UPDATE ZONASI Kabupaten Kota di Sumatera Barat Minggu ke 54 Pandemi Covid-19 (Periode 21 Maret 2021 - 27 Maret 2021)

UPDATE ZONASI Kabupaten Kota di Sumatera Barat Minggu ke 54 Pandemi Covid-19 (Periode 21 Maret 2021 - 27 Maret 2021)

Berita Utama Drs. Jasman, MM.(SEKRETARIAT DAERAH) 21 Maret 2021 09:01:56 WIB


UPDATE ZONASI Kabupaten Kota di Sumatera Barat Minggu ke 54 Pandemi Covid-19
(Periode 21 Maret 2021 - 27 Maret 2021)

Berdasarkan hasil perhitungan 15 indikator data onset pada minggu ke-53 pandemi covid-19 di Sumatera Barat oleh Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Barat, maka mulai tanggal  21 Maret 2021 sampai tanggal 27 Maret 2021, ditetapkan zona daerah sebagai berikut

 

ZONA MERAH - RESIKO TINGGI (Skor 0 - 1,8)

TIDAK ADA

 ZONA ORANYE - RESIKO SEDANG (Skor 1,81 - 2,40)

  1. Kabupaten Pesisir Selatan (skor 2,37)
  2. Kabupaten Pasaman (skor 2,33)
  3. Kabupaten Padang Pariaman (skor 2,32)
  4. Kabupaten 50 Kota (skor 2,31)
  5. Kabupaten Solok Selatan (skor 2,27)
  6. Kabupaten Agam (skor 2,25)
  7. Kabupaten Solok (skor 2,13)

Catatan:
Pada minggu ke 54 pandemi covid-19 di Sumbar, terdapat  7 (tujuh) daerah Kabupaten Kota di Sumbar yang berada pada zona Oranye. Turun dari 9 daerah menjadi 7 daerah yang berada pada zonasi oranye. Kabupaten Pasaman Barat yang biasanya berada di zona oranye, pada minggu ini berhail masuk zonasi kuning. Artinya Kabupaten Pasaman Barat dengan keseriusannya telah berhasil mengurangi penyebaran virus covid-19 di daerahnya. 

Yang paling rendah skornya pada minggu ini adalah Kabupaten Solok. Kabupaten Solok perlu mendapat perhatian serius, karena pertambahan positif dan tingkat kesembuhan warganya yang terpapar covid-19 sangat rendah. 

 

ZONA KUNING - RESIKO RENDAH (Skor 2,41 - 3,0)

  1. Kabupaten Kepulauan Mentawai (skor 2,68)
  2. Kota Padang Panjang (skor 2,59)
  3. Kota Payokumbuah (skor 2,54)
  4. Kota Sawahlunto (skor 2,54)
  5. Kabupaten Dharmasraya (skor 2,53)
  6. Kabupaten Sijunjuang (skor 2,52)
  7. Kota Solok (skor 2,51)
  8. Kota Bukittinggi (skor 2,48)
  9. Kabupaten Pasaman Barat (skor 2,45)
  10. Kota Padang (skor 2,44)
  11. Kabupaten Tanah Data (skor 2,44)
  12. Kota Pariaman (skor 2,42)

Catatan:
Melihat skor diatas, pada minggu ke 54 pandemi covid-19 di Sumbar, Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam 6 bulan terakhir selalu mencatatkan skor terbaik dalam penanganan covid-19 (sesuai indikator kesehatan masyarakat). 

Rasanya pantas kita memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, yang sedari awal sangat konsisten menerapkan prorokol kesehatan dengan ketat. Hal ini terbukti, sejak awal masa pandemi, Kabupaten Kepulauan Mentawai tidak pernah berada pada zonasi Oranye, namun selalu berada pada zonasi Kuning. 

Malah sampai sekarang, pada minggu ke 54 masa pandemi covid-19, BELUM ADA warga Kabupaten Kepulauan Mentawai yang meninggal dunia akibat terinfeksi covid-19.

Artinya, Kabupaten Kepulauan Mentawai patut dijadikan contoh bagi daerah lain dalam penanganan penyebaran dan pemutusan mata rantai covid-19.

Kita berharap dengan pemberlakuan Perda No. 6 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru di Sumbar, akan semakin mempercepat memutus mata rantai covid-19 di Sumbar. 

