Transformasi BPJS Kesehatan: Inovasi Jaminan Kesehatan Nasional
Berita Utama Algamar Arif Safitra, S.I.Kom.(DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK) 09 April 2024 10:28:14 WIB
Padang, Jamkesnews – Semenjak bertransformasinya BPJS Kesehatan pada Tahun 2014 dari PT. Askes, BPJS Kesehatan kini menjadi contoh sejumlah negara di dunia sebagai penyedia jaminan sosial kesehatan yang terus berkembang dan terbukti memberikan manfaat kepada jutaan Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pelayanan hingga pengembangan teknologi informasi BPJS Kesehatan banyak diminati oleh negara – negara untuk pengembangan konsep jaminan sosial di negaranya.
Demikian dipaparkan Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof Ali Ghufron Mukti, dalam kesempatan silaturahim dan buka puasa bersama dengan para pimpinan redaksi di Provinsi Sumatera Barat dan jajarannya, di Padang (04/04/2024). Ali Ghufron mengatakan silaturahmi yang dilakukan BPJS Kesehatan kepada Pimpinan Redaksi di Sumbar ini merupakan sebagai bentuk ucapan terima kasih atas dukungan dalam hal pemberitaan dan informasi positif terkait penyelenggaraan Program JKN yang dikelola BPJS Kesehatan. Ghufron menegaskan peran penting media massa dalam mensosialisasikan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kepada masyarakat.
“BPJS Kesehatan tidak dapat berjalan sendiri dalam mensosialisasikan semua program JKN yang terus diperbaiki untuk lebih baik. Dibutuhkan peran media agar masyarakat peserta dapat lebih memahami program tersebut,” ujar Ghufron.
Lebih lanjut Ghufron menyampaikan BPJS Kesehatan terus berinovasi untuk bisa meningkatkan pelayanan kepada peserta. Sekarang fitur yang dihadirkan untuk pelayanan bagi peserta sudah semakin canggih. Namun, belum semua peserta JKN yang mengetahui serta memahami Program JKN. Untuk menjangkau semua peserta JKN yang tersebur di seluruh penjuru wilayah Republik Indonesia, sosialisasi menjadi penting, salah satunya melalui peran media massa yang tetap menjadi rujukan informasi utama bagi Masyarakat. Tidak hanya melalui media massa, sosialisasi program layanan JKN juga digencarkan dengan berbagai media salah satunya lewat beberapa lagu yang diciptakan Dirut BPJS Kesehatan.
"Hingga Maret 2024, sebanyak 268,7 juta warga Indonesia telah menjadi peserta BPJS Kesehatan atau sekitar 96,28 persen dari penduduk di 33 provinsi dan 423 kota/kabupaten," ujarnya.
Sementara itu, Deputi Direksi Bidang Komunikasi Organisasi BPJS Kesehatan Irfan Humaidi mengatakan pihaknya terus memberikan jaminan pelayanan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara bagi peserta JKN di seluruh wilayah Indonesia.
"Berbagai fitur layanan disiapkan untuk memberikan jaminan pelayanan yang mudah dan cepat di antaranya Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (Pandawa) dan layanan administrasi JKN melalui Aplikasi Mobile JKN,” ujar Irfan.
BPJS Kesehatan juga telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 960 ribu kanal pembayaran untuk mempermudah peserta JKN dalam melakukan pembayaran iuran JKN.
"Sekarang peserta JKN juga sudah dapat merasakan berbagai kemudahan dalam mengakses layanan JKN, seperti cukup menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang terdapat pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk mengakses layanan di fasilitas kesehatan, dan tidak memerlukan fotokopi berkas,” ujar Irfan.
Disamping itu, Peserta JKN dapat langsung menghubungi BPJS Kesehatan Care Center 165 untuk pencarian informasi fasilitas kesehatan terdekat. Inovasi terbaru, Fitur I – Care di aplikasi Mobile JKN yang semakin memudahkan Peserta JKN untuk mengakses Riwayat medis Peserta JKN.
"Kini juga terdapat fitur i-Care JKN yang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan. Inovasi ini mempermudah dokter di fasilitas kesehatan mengakses riwayat medis peserta JKN dalam 12 bulan terakhir, guna memberikan pelayanan yang lebih cepat dan tepat. Bahkan, peserta JKN pun dapat mengakses juga melalui Aplikasi Mobile JKN. Kami kolaborasi dengan media massa bisa terus terjalin dengan baik sehingga informasi layanan dari BPJS Kesehatan bisa disampaikan kepada peserta JKN,” ujarnya.