UPDATE ZONASI Kabupaten Kota di Sumatera Barat Minggu ke 42 Pandemi Covid-19 (Periode 27 Desember 2020 - 02 Januari 2021)
Berita Utama Drs. Jasman, MM.(SEKRETARIAT DAERAH) 27 Desember 2020 09:18:56 WIB
UPDATE ZONASI
Kabupaten Kota di Sumatera Barat Minggu ke 41 Pandemi Covid-19
(Periode 27 Desember 2020 - 02 Januari 2021)
Berdasarkan hasil perhitungan 15 indikator data onset pada minggu ke-42 pandemi covid-19 di Sumatera Barat oleh Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Barat, maka mulai tanggal 27 Desember 2020 sampai tanggal 02 Januari 2021, ditetapkan zona daerah sebagai berikut:
ZONA MERAH - RESIKO TINGGI (Skor 0 - 1,8)
TIDAK ADA
ZONA ORANYE - RESIKO SEDANG (Skor 1,81 - 2,40)
- Kabupaten Tanah Data (skor 2,39)
- Kota Solok (skor 2,34)
- Kabupaten Agam (skor 2,30)
- Kabupaten 50 Kota (skor 2,28)
- Kabupaten Pesisir Selatan (skor 2,27)
- Kabupaten Padang Pariaman (skor 2,25)
- Kabupaten Solok (skor 2,24)
- Kota Padang Panjang (skor 2,17)
- Kabupaten Sijunjuang (skor 2,13)
- Kabupaten Solok Selatan (skor 2,09)
Catatan:
Yang paling rendah skornya itu adalah Kabupaten Solok Selatan. Padahal sebelumnya Kabupaten Solok Selatan selalu berada pada posisi terbaik (skor tertinggi) dalam penanganan covid-19 di Sumatera Barat. Sebaiknya Kabupaten Solok Selatan kembali melakukan test PCR secara masif kepada semua stakeholder kemasyarakatan.Kita harapkan semua Kabupaten dan Kota lebih mengintesifkan pemeriksaan sample kepada warganya yang bertujuan agar penyebaran dan penangananan covid-19 dapat lebih baik lagi.
ZONA KUNING - RESIKO RENDAH (Skor 2,41 - 3,0)
- Kabupaten Dharmasraya (skor 2,58)
- Kota Bukittinggi (skor 2,55)
- Kota Payokumbuah (skor 2,48)
- Kota Pariaman (skor 2,46)
- Kota Padang (skor 2,44)
- Kabupaten Kepulauan Mentawai (skor 2,43)
- Kabupaten Pasaman (skor 2,43)
- Kota Sawahlunto (skor 2,42)
- Kabupaten Pasaman Barat (skor 2,42)
Melihat skor diatas, pada minggu ke 41 pandemi covid-19 di Sumbar, Kota Padang telah memasuki zona kuning (resiko rendah). Ini merupakan kemajuan yang luar biasa, setelah sebelumnya Kota Padang selama lebih dari 6 bulan menjadi daerah yang berzonasi oranye dan bahkan pernah berada pada zona merah beberapa pekan. Hal ini menunjukkan pengelolaan pemutusan mata rantai penyebaran covid-19 di Kota Padang telah berada pada jalur yang benar dan penangannya tepat sasaran.
Kabupaten Sijunjuang dan Kota Payokumbuah mengalami peningkatan yang signifikan dalam mengatasi penyebaran covid-19 di minggu ke-40 pandemi di Sumatera Barat. Kabupaten Kepulauan Mentawai masih mempertahankan sebagai satu-satunya di Sumatera Barat yang belum ada kasus kematian di daerahnya.
ZONASI HIJAU - TIDAK ADA KASUS
(Tidak ada tercatat penambahan kasus covid-19 dalam 1 bulan terakhir dan jika ada yang positif telah sembuh seluruhnya serta tidak ada kasus meninggal 1 bulan terakhir)
TIDAK ADA
Berdasarkan data tersebut di atas, pada minggu ke-40 pandemi covid-19 di Sumatera Barat, tidak ada daerah dengan zonasi merah dan hijau.
Catatan:
Semakin tinggi skor, semakin baik pengendalian penyebaran covid-19 di daerah tersebut.
DATA KEMATIAN (FATALITY RATE) Per Kabupaten Kota sampai minggu ke-41 Pandemi Covid-19 di Sumatera Barat.
Diurutkan berdasarkan persentase tertinggi kematian:
- Kabupaten Pasaman Barat meninggal 21 orang dari 413 warga terinfeksi (5,1 %)
- Kabupaten 50 Kota meninggal 15 orang dari 391 warga terinfeksi (3,8 %)
- Kabupaten Padang Pariaman meninggal 34 orang dari 962 warga terinfeksi (3,5%)
- Kota Pariaman meninggal 16 orang dari 500 warga terinfeksi (3,2%)
- Kabupaten Tanah Datar meninggal 25 orang dari 820 warga terinfeksi (3,0%)
- Kabupaten Sijunjuang meninggal 17 orang dari 588 warga terinfeksi (2,9%)
- Kabupaten Pasaman meninggal 7 orang dari 237 warga terinfeksi (2.9%)
- Kabupaten Solok meninggal 17 orang dari 600 warga terinfeksi (2,8%)
- Kota Solok meninggal 11 orang dari 467 warga terinfeksi (2,4%)
- Kabupaten Pesisir Selatan meninggal 21 orang dari 930 warga terinfeksi (2,3%)
- Kota Padang meninggal 252 orang dari total 12.252 warga terinfeksi (2,1%)
- Kota Sawahlunto meninggal 6 orang dari 289 warga terinfeksi (2,1%)
- Kota Bukittinggi meninggal 16 orang dari 902 warga terinfeksi (1,8%)
- Kabupaten Agam meninggal 26 orang dari 1.500 warga terinfeksi (1,7%)
- Kota Payokumbuah meninggal 9 orang dari 586 warga terinfeksi (1,5%)
- Kota Padang Panjang meninggal 9 orang dari 664 warga terinfeksi (1,4%)
- Kabupaten Dharmasraya meninggal 5 orang dari 416 warga terinfeksi (1,2%)
- Kabupaten Solok Selatan meninggal 3 orang di 281 warga terinfeksi (0,4%)
- Kabupaten Kepulauan Mentawai meninggal 0 orang dari 247 warga terinfeksi (0%)
Sampai minggu ke 41 masa pandemi covid-19 di Sumatera Barat, persentase tertinggi kasus kematian pasien covid-19 di Sumatera Barat masih terjadi di Kabupaten Pasaman Barat (5,1%) dan terendah adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai yang sampai saat ini belum ada kasus meninggal dunia (0%).
