Menjauhi Media Sosial

Artikel () 27 Maret 2020 08:55:17 WIB


Dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh Dedy Corbuzier kepada Nadiem Makarim di chanel Youtube yang dipublikasikan pada 8 Maret 2020, