Hati-hati Ranjau Paku

Artikel Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika(Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika) 15 November 2013 01:47:11 WIB


RASANYA nyesek juga kalau sedang di jalanan tiba-tiba kendaraan yang kita pakai mogok begitu saja. Karena selain rugi waktu, juga rugi tenaga. 

Pengalaman ini saya pernah alami. Lagi asik-asiknya menempuh perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda dua di jalanan kota Padang, tiba-tiba motor terpaksa harus berhenti.

Alasan mogok bukan mesin mati apalagi bensin habis tak tersisa. Tapi ini karena ban kendaraan yang dipakai kena tusukan paku. Ban bolong, alhasil motor tak bisa dilanjutkan berjalan.

Ketahuan ban bocor kena paku setelah motor dilarikan ke tukang jasa penambalan ban yang mudah ditemui di pinggir-pinggir jalan besar. Paku berkarat tersebut menempel di ban dalam.Sungguh miris, ban yang bocor tidak hanya satu lubang, ternyata banyak lubang.Ini akibat dari tusukan paku yang merembet ketika kondisi ban sedang menggelinding.

Dalam benak hati bertanya, kenapa bisa kena paku ? Padahal laju motor di jalanan yang beraspal. Dan kenapa paku bisa berada di jalanan beraspal, bukannya di papan kayu.Entah itu paku ditebar secara sengaja atau tidak, yang pasti keberadaan paku di jalanan sangat merugikan pengguna kendaraan bermotor roda dua dan empat. Banyak orang menduga, keberadaan paku-paku di jalanan aspal disengaja oleh beberapa oknum tertentu. Tujuannya tak lain untuk mencari keuntungan materi atau juga iseng karena punya sifat pisikopat.

Tega sekali jika ada oknum yang menebar paku di jalanan beraspal hanya untuk mencari uang. Lagi pula bila mencari uang dengan cara ini, rasanya juga tidak berkah, layaknya merasakan kenikmatan di atas penderitaan orang lain. Jalanan di Padang paling sering ada ranjau paku. Untuk itulah, para pengendara bermotor harap berhati-hati dan harus banyak berdoa agar terhindar dari jebakan ranjau paku. Satu di antara daerah yang rawan terdapat di kawasan jln.Ujung gurun s/d Simpang Adabiah, Tabing Asia Biskuit s/d Ulak karang.

Sekarang, selain menuntut kesadaran dari para oknum agar tidak lagi mengulangi perbuatannya, aparat penegak hukum pun harus peka terhadap fenomena ini, dengan segera memberantas perbuatan seperti ini. Mendeteksi kejahatan seperti ini memang bukan hal yang mudah. Perlu ada kejelian, sebab pelaku sukar diketahui kapan beroperasinya, sehingga sulit untuk menangkapnya.  

Agar tidak diketahui, biasanya pelaku beroperasi saat jalanan sepi dan beraksi di malam hari dengan menebar satu hingga tiga paku untuk sekali lemparannya di tiap satu titik.

 

By: wan muhardi idrus