BALASAN IBADAH PUASA LANGSUNG DARI ALLAH SWT

BALASAN IBADAH PUASA LANGSUNG DARI ALLAH SWT

Artikel Zakiah(Tenaga Artikel) 30 April 2020 21:39:15 WIB


BALASAN IBADAH PUASA LANGSUNG DARI ALLAH SWT

Kenapa hanya ibadah Puasa saja yang balasannya langsung dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala  ? Ini adalah suatu hal yang tidak dapat diungkapkan, bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala membalasnya dengan sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh mata, tidak didengar oleh telinga, dan tidak terlintas dalam benak manusia.

Ulama berbeda pendapat tentang makna :

فَإنَّهُ لِيْ وَأنَا أجْزِيْ بِهِ

"Puasa itu untuk-Ku dan Aku-lah yang akan membalasnya.”

Padahal semua amal perbuatan adalah untuk Allah Azza wa Jalla dan Dia-lah yang akan membalasnya, sebagai berikut:

1. Di dalam puasa tidak terdapat unsur riya, sebagaimana yang terjadi pada ibadah lainnya.

2. Bahwa yang dimaksud dengan “dan Aku-lah yang akan membalasnya,” adalah “Hanya Aku-lah yang mengetahui besarnya balasan orang tersebut dan berapa banyak kebaikannya dilipatgandakan. Adapun ibadah lainnya, karena ia dapat dilihat orang.

3. Yang dimaksud dengan “dan Aku-lah yang akan membalasnya,” yaitu bahwa *puasa adalah ibadah yang paling Allah SWT cintai dan yang akan didahulukan di sisi-Nya.

4. Idhafah [penyandaran] dalam redaksi ini merupakan idhafah tasyrif [kemuliaan] dan ta’zhim [keagungan], sebagaimana misalnya Baitullah (rumah Allah di Makkah Almukarramah) , meskipun seluruh masjid sebenarnya adalah milik Allah SWT.

5. Tidak membutuhkan makan dan syahwat-syahwat lainnya merupakan salah satu sifat Allah Azza wa Jalla. Dan karena orang yang berpuasa mendekatkan dirinya dengan salah satu sifat-Nya, maka Dia pun menyandarkan ibadah tersebut kepada diri-Nya.

6. Maksudnya sama seperti di atas, hanya saja hal tersebut sesuai dengan sifat malaikat. Karena tidak membutuhkan makan dan tidak memiliki syahwat merupakan salah satu sifat mereka.

7. Maksudnya bahwa puasa tersebut murni hanya untuk Allah ‘Azza wa Jalla, dan tidak satu bagian pun dari ibadah tersebut yang ditujukan kepada sesama hamba.

Al-Baidhawi rahimahullah berkata, “Ada dua hal yang menjadi alasan mengapa ibadah puasa diistimewakan  dengan kelebihan seperti ini :

Pertama; karena ibadah-ibadah lainnya dapat dilihat oleh manusia, berbeda dengan puasa karena ia merupakan rahasia antara hamba dan Allah Azza wa Jalla. Ia melakukannya dengan ikhlas dan mengerjakannya karena mengharap ridha-Nya.

Hal ini ditunjukkan oleh firman Allah Azza wa Jalla dalam hadits qudsi, yang artinya, Sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku.

Kedua ; karena seluruh perbuatan baik dilakukan dengan cara mengeluarkan harta atau mempergunakan fisik. Sementara puasa mencakup pengekangan hawa nafsu dan membuat fisik menjadi lemah. Dalam ibadah puasa terdapat unsur kesabaran menahan rasa lapar, haus, dan meninggalkan syahwat. Hal ini ditunjukkan oleh firman Allah Azza wa Jalla dalam hadits qudsi, yang artinya, ‘Dia meninggalkan syahwatnya karena-Ku.

Demikianlah kenapa jika kita beribadah puasa di Bulan Ramadhan ini istimewa mendapatkan balasan langsung dari Allah SWT , semoga kita  diberi kekuatan untuk menunaikannya serta mendapatkan keberkahan dalam Ramadhan ini.Aamiin