 

ZONASI HIJAU - TIDAK ADA KASUS

(Tidak ada tercatat penambahan kasus covid-19 dalam 1 bulan terakhir dan jika ada yang positif telah sembuh seluruhnya serta tidak ada kasus meninggal 1 bulan terakhir)

TIDAK ADA

Berdasarkan data tersebut di atas, pada minggu ke-53 pandemi covid-19 di Sumatera Barat, tidak ada daerah dengan zonasi merah dan hijau.

Catatan:
Semakin tinggi skor, semakin baik pengendalian penyebaran covid-19 di daerah tersebut.

Secara Umum, Pada Minggu ke 54 ini, provinsi Sumatera Barat tetap berada pada zonasi KUNING (Resiko Rendah) dengan skor IKM 2,47

 

--------------------------------------------------------------------------------

RASIO TINGKAT KEMATIAN WARGA PERDAERAH MINGGU KE 53 (Diurutkan dari daerah yang terendah persentase kematiannya)

  1. Kabupaten Kepulauan Mentawai: Meninggal 0 orang dari 487 orang warga positif (0%)
  2. Kabupaten Solok Selatan: Meninggal 6 orang dari 560 orang warga positif (1.07%)
  3. Kabupaten Dharmasraya: Meninggal 7 orang dari 585 orang warga positif (1,20%)
  4. Kota Payakumbuh: Meninggal 10 orang dari 835 orang warga positif (1,20%)
  5. Kota Sawahlunto: Meninggal 6 orang dari 412 orang warga positif (1,46%)
  6. Kota Bukittinggi: Meninggal 19 orang dari 1.200 orang warga positif (1,58%)
  7. Kota Padang: Meninggal 295 orang dari 15.172 orang warga positif (1,94%)
  8. Kabupaten Agam: Meninggal 43 orang dari 2.135 orang warga positif (2.01%)
  9. Kota Padang Panjang: Meninggal 19 orang dari 830 orang warga positif (2,29%)
  10. Kota Solok: Meninggal 17 orang dari 731 orang warga positif (2.33%)
  11. Kabupaten Solok: Meninggal 23 orang dari 933 orang warga positif (2.47%)
  12. Kabupaten Sijunjuang: Meninggal 22 orang dari 878 orang warga positif (2,51%)
  13. Kota Pariaman: Meninggal 16 orang dari 596 orang warga positif (2,68%)
  14. Kabupaten Limapuluh Kota: Meninggal 18 orang dari 627 orang warga positif (2.87%)
  15. Kabupaten Pesisir Selatan: Meninggal 41 orang dari 1.300 orang warga positif (3,15%)
  16. Kabupaten Tanah Datar: Meninggal 41 orang dari 1.253 orang warga positif (3.19%)
  17. Kabupaten Padang Pariaman: Meninggal 40 orang dari 1.192 orang warga positif (3.36%)
  18. Kabupaten Pasaman: Meninggal 17 orang dari 372 orang warga positif (4,57%)
  19. Kabupaten Pasaman Barat: Meninggal 36 orang dari 608 orang warga positif (5.92%)

Kabupaten Kepulauan Mentawai sampai saat ini masih yang TERBAIK dalam mengatasi kematian warganya yang terpapar covid-19, karena sampai minggu ke 54 masa pandemi tidak ada warganya yang meninggal dunia (0%)

Kabupaten Pasaman Barat, masih menjadi Kabupaten yang TERBURUK dalam mengatasi jumlah kematian warganya akibat covid-19 (5.92%) dan ini telah berlangsung selama 6 bulan. Diharapkan Kabupaten Pasaman Barat dapat menekan angka kematian warganya akibat terinfeksi covid-19, dengan mulai dari tracking dan tracing yang masif kepada warganya, serta penanganan pasien covid-19 yang lebih baik di rumah sakitnya.

Warga Sumatera Barat yang meninggal dunia akibat covid-19 sampai minggu ke 54 ini adalah 675 orang dari 30.706 orang yang terinfeksi covid-19 (2,20%). Termasuk yang terendah di Indonesia.

