang putus akibat longsor. Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman telah menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari, terhitung 23 November–6 Desember 2025.
Di Kota Padang, cuaca ekstrem berupa angin kencang menyebabkan puluhan pohon tumbang dan tanah amblas di beberapa titik di Kecamatan Padang Selatan. Sementara banjir genangan dilaporkan di Gunung Pangilun dan Tabing Banda Gadang. Seluruh kejadian tidak menimbulkan korban jiwa.
Bencana juga terjadi di Kabupaten Agam meliputi banjir, banjir bandang, angin kencang, dan longsor di sejumlah kecamatan, termasuk Tanjung Raya. Dampaknya mencakup rumah terdampak, fasilitas wisata tertimbun material, jembatan rusak, akses jalan terputus, dan aliran air bersih terhenti di beberapa nagari.
Di Kota Solok, banjir merusak bangunan dan berdampak pada 6 KK (18 jiwa). Sementara di Tanah Datar, banjir dan banjir bandang menyebabkan jembatan putus, rumah terkikis arus sungai, serta puluhan jiwa mengungsi mandiri. Di Kabupaten Pesisir Selatan, 155 rumah terendam di Kecamatan Koto XI Tarusan.
Sejumlah wilayah lain juga terdampak cuaca ekstrem, di antaranya:
* Kota Pariaman: banjir dan angin kencang menyebabkan pohon tumbang di beberapa titik dan evakuasi warga.
* Kabupaten Solok: longsor di jalan nasional Ruas Lubuk Selasih–Alahan Panjang menutup arus lalu lintas.
* Kabupaten Pasaman & Pasaman Barat: angin kencang dan banjir merusak rumah warga di beberapa kecamatan, memutus jalan, serta menutup akses di Kelok Kaco Talamau.
* Kota Bukittinggi: gerakan tanah mengancam permukiman dengan 68 jiwa terdampak, serta pohon tumbang di sejumlah kelurahan.
* Kabupaten Limapuluh Kota: pohon tumbang merusak dua unit sekolah dengan kerugian sekitar Rp20,8 juta.
* Kota Padang Panjang: dua kejadian pohon tumbang — satu menimpa rumah warga, satu menghambat akses jalan.
* Kabupaten Tanah Datar: banjir menyebabkan satu rumah rusak sedang dan sejumlah perabotan warga rusak.
BPBD kabupaten/kota bersama TRC PB telah melakukan evakuasi warga, pembersihan material pohon tumbang, pendataan serta assessment, dan koordinasi dengan kecamatan, nagari, dan perangkat daerah terkait. Sejumlah daerah juga membuka dapur umum, mendirikan pos pengungsian, serta berkoordinasi dengan TNI, Polri, dan BPJN untuk percepatan pembukaan akses jalan.
Pemerintah Provinsi Sumbar terus memantau perkembangan melalui Pusdalops PB, dan mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, khususnya yang tinggal di bantaran sungai, lereng bukit, dan area rawan longsor. Pemerintah daerah diminta memastikan kesiapsiagaan logistik, alat berat, dan jalur evakuasi, serta melaporkan pembaruan kondisi secara berkala agar percepatan penanganan dapat dilakukan secara terpadu. (hm/Diskominfotik Sumbar)