Lockdown Mulai Dikendurkan

Lockdown Mulai Dikendurkan

Artikel () 30 April 2020 23:13:28 WIB


Harian Bisnis Indonesia edisi 29 April 2020 dalam salah satu halamannya memuat tulisan dengan judul, “Dunia Kendurkan Lockdown”. Di bawah judul tertulis, “Negara-negara di dunia, mulai dari Spanyol hingga Filipina, berencana mengendurkan karantina wilayah setelah peningkatan jumlah kasus infeksi virus Corona menunjukkan perlambatan. Namun, pelanggaran dikhawatirkan memicu gelombang kedua wabah jika tidak hati-hati”.

Selandia Baru mengakhiri lockdown pada 27/4 setelah melakukan pembatasan yang sangat ketat selama 5 minggu. Meskipun lockdown diakhiri, pelaku bisnis masih akan meminta karyawan bekerja dari rumah. Namun pabrik bisa beroperasi, toko makanan bisa buka kembali. Jaga jarak fisik dan sosial masih tetap diberlakukan. Pemerintahnya menyadari bahwa potensi terjadi gelombang kedua bisa saja muncul.  

Sedangkan untuk Spanyol dan Prancis akan sedikit melonggarkan lockdown. Spanyol masih mengalami jumlah yang naik kurang dari 2.000 kasus selama dua hari sejak 26/4. Di Prancis pun jumlah kasus baru meningkat. Spanyol akan mengumumkan langkah pelonggaran, dan Prancis menyerahkan cetak biru rencana pelonggaran kepada Majelis Nasional. Sedangkan Italia akan mengizinkan warganya untuk keluar rumah setelah pelaksanaan lockdown berjalan.  

Namun demikian, pemerintah yang bersangkutan tetap memikirkan keselamatan warganya. Meskipun lockdown dilonggarkan, kemungkinan untuk memberikan nafas sebentar, mereka justru mewaspadai terjadinya gelombang kedua.  

Jika di Selandia Baru dan Eropa lockdown sedikit dilonggarkan, maka di AS lebih longgar lagi. Hal ini bisa dilihat di Texas. Bioskop, restoran, mal bisa beroperasi. Tapi di California, gubernurnya meminta masyarakat tetap diam di rumah dan bersabar. Di AS, kebijakan setiap gubernur nampaknya tidak seragam, melihat kondisi yang ada.  

Sementara di Hongkong, kantor pemerintah dan publik rencananya akan dibuka kembali. Namun jika kondisi kembali memburuk, kemungkinan akan dilakukan pengetatan kembali. Dan Filipina juga akan bertahap melonggarkan ekonominya setelah lockdown berakhir. Namun dengan tetap memberlakukan pembatasan sosial.  

Dari uraian di atas terlihat bahwa negara-negara yang akan melonggarkan lockdown masih tetap memperhatikan keselamatan warganya. Kelonggaran yang diberikan sepertinya untuk menggerakkan ekonomi. Dan meskipun lockdown dilonggarkan, aturan pembatasan tetap diberlakukan karena mengantisipasi jika terjadi gelombang kedua.

Belajar dari bagaimana pemerintah negara-negara di dunia melonggarkan lockdown, kunci keberhasilan penerapan lockdown atau karantina wilayah adalah partisipasi dan pemahaman masyarakat. Semakin baik masyarakat mendukung, akan semakin baik hasil dari lockdown. Dan kemudian bisa diloggarkan lockdown tersebut untuk memberikan semacam nafas bagi masyarakat dan ekonomi. (efs)  

Referensi: Bisnis Indonesia 29 April 2020

ilustrasi: shutterstock