UPDATE ZONASI Kabupaten Kota di Sumatera Barat Minggu ke 66 Pandemi Covid-19 (Periode 6 Juni 2021 - 12 Juni 2021)

UPDATE ZONASI Kabupaten Kota di Sumatera Barat Minggu ke 66 Pandemi Covid-19   (Periode 6 Juni 2021 - 12 Juni 2021)

Berita Utama Drs. Jasman, MM.(SEKRETARIAT DAERAH) 06 Juni 2021 10:18:58 WIB


UPDATE ZONASI Kabupaten Kota di Sumatera Barat Minggu ke 66 Pandemi Covid-19
(Periode 6 Juni 2021 - 12 Juni 2021)

Berdasarkan hasil perhitungan 15 indikator data onset pada minggu ke-66 pandemi covid-19 di Sumatera Barat oleh Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Barat, maka mulai tanggal 6 Juni 2021 sampai tanggal 12 Juni 2021, ditetapkan zona daerah sebagai berikut:

 

ZONA MERAH - RESIKO TINGGI (Skor 0 - 1,8)

NIHIL

 ZONA ORANYE - RESIKO SEDANG (Skor 1,81 - 2,40)

  1. Kota Padang Panjang (skor 2,34)
  2. Kabupaten Sijunjung (skor 2,31)
  3. Kota Padang (skor 2,31)
  4. Kabupaten Solok Selatan (skor 2,29)
  5. Kabupaten Pesisir Selatan (skor 2,23)
  6. Kota Solok (skor 2,22)
  7. Kota Sawahlunto (skor 2,22)
  8. Kota Payakumbuh (skor 2,21)
  9. Kota Bukittinggi (skor 2,20)
  10. Kabupaten Solok (skor 2,16)
  11. Kabupaten Tanah Datar (skor 2,09)
  12. Kabupaten Padang Pariaman (skor 2,06)
  13. Kabupaten Agam (skor 1,94)
  14. Kabupaten Pasaman (skor 1.91)
  15. Kabupaten Dharmasraya (skor 1,91)
  16. Kabupaten Pasaman Barat (skor 1,91)
  17. Kabupaten Limapuluh Kota (skor 1,89)

Ada 5 (lima) daerah masuk dalam kategori mendekati zona merah (skor dibawah 2,00), yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Dharmasraya, Kabapaten Pasaman Barat dan Kabupaten 50 Kota.  

 ZONA KUNING - RESIKO RENDAH (Skor 2,41 - 3,0)

  1. Kota Pariaman (skor 3,06)
  2. Kabupaten Kepulauan Mentawai (skor 2,49)

 

Catatan:
Satgas Kota Pariaman patut kita apresiasi, karena telah 4 minggu berturut-turut mempertahankan skor terbaik dalam penanganan covid-19 di daerahnya.

Semoga Satgas Covid-19 Kabupaten Kota lain di Sumatera Barat termotivasi dan terinspirasi dari Kota Pariaman dalam menangani covid-19

ZONASI HIJAU - TIDAK ADA KASUS

TIDAK ADA

(Tidak ada tercatat penambahan kasus covid-19 dalam 1 bulan terakhir dan jika ada yang positif telah sembuh seluruhnya serta tidak ada kasus meninggal 1 bulan terakhir)

Semakin tinggi skor, semakin baik pengendalian penyebaran covid-19 di daerah tersebut.

Catatan: 

Pada Minggu ke-66 ini, kondisi pandemi covid-19 di Sumbar adalah sebagai berikut:

