Hoaks di Bulan Ramadan
Artikel () 03 Mei 2020 19:37:35 WIB
Di bulan Ramadan, hoaks tetap saja beredar. Dan hoaks yang beredar kadang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Salah satu hoaks yang menjadi viral adalah foto orang yang duduk bersimpuh di depan Kabah sendirian. Karena saat itu Masjidil Haram ditutup guna mencegah penyebaran Covid-19. Sehingga dia adalah satu-satunya orang yang bisa duduk bersimpuh di depan Kabah.
Harian Jawa Pos edisi 1 Mei 2020 dalam salah satu halamannya memuat tulisan tentang hoaks yang berjudul, “Salah Info tentang Foto Pria di Depan Kakbah”. Ada netizen yang menyatakan orang yang sedang duduk bersimpuh itu adalah petugas kebersihan. Dan dikaitkan dengan posisi atau profesi orang lain seperti raja, menteri, pangeran, ulama. Juga dikaitkan dengan uang, kekayaan, status, pangkat, keluarga. Seolah-olah ingin memberi kesan bahwa orang yang duduk bersimpuh itu adalah orang pilihan Tuhan.
Dari manakah netizen yang menyebar foto itu mendapatkannya? Jawa Pos menjelaskan bahwa foto yang beredar itu karya Amr Nabil yang dibuat pada 7 Maret 2020. Foto tersebut berjudul, “Virus Outbreak Mideast Saudi Arabia, diunggah di situs apimages.com. AP Images menerangkan bahwa foto lelaki yang duduk bersimpuh adalah seorang polisi yang sedang berdoa. Dan bukan dia satu-satunya orang yang bisa atau dizinkan duduk/beribadah di sekitar Kabah.
Dari uraian di atas bisa kita simpulkan betapa bahayanya menyebarkan info hoaks dan termakan info hoaks. Info hoaks umumnya banyak yang bersifat emosional sehingga mudah termakan oleh banyak orang. Orang yang termakan info hoaks juga memiliki kaitan emosional dengan yang diinfokan tersebut, sehingga tidak lagi melihat atau menyadari benar tidaknya info tersebut.
Info hoaks ini jika sudah merendahkan orang lain akan berakibat fatal. Karena akan ada banyak orang yang ikut merendahkan orang lain juga. Raja, menteri, pangeran, ulama yang tidak salah tiba-tiba dijadikan rendah dengan info hoaks tersebut. Uang, kekayaan, jabatan, pangkat, status, keluarga yang sudah ada dalam kehidupan manusia tiba tiba direndahkan sedemikian rupa dengan info hoaks tersebut.
Semoga di bulan Ramadan, kita semakin berhati-hati menerima informasi yang bersifat emosional hingga menyentuh perasaan dan semangat juang. Jika kita termakan, diri kita sendiri akan menerima balasannya. Dalam kehidupan manusia, setiap perbuatan baik atau buruk akan selalu ada balasannya. (efs)
ilustrasi: shutterstock