Gubernur Mahyeldi Dukung Penggunaan Aspal Buton di Sumbar
Berita Utama Dedi Oscar Adams, M.I.Kom.(DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK) 01 September 2022 13:06:14 WIB
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menghimbau seluruh kepala dinas pekerjaan umum dan bina marga provinsi, kabupaten dan kota se Sumbar untuk mulai menggunakan Aspal Buton pada sisa tahun anggaran 2022 dan membuat perencanaan pemakaian Aspal Buton pada tahun anggaran 2023.
Himbauan itu disampaikan Gubernur Sumbar, yang diwakili Asisten Perekokomian dan Pembangunan Wardarusmen, dalam sambutannya saat membuka Workshop Penggunaan Aspal Buton Dalam Pembangunan dan Preservasi Jalan di Provinsi Sumatera Barat, di Auditorium Gubernuran, Kamis (1/8/2022).
Penggunaan Aspal Buton menurut Wardarusmen dalam rangka mendukung Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan afirmasi Bangga Buatan Indonesia (BBI) pada seluruh proses pengadaan dan belanja pemerintah, sehingga memberikan nilai tambah bagi perekonomian domestik.
Terlebih lagi penggunaan aspal nasional saat ini masih mengandalkan impor, yang mencapai 83 persen dari total kebutuhan nasional.
"Ini sungguh ironis karena Indonesia memiliki cadangan sumber daya aspal alam terbesar di dunia. Seluruh elemen bangsa harus bersatu untuk memaksimalkan sumber daya asli Indonesia, sehingga perekonomian nasional relatih lebih stabil," ujar Wadarusmen.
"Oleh karena itu atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, kami menyambut baik dan mengapresiasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi yang telah mengkoordinir workshop ini untuk peningkatan pemanfaatan aspal buton di dalam negeri. Aspal mempunyai pengaruh terhadap pembangunan infrastruktur jalan dan transportasi di Sumbar," lanjut Wardarusmen.
Tujuan diadakannya workshop menurut Asisten Deputi Industri Pendukung dan Infrastruktur Kemenko Marves Yudi Prabangkara, diantaranya memberikan pemahaman tentang aspek regulasi dan kepastian hukum kepada pemerintah daerah dalam upaya peningkatan penggunaan dan pemanfaatan aspal buton.
Selain itu juga dalam rangka memberikan pemahaman aspek teknis dan ekonomis penggunaan aspal buton, tata cara perhitungan analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) dan rencana anggaran biaya (ARB), sekaligus sharing pengalaman penggunaan aspal buton.
Lebih lanjut mengenai produksi aspal buton menurut Yudi, mencapai 1,5 juta ton pertahun. Sementara kebutuhan aspal nasional mencapai 1 juta ton pertahun.
"Pemanfaatan aspal buton masih sangat rendah jika dibandingkan dengan kapasitas produksinya. Di Sumbar sudah ada beberapa kabupaten kota yang menggunakan aspal buton.
Mudah-mudahan melalui workshop ini bisa dicapai pemahaman bersama tentang seluruh aspek mengenai aspal buton, khususnya kesiapan industri dalam penyediaan aspal buton di Sumatera Barat," harap Yudi.
Hadir sebagai narasumber dalam workshop ini Kepala Balai Bahan Jalan KemenPUPR Yohanes Ronny, Analis Kebijakan Madya LKPP Erlangga Aninditiya dan narsum secara tatap maya dari Kemendagri Absul Aziz.(doa/MMC)
Dinas Kominfotik Sumbar