UPDATE ZONASI Kabupaten Kota di Sumatera Barat Minggu ke 70 Pandemi Covid-19 (Periode 04 Juli 2021 - 10 Juli 2021)

UPDATE ZONASI Kabupaten Kota di Sumatera Barat Minggu ke 70 Pandemi Covid-19 (Periode 04 Juli 2021 - 10 Juli 2021)

Berita Utama Drs. Jasman, MM.(SEKRETARIAT DAERAH) 04 Juli 2021 07:19:58 WIB


UPDATE ZONASI Kabupaten Kota di Sumatera Barat Minggu ke 70 Pandemi Covid-19
(Periode 04 Juli 2021 - 10 Juli 2021)

Berdasarkan hasil perhitungan 15 indikator data onset pada minggu ke-69 pandemi covid-19 di Sumatera Barat oleh Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Barat, yang datanya diinput dan diolah oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, maka mulai tanggal  04 Juli 2021 sampai tanggal 10 Juli 2021, ditetapkan zona daerah sebagai berikut:

 

ZONA MERAH - RESIKO TINGGI (Skor 0 - 1,8)

  1. Kabupaten Padang Pariaman (skor 1,73)

ZONA ORANYE - RESIKO SEDANG (Skor 1,81 - 2,40)

  1. Kabupaten Limapuluh Kota (skor 2,28)
  2. Kota Padang Panjang (skor 2,27)
  3. Kabupaten Dharmasraya (skor 2,25)
  4. Kabupaten Pasaman Barat (skor 2,23)
  5. Kota Padang (skor 2,20)
  6. Kabupaten Pesisir Selatan (skor 2,17)
  7. Kabupaten Tanah Datar (skor 2,10)
  8. Kota Sawahlunto (skor 2,09)
  9. Kabupaten Solok (skor 2,09)
  10. Kota Bukittinggi (skor 2,00)
  11. Kabupaten Agam (skor 1,94)

 ZONA KUNING - RESIKO RENDAH (Skor 2,41 - 3,0)

  1. Kabupaten Pasaman (skor 2,63)
  2. Kabupaten Kepulauan Mentawai (skor 2,58)
  3. Kota Pariaman (skor 2,49)
  4. Kota Payakumbuh (skor 2,48)
  5. Kabupaten Solok Selatan (skor 2,43)
  6. Kota Solok (skor 2,44)
  7. Kabupaten Sijunjung (skor 2,41)

 Catatan:

  1. Kembali Kabupaten Padang Pariaman berada di zona merah dan skornya pada minggu ini bertambah buruk dari minggu sebelumnya.
  2. Pada minggu ke 70 ini, Kabupaten Pasaman berhasil memperoleh skor terbaik dalam penanganan covid-19 di Sumatera Barat, menggeser Kota Pariaman yang telah 11 minggu menjadi yang terbaik dalam penanganan covid-19.
  3. Kabupaten Agam sangat berpotensi memasuki zona merah, karena satu-satunya (selain Kabupaten Padang Pariaman yang skornya berada di zona merah) skornya dibawah 2,00

ZONASI HIJAU - TIDAK ADA KASUS

TIDAK ADA

(Tidak ada tercatat penambahan kasus covid-19 dalam 1 bulan terakhir dan jika ada yang positif telah sembuh seluruhnya serta tidak ada kasus meninggal 1 bulan terakhir)

Semakin tinggi skor, semakin baik pengendalian penyebaran covid-19 di daerah tersebut.

Catatan: 

Pada Minggu ke-70 ini, kondisi pandemi covid-19 di Sumbar adalah sebagai berikut:

  1. Berdasarkan data onset yang dirangkum dari data perkembangan covid-19 di Kabupaten Kota dan berdasarkan indikator Kesehatan Masyarakat, provinsi Sumatera Barat berada di zona merah dengan skor 1,79. Menurun dari minggu sebelumnya pada skor 2,05 / ZONA MERAH
  2. Pada minggu ini, satu-satunya Kabupaten Kota yang berada di zona merah adalah Kabupaten Padang Pariaman. Ini adalah kali KETIGA Kabupaten Padang Pariaman berada dizona merah. Sementara Kabupaten  yang mendekati zona merah adalah Kabupaten Agam yang skornya berada dibawah 1,94, dan tidak ada Kabupaten Kota yang berada di zona Hijau
  3. Kondisi zonasi sama dengan minggu ke-69. Terdapat 1 (satu) daerah dizona merah, 7 (tujuh) daerah Kabupaten Kota  yang berada di zona Kuning dan 11 (sebelas) daerah Kabupaten Kota berada pada zona oranye dan tidak ada yang berada di zona hijau.
  4. Kecenderungan Positivity Rate (PR) meningkat dari minggu sebelumnya. PR mingguan Sumbar pada minggu ini adalah 10,26%, meningkat dari minggu sebelumnya pada angka  10,03%  (Standard WHO 5,0). Peningkatan ini justru memperlihatkan kinerja Satgas Kabupaten Kota yang telah melakukan tracking dan tracing dengan baik. Artinya, pola tracing dan tracking Satgas Kabupaten Kota telah berada pada jalur yang benar. Semakin banyak ditemukan kasus positif, artinya semakin baik pola penanganan di daerah dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Kabupaten Kota. / MENINGKAT 
  5. Sampai minggu ke 69, warga Sumbar yang telah terinfeksi Covid-19 adalah 52.691. Bertambah 2.406 orang dari minggu sebelumnya pada angka  50.285 orang. Ini merupakan rekor tertinggi pertambahan mingguan sejak pandemi covid-19 di Sumbar  / MENINGKAT
  6. Recovery Rate (tingkat kesembuhan) 90,66%. Menurun dari minggu sebelumnya pada angka 91,98% atau sembuh sebanyak 47.771 dari 50.285 orang yang terinfeksi covid-19. / KESEMBUHAN MENURUN
  7. Meninggal dunia akibat Covid-19 1.208 orang (2.29), menurun dari minggu sebelumnya pada angka 2,30% dari 52.691 orang yang terinfeksi.  MENURUN  
  8. Kasus aktif minggu ini 3.712 orang (7,04%) naik dari minggu sebelumnya. Minggu sebelumnya kasus aktif berada pada angka 2.876 / MENINGKAT
  9. Presentase kasus covid-19 yang dirawat di RS Rujukan (hunian rumah sakit) menurun dari 21,28% ke atau pada angka 663 orang kasus aktif. / MENURUN
  10. Isolasi Mandiri mengalami peningkatan. Minggu sebelumnya 71,45%, maka pada minggu ini persentasenya pada angka 76.05% (2.823 dari 3.712 orang), meningkat 889 orang dari minggu sebelumnya. Hal ini menunjukkan banyaknya kasus OTG ditengah-tengah masyarakatMENINGKAT
  11. Isolasi dikarantina Kab/Kota mengalami penurunan ke angka 6.09%, setelah sebelumnya berada pada  angka 7,27%  dari 3.712 kasus aktif MENURUN