  1. Terdapat 2 (dua) daerah yang berada di zona Kuning, 17 (tujuhbelas) zona oranye dan tidak ada daerah yang berada di zona merah atau hijau. Kondisi paandemi meningkat / KASUS MENINGKAT
  2. Kecenderungan Positivity Rate (PR) meningkat. PR mingguan Sumbar pada minggu ke 64 adalah 14,47%  (Standard WHO 5,0), meningkat tajam dari minggu sebelumnya di 9,51 / MENINGKAT TAJAM
  3. Yang patut diwaspadai, positivity rate (PR) Sumatera Barat pada beberapa hari terkahir di minggu ke 64 selalu berada diatas 20%  / MENINGKAT
  4. Provinsi Sumatera Barat masih berada pada ZONASI  ORANYE (Resiko Sedang) dengan skor 2,09. Skor membaik dari minggu sebelumnya (2,05) 
  5. Sampai minggu ke 64, warga Sumbar yang telah terinfeksi Covid-19 adalah 45.617. bertambah dari minggu sebelumnya sebanyak 1.759 orang (minggu sebelumnya 43.858 orang). / MENINGKAT
  6. Rata-rata pertambahan positif setiap minggunya dari bulan Maret 2021 sampai awal Juni 2021(trend mingguan) selalu diatas 1.200an. / MENINGKAT
  7. Recovery Rate (tingkat kesembuhan) 90.68%, atau sembuh sebanyak 41.365 dari 45.617 orang yang terinfeksi. Terjadi penambahan kesembuhan sebanyak 3.147 orang dari minggu sebelumnya dengan jumlah kesembuhan 38.218 orang. Namun secara persentase kesembuhan dibanding minggu sebelumnya, pada minggu ini tingkat kesembuhan meningkat/ KESEMBUHAN MENINGKAT
  8. Meninggal dunia akibat Covid-19, sebanyak 1.021 orang dari 45.617 yang terinfeksi (2,24%). Terjadi penambahan meninggal dunia dalam satu minggu sebanyak 44 orang (minggu sebelumnya 977 orang). Persentasenya juga meningkat dari minggu sebelumnya / MENINGKAT 
  9. Kasus Aktif sebanyak 3.231 (7.08%) dari 45.617 orang. Bertambah 174 orang dari sebelumnya 3.057 orang / MENINGKAT
  10. Rawat di RS Rujukan (hunian rumah sakit): 647 orang (20,02%) dari 3.231 orang kasus aktif. / MENINGKAT
  11. Isolasi Mandiri : 2.394 orang (74,09%) dari 3.231 orang kasus aktif. Meningkat dari minggu sebelumnya pada angka  2.033 orangMENINGKAT
  12. Isolasi dikarantina Kab/Kota : 190 orang (5,88%) dari 3.231 kasus aktif.  MENINGKAT

 

Jika dilihat trend skor secara keseluruhan, pada minggu ke 65 terjadi peningkatan kasus di berbagai daerah. Positivity Rate (PR) provinsi terjadi peningkatan sangat tajam. Malah dalam dua hari terakhir di minggu ke 65 tersebut, PR Sumbar selalu berada diatas angka 20% (standard WHO 5%)

Kita berharap satgas Kabupaten Kota lebih intensif lagi memberlakukan berbagai upaya yang dianggap penting dan perlu untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di daerahnya masing-masing. Yang terpenting segera dilakukan adalah pendirian rumah isolasi oleh masing-masing Kabupaten Kota, peningkatan vaksinasi lansia dan lain-lain.

Untuk itu diharapkan Satgas Kabupaten Kota secara rutin dan berkala melakukan razia dan penindakan pelanggaran protokol kesehatan baik kepada perorangan maupun perusahaan dan institusi yang telah diatur dalam Perda Provinsi Sumatera Barat Nomor 6 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru dan diharapkan Satgas Kabupaten Kota dapat melakukan berbagai inovasi yang berlandaskan kearifan lokal (local wisdom) dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19. Seperti adanya Nagari Tageh atau Kongsi Covid.

Sumber Data: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat

---------------------------------------------------------

 

INDIKATOR KESEHATAN MASYARAKAT (INDIKATOR PENETAPAN ZONASI)

 

Berikut 15 indikator kesehatan masyarakat yang terbagi menjadi 11 (sebelas) indikator epidemiologi, 2 (dua) indikator surveilans kesehatan masyarakat dan 2 (dua) pelayanan kesehatan menuju masyarakat produktif dan aman Covid-19 yang sudah ditetapkan pemerintah:

  1. Penurunan jumlah kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
  2. Jumlah kasus aktif pada pekan terakhir kecil atau tidak ada
  3. Penurunan jumlah meninggal dari kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
  4. Penurunan jumlah meninggal dari kasus ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
  5. Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
  6. Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP yang dirawat di RS selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
  7. Kenaikan jumlah sembuh dari kasus positif
  8. Insiden kumulatif kasus positif per 100.000 penduduk
  9. Penurunan laju insidensi kasus positif per 100.000 penduduk
  10. Penurunan angka kematian per 100.000 penduduk
  11. Jumlah pemeriksaan sample diagnosis mengikuti standar WHO (1 orang diperiksa per 1000 penduduk per minggu) pada level provinsi
  12. Jumlah pemeriksaan spesimen meningkat selama 2 minggu
  13. Positivity rate kurang dari 5% (dari seluruh sampel diagnosis yang diperiksa, proporsi positif hanya 5%)
  14. Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS rujukan mampu menampung lebih dari 20% jumlah pasien positif COVID-19
  15. Jumlah tempat tidur di RS rujukan mampu menampung lebih dari 20% jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19.

Dengan telah ditetapkannya status zonasi daerah pada minggu ke-66 ini, diminta Kabupaten Kota segera menyesuaikan segala aktivitas di daerahnya dengan protokol masing-masing zona. Hal ini bertujuan agar penyebaran covid-19 dapat lebih bisa dikendalikan. 

 

Terima kasih,

 

Jasman Rizal, Dt. Bandaro Bendang
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Sumatera Barat selaku Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumbar