Studi Pengolahan Sampah ke Cilacap, Kemenkomarves RI Janji Kawal Percepatan RDF di Sumbar

Studi Pengolahan Sampah ke Cilacap, Kemenkomarves RI Janji Kawal Percepatan RDF di Sumbar

Berita Utama Dedi Oscar Adams, M.I.Kom.(DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK) 10 Juni 2021 12:09:07 WIB


Guna percepatan pengolahan sampah di Sumatera Barat (Sumbar) dengan difasilitasi Deputi IV Kemekomarves RI,
Pemerintah Provinsi Sumbar melaksanakan studi ke Kabupaten Cilacap terkait pengelolaan sampah menjadi energi alternatif. Studi ini dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy didampingi Kepala Badan Litbang, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas ESDM dan pejabat lainnya.

Selain itu, sebagai provinsi dengan basis pertanian peternakan, Sumbar juga ingin belajar lebih jauh lagi mengenai budidaya ikan sidat serta pengembangan kawasan manggrove di kabupaten yang memiliki manggrove terluas di Jawa tengah, ini.

Rombongan Pemprov Sumbar diterima Bupati Cilacap Tatto S. Pamuji beserta para pejabat di Ruang Prasanda Pendopo Kabupaten Cilacap, Kamis (10/6/2021).

“Kunjungan kami dalam rangka transfer knowledge dan transfer technologi di Cilacap. Khususnya soal pengolahan sampah melalui teknologi RDF. Selain itu belajar tentang manggrove dan ikan sidat juga yang menjadi komoditas seksi untuk di ekspor. Sidat ini high value produk di perikanan. Bisa menjadi project untuk peningkatan pendapatan nelayan atau peternak sesuai visi misi Sumbar," ujar Audy, disela acara penyambutan.

"Harapannya kami bisa mengaplikasikan teknologi RDF juga di Sumbar dengan koordinasi dengan berbagai pihak, khususnya dengan Kemenkomarves. Lagipula di Sumbar juga PT. Semen Padang sebagai anak perusahaan Semen Indonesia yang sudah duluan bekerjasama dengan Cilacap, jadi peluang itu ada," tambah Audy.

Bupati Cilacap menyambut baik kehadiran rombongan dari Sumbar dan mengapresiasi keinginan Sumbar dalam hal pengolahan sampah yang lebih baik.

"Jadi sampah di Cilacap ini memang jadi permasalahan sejak dulu. Dengan jumlah penduduk terbesar di Jawa Tengah, sampah perhari Cilacap mencapai 940 ton sehari dan setelah ada RDF, 726 ton diantaranya sudah terkelola. Mudah-mudahan Cilacap bisa menjadi Singapore of Java," ungkap Tatto.

Sementara itu, Rofi Alhanif, Asisten Deputi pengelolaan sampah dan limbah Kemenkomarves RI, juga mengapresiasi
komitmen Sumbar untuk pengelolaan sampah yg lebih baik. Pihaknya berjanji akan mengawal niat baik tersebut hingga bisa terwujud.

"Teknologi pengolahan sampah itu banyak dan RDF adalah salah satu yg terbaik.
Dibutuhkan komitmen bersama bisa mewujudkannya menjadi lebih baik, khususnya komitmen kelembagaan dan pendanaan. Kami akan kawal Pemprov Sumbar mempercepat inisiatif RDF di Sumbar," kata Rofi.

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap Awaluddin Muuri juga memaparkan proses pengolahan sampah dengan sistem RDF yang saat ini telah bisa mengolah sampah dengan kapasistas 140 ton perhari.

Usai pertemuan, Wagub Audy bersama rombongan melakukan peninjauan langsung ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Desa Triti Lor, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap. Dilanjutkan peninjauan Pelabuhan Perikanan dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Dilanjutkan dengan melihat langsung budidaya ikan sidat dan terakhir ke lokasi manggrove Segara Anakan.(doa/MMC)