SELAMAT JALAN KETUA PEMBINA PKK KABUPATEN TANAH DATAR

Artikel Zakiah(Tenaga Artikel) 21 September 2020 11:41:29 WIB


         Innalillahi wa inna ilaihi roji'uun. Semalam dapat berita duka  bahwa  , telah berpulang ke Rahmatullah, Drs.H.Irdinansyah Tarmizi, Bupati Kabupaten Tanah Datar sekaligus Ketua Pembina Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanah Datar. Almarhum meninggal sekitar pukul 19.55 WIB , HariSabtu/19September2020, di Rumah Sakit Dokter Muhammad Djamil, Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Jenazahnya dibawa langsung ke Batusangkar dan akan disemayamkan di rumah dinas bupati dan akan dimakamkan Minggu (20/9) di pemakaman keluarga di Lintau.

         Kami segenap keluarga besar Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Barat turut merasakan duka yang mendalam atas musibah ini. Teringat jejak langkah prestasi yang ditorehkan PKK Kabupaten Tanah Datar dibawah pembinaan dan dukungan beliau selaku Ketua Pembina Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanah Datar. Dimana dari sekian banyak prestasi ini , puncaknya telah mengharumkan nama Provinsi Sumatera Barat di pentas Nasional melalui Sulam Kapalo Samek produksi UP2K Situmbuk, dalam Lomba Kegiatan Gerakan PKK Tingkat Nasional Tahun 2019 yang lalu.

        Terima kasih kami semua buat Pak Irdinansyah Tarmizi, Selamat Jalan Ketua Pembina Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanah Datar, teriring do'a semoga Allah SWT menerima semua amal sholeh Bapak, mengampuni semua dosa , ditempatkan di dalam syurga dan keluarga besar bersabar atas musibah ini. Aamiin Ya Rabbal 'Aalamiin.

        Kematian adalah suatu yang pasti bagi semua makhluk yang bernyawa. Muda, maupun tua tidak ada yang tahu kapan kematian akan datang. Beberapa saat yg lalu atau beberapa hari atau bulan yg lalu atau setahun yang silam, kita  melihat saudara kita, teman kita, tetangga kita dalam keadaan sehat bugar, ia pun masih muda dan kuat. Namun hari ini ternyata ia telah pergi meninggalkan kita. Kita pun tahu, kita tidak tahu kapan maut menjemput kita. Entah besok, entah lusa, entah kapan. Namun kematian sobat kita, itu sudah cukup sebagai pengingat, penyadar dari kelalaian kita.  Bahwa kita pun akan sama dengannya, akan kembali pada Allah. Dunia akan kita tinggalkan di belakang. Dunia hanya sebagai lahan mencari bekal. Alam akhiratlah tempat akhir kita.

Sungguh kematian dari orang sekeliling kita bisa banyak menyadarkan kita. Oleh karenanya, kita diperingatkan untuk banyak-banyak mengingat mati dan mempersiapkan bekal utk hidup setelah mati agar selamat didalam kubur & diakhirat nanti.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ

“Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan” (HR. An Nasai no. 1824, Tirmidzi no. 2307 dan Ibnu Majah no. 4258 dan Ahmad 2: 292. Hadits ini hasan shahih menurut Syaikh Al Albani). Yang dimaksud adalah kematian. Kematian disebut haadzim (pemutus) karena ia menjadi pemutus kelezatan dunia.

Kematian datang berulang-ulang, menjemput setiap orang, orang tua maupun anak-anak, orang kaya maupun orang miskin, orang kuat maupun orang lemah. Semuanya menghadapi kematian dengan sikap yang sama, tidak ada kemampuan menghindarinya, tidak ada kekuatan, tidak ada pertolongan dari orang lain, tidak ada penolakan, dan tidak ada penundaan. Semua itu mengisyaratkan, bahwa kematian datang dari Pemilik kekuatan yang paling tinggi. Meski sedikit, tak seorang pun manusia memiliki wewenang atas kematian.

Hanya di tangan Allah SWT semata pemberian kehidupan. Dan hanya di tangan-Nya, mengambil kembali yang telah Dia berikan pada ajal yang telah digariskan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. [Ali Imran:185].

Orang yang banyak mengingat kematian dan mempersiapkannya dengan iman yang shahih (benar), tauhid yang khalish (murni), amal yang shalih (sesuai dengan tuntunan), dengan landasan niat yang ikhlas, itulah orang-orang yang paling berakal.

عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا قَالَ فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ

Dari Ibnu Umar, dia berkata: Aku bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu seorang laki-laki Anshar datang kepada Beliau, kemudian mengucapkan salam kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu dia bertanya: “Wahai, Rasulullah. Manakah di antara kaum mukminin yang paling utama?” Beliau menjawab,”Yang paling baik akhlaknya di antara mereka.” Dia bertanya lagi: “Manakah di antara kaum mukminin yang paling cerdik?” Beliau menjawab,”Yang paling banyak mengingat kematian di antara mereka, dan yang paling bagus persiapannya setelah kematian. Mereka itu orang-orang yang cerdik.” [HR Ibnu Majah, no. 4.259. Hadits hasan. Lihat Ash Shahihah, no. 1.384].

Semoga kita termasuk orang yang cerdik tersebut, siap dan punya persiapan dalam menghadapi kematian...Wallahu a'lam. SZ/20-09-2020