DATA KESEMBUHAN (RECOVERY RATE) Per Kabupaten Kota sampai minggu ke-41 Pandemi Covid-19 di Sumatera Barat.
Diurutkan berdasarkan persentase tertinggi kesembuhan:
- Kabupaten Agam sembuh 1.420 orang dari 1.500 warga terinfeksi (94,7%)
- Kota Padang sembuh 11.581 orang dari total 12.252 warga terinfeksi (94,5%)
- Kota Payokumbuah sembuh 553 orang dari 586 warga terinfeksi (94,4%)
- Kota Padang Panjang sembuh 609 orang dari 664 warga terinfeksi (91,7%)
- Kota Pariaman sembuh 458 orang dari 500 warga terinfeksi (91,6%)
- Kabupaten Pasaman Barat sembuh 376 orang dari 413 warga terinfeksi (91 %)
- Kota Bukittinggi sembuh 815 orang dari 902 warga terinfeksi (90,4%)
- Kabupaten 50 Kota sembuh 351 orang dari 391 warga terinfeksi (89,8%)
- Kabupaten Dharmasraya sembuh 369 orang dari 416 warga terinfeksi (88,7%)
- Kota Sawahlunto sembuh 256 orang dari 289 warga terinfeksi (88,6%)
- Kabupaten Kepulauan Mentawai sembuh 218 orang dari 247 warga terinfeksi (88,6%)
- Kabupaten Pasaman sembuh 209 orang dari 237 warga terinfeksi (88,2%)
- Kabupaten Padang Pariaman sembuh 841 orang dari 962 warga terinfeksi (87,4%)
- Kabupaten Sijunjuang sembuh 509 orang dari 588 warga terinfeksi (87,4%)
- Kabupaten Tanah Datar sembuh 705 orang dari 820 warga terinfeksi (85,9%)
- Kota Solok sembuh 389 orang dari 467 warga terinfeksi (83,3%)
- Kabupaten Pesisir Selatan sembuh 763 orang dari 930 warga terinfeksi (82,0%)
- Kabupaten Solok sembuh 473 orang dari 600 warga terinfeksi (78,8%)
- Kabupaten Solok Selatan sembuh 218 orang di 281 warga terinfeksi (77,6%)
INDIKATOR KESEHATAN MASYARAKAT (INDIKATOR PENETAPAN ZONASI)
Berikut 15 indikator kesehatan masyarakat yang terbagi menjadi 11 (sebelas) indikator epidemiologi, 2 (dua) indikator surveilans kesehatan masyarakat dan 2 (dua) pelayanan kesehatan menuju masyarakat produktif dan aman Covid-19 yang sudah ditetapkan pemerintah:
- Penurunan jumlah kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
- Jumlah kasus aktif pada pekan terakhir kecil atau tidak ada
- Penurunan jumlah meninggal dari kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
- Penurunan jumlah meninggal dari kasus ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
- Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
- Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP yang dirawat di RS selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
- Kenaikan jumlah sembuh dari kasus positif
- Insiden kumulatif kasus positif per 100.000 penduduk
- Penurunan laju insidensi kasus positif per 100.000 penduduk
- Penurunan angka kematian per 100.000 penduduk
- Jumlah pemeriksaan sample diagnosis mengikuti standar WHO (1 orang diperiksa per 1000 penduduk per minggu) pada level provinsi
- Jumlah pemeriksaan spesimen meningkat selama 2 minggu
- Positivity rate kurang dari 5% (dari seluruh sampel diagnosis yang diperiksa, proporsi positif hanya 5%)
- Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS rujukan mampu menampung lebih dari 20% jumlah pasien positif COVID-19
- Jumlah tempat tidur di RS rujukan mampu menampung lebih dari 20% jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19.
Dengan telah ditetapkannya status zonasi daerah pada minggu ke-42 ini, diminta Kabupaten Kota segera menyesuaikan segala aktivitas di daerahnya dengan protokol masing-masing zona. Hal ini bertujuan agar penyebaran covid-19 dapat lebih bisa dikendalikan.
Terima kasih,
Jasman Rizal Dt. Bandaro Bendang
Kepala Dinas Kominfo Sumbar selaku Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Sumbar
Berita Terkait Lainnya :
- Titik panas (hot spot) di Sumatera Barat hingga Juni 2013
- Wirid Pengajian Pegawai Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Minggu Pertama Bulan Desember 2014
- Data Keragaan Koperasi Prosinsi Sumatera Barat Posisi Desember 2015
- Pencairan Dana Desa Kabupaten/Kota di Sumatera Barat Tahun 2016
- Update Zonasi Kabupaten Kota di Sumatera Barat (Periode 15 Nopember sd 21 Nopember 2020)