Sumber Data: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat

Jika dilihat trend skor secara keseluruhan, pada minggu ke 69 terjadi peningkatan berbagai kasus di Kabupaten Kota. 

Kita berharap satgas Kabupaten Kota lebih intensif lagi memberlakukan berbagai upaya yang dianggap penting dan perlu (diantaranya melakukan tracking dan tracing masif terhadap masyarakat potensial terpapar covid-19) untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di daerahnya masing-masing. Yang terpenting segera dilakukan adalah pendirian rumah isolasi oleh masing-masing Kabupaten Kota, peningkatan vaksinasi dan lain-lain.

Untuk itu diharapkan Satgas Kabupaten Kota secara rutin dan berkala melakukan razia dan penindakan pelanggaran protokol kesehatan baik kepada perorangan maupun perusahaan dan institusi yang telah diatur dalam Perda Provinsi Sumatera Barat Nomor 6 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru dan diharapkan Satgas Kabupaten Kota dapat melakukan berbagai inovasi yang berlandaskan kearifan lokal (local wisdom) dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19. Seperti adanya Nagari Tageh atau Kongsi Covid.

Untuk mengantisipasi semua kemungkinan, diharapkan Satgas Kabupaten Kota:

  1. Menambah ruang karantina daerah untuk isolasi mandiri kasus covid-19 bergejala ringan.
  2. Menyiapkan rumah sakit daerah dan menambah tempat tidur untuk kasus covid-19 bergejala sedang.
  3. Mengawasi semua kegiatan dan atau aktifitas masyarakat di luar rumah berpedoman dan menyesuaikan kepada zonasi yang ada secara mikro di wilayahnya masing-masing. Mulai dari RT, RW, Jorong, Dusun, Nagari, Desa, Kelurahan dan Kecamatan. 
  4. Lebih gencar lagi melakukan sosialiasi, edukasi melalui berbagai saluran media tentang bahaya covid-19 dengan melibatkan seluruh stakeholder masyarakat, termasuk semua institusi informal kemasyarakatan di daerah masing-masing. 

----------------------------------------------------

INDIKATOR KESEHATAN MASYARAKAT (INDIKATOR PENETAPAN ZONASI)

Berikut 15 indikator kesehatan masyarakat yang terbagi menjadi 11 (sebelas) indikator epidemiologi, 2 (dua) indikator surveilans kesehatan masyarakat dan 2 (dua) pelayanan kesehatan menuju masyarakat produktif dan aman Covid-19 yang sudah ditetapkan pemerintah:

  1. Penurunan jumlah kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
  2. Jumlah kasus aktif pada pekan terakhir kecil atau tidak ada
  3. Penurunan jumlah meninggal dari kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
  4. Penurunan jumlah meninggal dari kasus ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
  5. Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
  6. Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP yang dirawat di RS selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
  7. Kenaikan jumlah sembuh dari kasus positif
  8. Insiden kumulatif kasus positif per 100.000 penduduk
  9. Penurunan laju insidensi kasus positif per 100.000 penduduk
  10. Penurunan angka kematian per 100.000 penduduk
  11. Jumlah pemeriksaan sample diagnosis mengikuti standar WHO (1 orang diperiksa per 1000 penduduk per minggu) pada level provinsi
  12. Jumlah pemeriksaan spesimen meningkat selama 2 minggu
  13. Positivity rate kurang dari 5% (dari seluruh sampel diagnosis yang diperiksa, proporsi positif hanya 5%)
  14. Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS rujukan mampu menampung lebih dari 20% jumlah pasien positif COVID-19
  15. Jumlah tempat tidur di RS rujukan mampu menampung lebih dari 20% jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19.

Dengan telah ditetapkannya status zonasi daerah pada minggu ke-70 ini, diminta Kabupaten Kota segera menyesuaikan segala aktivitas di daerahnya dengan protokol masing-masing zona. Hal ini bertujuan agar penyebaran covid-19 dapat lebih bisa dikendalikan. 

Kita menghimbau, kiranya masyarakat juga berperan aktif dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19 dengan berdisiplin tinggi menerapkan protokol kesehatan dalam aktifitas sehari-hari. Tanpa dukungan masyarakat, apapun regulasi, cara, metode yang akan diterapkan pemerintah, tidak akan berjalan baik tanpa adanya dukungan dan partisipasi masyarakat secara keseluruhan

 

Terima kasih,

 

Jasman Rizal, Dt. Bandaro Bendang
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Sumatera Barat selaku Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumbar