Ketika Si Anti-lockdown Positif Covid-19

Ketika Si Anti-lockdown Positif Covid-19

Artikel () 29 April 2020 23:52:19 WIB


Akun Instagram detik dotcom tanggal 29 April 2020 menginformasikan bahwa Ketua Gerakan Anti-lockdown di AS seorang wanita bernama Audrey Whitlock terinfeksi virus Corona. Akibatnya dia akan menjalani karantina selama 14 hari. 

Jika tidak menjalani karantina, rencananya Whitlock akan ikut demonstrasi menuntut Gubernur Carolina Utara mempercepat pencabutan tinggal di rumah yang akan habis pada 8 Mei 2020. Whitlock merupakan penggerak demonstrasi. 

Sebelumnya minggu lalu demonstrasi dengan 100 pengunjuk rasa dilakukan tanpa menggunakan masker dan menentang aturan jarak sosial. 

Jika melihat uraian di atas, terlihat bahwa penduduk di negara demokrasi seperti AS yang sudah terbiasa bebas ada yang menginginkan lockdown segera dibuka. Mereka melakukan demonstrasi tanpa menggunakan masker dan menentang aturan jarak sosial. 

AS merupakan negara dengan jumlah kasus positif Covid-19 terbesar yaitu sebanyak kurang lebih 988 ribu kasus. Dengan masyarakat yang kebanyakan terdidik, ternyata justru kasus positif Covid-19 terbanyak di dunia. Demonstrasi yang tanpa menggunakan masker dan menentang aturan jarak sosial juga menandakan bahwa sebagian masyarakatnya terkesan ingin menentang atau melawan Corona tanpa pikir panjang. Padahal WHO menganjurkan menggunakan masker dan menjaga jarak fisik dan sosial. 

Sementara itu di Indonesia masih banyak masyarakat yang tidak menggunakan masker ketika berada di luar rumah. Dan juga tidak menerapkan jaga jarak fisik dan sosial. Seolah ingin menghadapi Corona dengan keberanian tapi tanpa pikir panjang. Masyarakatpun masih banyak yang berada di luar rumah padahal mereka di rumah bukan untuk suatu hal penting.

Bagi yang sudah terkena, mereka selalu berpesan agar masyarakat yang belum terkena di rumah saja. Dan juga ada yang meminta agar mematuhi seruan pemerintah untuk di rumah saja, menggunakan masker, rajin cuci tangan, dan jaga jarak fisik dan sosial. 

Semoga kita bisa tetapi di rumah dan mengambil pelajaran dari mereka yang sudah terkena Covid-19. (efs) 

ilustrasi: freefoto