Ke Tanah Datar, Peserta KSP Antusias Program Ibu Hamil 'Pendekar Cinta' 

Ke Tanah Datar, Peserta KSP Antusias Program Ibu Hamil 'Pendekar Cinta' 

Berita Utama Dedi Oscar Adams, M.I.Kom.(DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK) 13 September 2023 17:56:24 WIB


Memasuki hari ke-4 pelaksanaan Knowledge Sharing Program dengan tema “Memberdayakan Keluarga dalam Kesinambungan Perawatan Kesehatan Ibu dan Anak melalui Kolaborasi Lintas Sektor dengan Menggunakan Buku KIA," para peserta melakukan kunjungan ke Kabupaten Tanah Datar, Rabu (13/9/2023). 

Di luhak nan tuo, ini para peserta yang berasal dari 8 negara asing dan peserta dari 5 provinsi di Indonesia tersebut melihat langsung pelaksanaan 4 inovasi unggulan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar dalam hal peningkatan kesehatan ibu dan balita, di Dasa Wisma Mawar 16, Nagari Koto Tangah. 

Keempat inovasi tersebut adalah Kelas Ibu Balita Plus, Makan Bajamba Anak Balita (Manjalita), Mari Kita Bersama Membaca Buku KIA (Martabak SiKIA) serta Pendampingan oleh Kader yang Terencana dan Berkualitas (Pendekar Cinta). 

Dari keempat program tersebut, program Pendekar Cantik cukup menyita perhatian peserta dari negara asing dan sangat tertarik untuk menerapkan hal yang sama di negara mereka. 

Program Pendekar Cantik merupakan program pendampingan oleh kader dasa wisma bersama tenaga kesehatan untuk melakukan pendataan ibu hamil di dasa wisma tersebut. Ibu hamil dipantau perkembangan kesehstan dan asupan gizinya melalui kunjungan sekali sebulan. 

"Ini ide bagus sekali untuk perawatan wanita hamil. Tidak ada di negara saya yang seperti ini. Bisa memantau kondisi dan kebutuhan ibu hamil. Ini sangat menarik, mengajarkan ibu hamil tentang pentingnya menjaga kesehatan mereka.Di negara saya hanya ada himbauan saja, tapi disini langsung action," ungkap Rakhimova Shaklo, peserta asal Tajikistan. 

Hal serupa juga disampaikan peserta asal Thailand, Nice. Menurutnya kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak di Sumatera Barat sangat bagus sekali. Terutama dalam hal melibatkan komunitas dan masyarakat lokal. 

"Saya suka sekali bagian yang ada sticker di rumah-rumah yang ada wanita hamil di dalamnya. Dari situ bisa terpantau bagaimana kondisi si ibu dan apa saja kebutuhannya. Hal seperti ini saya kira juga bisa diterapkan di Thailand," harap Nice. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar dr Yesrita Zedrianis, mengatakan, keempat program inovasi tersebut dihadirkan dalam upaya meningkatkan pemahaman ibu tentang gizi seimbang, ASI eklusif, tumbuh kembang anak serta perilaku hidup bersih dan sehat. Kegiatan tersebut dilaksanakan 1x sebulan, dipandu petugas kesehatan. 

"Keempat hal ini menjadi program unggulan kesehatan ibu dan anak di Tanah Datar. Kita ingin terus menekan angka kematian ibu dan bayi, dan juga stunting di Tanah Datar. Dan, Alhamdulillah tren nya setiap tahun terjadi penurunan signifika  seperti stunting yang pada tahun 2021 sebanyak 21,5 persen, tahun 2022 turun jadi 18,9 persen," jelas Yesrita. 

Sebelumnya, para peserta diterima di Aula Kantor Bupati Tanah Datar oleh Bupati Eka Putra. Dalam sambutannya bupati merasa bangga Tanah Datar menjadi tempat belajar oleh 8 negara asing. 

"Saya mengpresiasi pada tim JICA, Kemenkes, Kemensetneg, semoga program KSP ini akan membuka peluang kerjasama yang lebih lagi dimasa depan," kata Bupati Eka Putra. 

Hadir juga Joko Tulodo, Analis kebijakkan Sesneg. Dalam sambutannya Joko menjelaskan bahwa Buku KIA selama ini berjalan baik dan menjadi sumber komprehensif kesehatan ibu dan anak. 

"Program KIA sudah berlangsung sejak 2007, dan telah memberi manfaat bagi 308 peserta dari berbagai negara. Semoga program ini menjadikan kerjasama selatan-selatan Indonesia menjadi lebih baik," harap Joko. 

Knowledge Sharing Program (KSP) merupakan bagian dari kerangka proyek kerjasama teknis Lima Tahun (2018-2023) antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA) yaitu “Proyek Peningkatan Kualitas Ibu dan Anak” Program Kesehatan Anak dan Penerapan Buku KIA di Era Desentralisasi. 

Peserta terdiri dari 26 (dua puluh enam) peserta yang berasal dari 9 negara yaitu Kamboja, Kenya, Tajikistan, Madagaskar, Thailand, Timor Leste, Vietnam, Laos dan Indonesia. Selama lima hari pelatihan, peserta akan meninjau pelayanan kesehatan di Provinsi Sumatera Barat, Kota Solok dan Kabupaten Tanah Datar.(doa/Diskominfotik Sumbar)