RASIO KESEMBUHAN WARGA YANG TERPAPAR COVID-19 PERDAERAH MINGGU KE 53 (Diurutkan dari Persentase Kesembuhan Terbanyak)

  1. Kabupaten Kep. Mentawai: Sembuh 477 dari 487 warga positif (97.95%)
  2. Kota Padang Panjang: Sembuh 806 orang dari 830 warga positif (97,11%)
  3. Kota Sawahlunto: Sembuh 393 orang dari 412 warga positif (95.39%)
  4. Kabupaten Sijunjung: Sembuh 841 dari 878 warga positif (95,79%)
  5. Kabupaten Dharmasraya: Sembuh 565 orang dari 585 warga positif (96,58%)
  6. Kota Padang: Sembuh 14.543 orang dari 15.172 warga positif (95,85%)
  7. Kota Pariaman: Sembuh 571 orang dari 596 warga positif (95,81%)
  8. Kabupaten Padang Pariaman: Sembuh 1.127 orang dari 1.192 warga positif (94.55%)
  9. Kota Bukittinggi: Sembuh 1.130 orang dari 1.200 warga positif (94.17%)
  10. Kota Payakumbuh: Sembuh 793 orang dari 835 warga positif (94.97%)
  11. Kabupaten Agam: Sembuh 2.003 orang dari 2.135 warga positif  (93.82%)
  12. Kota Solok: Sembuh 682 orang dari 731 warga positif (93.30%)
  13. Kabupaten Tanah Datar: Sembuh 1.162 orang dari 1.253 warga positif (92.74%)
  14. Kabupaten Pesisir Selatan: Sembuh 1.208 orang dari 1.300 warga positif (92.92%)
  15. Kabupaten Solok: Sembuh 836 orang dari 933 warga positif (89.60%)
  16. Kabupaten Pasaman: Sembuh 334 orang dari 372 warga positif (89.78%)
  17. Kabupaten Pasaman Barat: Sembuh 539 orang dari 608 warga positif (88.65%)
  18. Kabupaten Limapuluh Kota: Sembuh 551 orang dari 627 warga positif (87.88%)
  19. Kabupaten Solok Selatan: Sembuh 476 orang dari 560 warga positif (85.00%)

Jumlah kesembuhan  warga Sumatera Barat yang terinfeksi covid-19 sampai minggu ke 53 adalah 29.037 orang (94,56%) dari 30.706 warga Sumatera Barat terkonfirmasi terinfeksi covid-19. Termasuk kasus kesembuhan yang tertinggi di Indonesia.

Catatan: Sumber Data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat

---------------------------------------------------------------

INDIKATOR KESEHATAN MASYARAKAT (INDIKATOR PENETAPAN ZONASI)

Berikut 15 indikator kesehatan masyarakat yang terbagi menjadi 11 (sebelas) indikator epidemiologi, 2 (dua) indikator surveilans kesehatan masyarakat dan 2 (dua) pelayanan kesehatan menuju masyarakat produktif dan aman Covid-19 yang sudah ditetapkan pemerintah:

  1. Penurunan jumlah kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
  2. Jumlah kasus aktif pada pekan terakhir kecil atau tidak ada
  3. Penurunan jumlah meninggal dari kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
  4. Penurunan jumlah meninggal dari kasus ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
  5. Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
  6. Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP yang dirawat di RS selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
  7. Kenaikan jumlah sembuh dari kasus positif
  8. Insiden kumulatif kasus positif per 100.000 penduduk
  9. Penurunan laju insidensi kasus positif per 100.000 penduduk
  10. Penurunan angka kematian per 100.000 penduduk
  11. Jumlah pemeriksaan sample diagnosis mengikuti standar WHO (1 orang diperiksa per 1000 penduduk per minggu) pada level provinsi
  12. Jumlah pemeriksaan spesimen meningkat selama 2 minggu
  13. Positivity rate kurang dari 5% (dari seluruh sampel diagnosis yang diperiksa, proporsi positif hanya 5%)
  14. Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS rujukan mampu menampung lebih dari 20% jumlah pasien positif COVID-19
  15. Jumlah tempat tidur di RS rujukan mampu menampung lebih dari 20% jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19.

Dengan telah ditetapkannya status zonasi daerah pada minggu ke-53 ini, diminta Kabupaten Kota segera menyesuaikan segala aktivitas di daerahnya dengan protokol masing-masing zona. Hal ini bertujuan agar penyebaran covid-19 dapat lebih bisa dikendalikan. 

 

Terima kasih,

 

Jasman Rizal, Dt. Bandaro Bendang
Kepala Dinas Kominfo Sumbar selaku Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Sumbar