Wagub Audy Joinaldy Lepas 400 Mahasiswa KKN-PPM Terpadu "Tuah Sakato"
Berita OPD Adi pondra(Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa) 30 Juni 2022 14:57:37 WIB
Padang, Juni
Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy melepas secara resmi 400 mahasiswa yang berasal dari 11 perguruan tinggi, untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Terpadu “Tuah Sakato” tahun 2022 untuk mengabdi di nagari, di Auditorium Gubernuran, Rabu (29/06/2022).
Menurut Wakil Gubernur, KKN-PPM adalah program dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sumbar, bekerjasama dengan kabupaten dan Perguruan Tinggi. Tujuannya adalah untuk mengentaskan nagari/desa dari ketertinggalan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, diharapkan sinergi dari beberapa OPD untuk berkontribusi, sehingga program KKN-PPM ini dapat berjalan sesuai harapan.
Dengan KKN-PPM akan terjalin hubungan antara Perguruan Tinggi dengan Pemerintah Daerah, instansi teknis dan masyarakat, sehingga dapat lebih berperan dalam menyelesaikan kegiatan pendidikan serta penelitian dengan tuntutan nyata dari masyarakat yang sedang membangun.
“Dalam menghadapi tantangan di era digital dan milenial saat ini, Perguruan Tinggi perlu memberikan respon dengan mengubah paradigma pembangunan menjadi paradigma pemberdayaan dalam pelaksanaan kegiatan KKN, agar kegiatan KKN menjadi lebih kontekstual terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat,” kata Wagub Audy Joinaldy.
Ditambahkan Wakil Gubernur, masyarakat kita saat ini sedang menghadapi berbagai persolan seperti kesulitan ekonomi, kesehatan (stunting), banyaknya pengangguran, meningkatnya biaya hidup, inflasi serta daya saing produk sehingga melemahkan daya beli masyarakat. Hal ini mengakibatkan timbulnya permasalahan yang berakibat meningkatnya angka pengangguran. Oleh karena itu diperlukan pendekatan persuasif dan edukatif agar terhindar dari berbagai masalah tersebut.
“Untuk meningkatkan efektifitas dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memiliki program unggulan yaitu menciptakan 100.000 enterpreneur baru dan penurunan angka prevelansi stunting sebesar 11 persen di tahun 2024. Karenanya Perguruan Tinggi sangatlah berperan penting mewujudkan program unggulan itu, termasuk program KKN-PPM ini,” kata Wakil Gubrernur Audy Joinaldy.
Karena itu, Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy menyambut baik sekali pelaksanaan program ini, sekaligus menyampaikan terima kasih kepada Perguruan Tinggi yang telah ikutb bergabung dan berupaya meningkatkan efektifitas dalam penyelenggaraan KKN-PPM, karena program ini penting artinya dan bermanfaat bagi mahasiswa dalam menunjang pembangunan di kabupaten/kota serta masyarakat nagari. Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergitas, saling menerima, saling memberi, saling asah, asih dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat.
Sementara itu, Kadis PMD Sumbar yang diwakili oleh Sekretaris Supriyadi, SE.M.Si dalam laporannya mengatakan, KKN-PPM Terpadu “Tuah Sakato” bertemakan “Bangkitkan Enterpreneur Nagari dan Cegah Stunting itu Stunting” ini berlokasi di tiga kabuapten pada nagari yang masih berstatus tertinggal. Lokasi ini dipilih berdasarkan hasil pendataan Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2021.
Kabupaten Pesisir Selatan lokasinya di Nagari Pancung Taba, Nagari Muaro Aia dan Nagari Limau Gadang. Kabupaten Solok lokasinya di Nagari Salimpek dan Nagari Aia Dingin. Sedangkan di Kabupaten Padang Pariaman lokasinya di Nagari Koto Dalam Barat, Nagari Koto Dalam Selatan dan Nagari Sungai Buluah Timur. "Nagari lokasi KKN-PPM Terpadu ini adalah nagari dengan status tertinggal," kata Sekdis PMD Supriyadi, yang didampingi Kabid SDA dan TTG Dinas PMD Vera Irawati, ST.MM.
Empat ratus mahasiswa peserta KKN-PPM Terpadu “Tuah Sakato” ini berasal dari 11 Perguruan Tinggi yaitu Universitas Andalas, UIN Imam Bonjol, Universitas Negeri Padang, Universitas Taman Siswa Padang, Universitas Perintis, Universitas Islam Mahmud Yunus Batusangkar, Universitas I slam Syekh M. Djamil Jambek Bukittinggi, Universitas Eka Sakti, Universitas Muhammadyah Sumbar, Institut Seni Indonesia Padang Panjang dan Universitas M. Natsir Bukittinggi. (Gk)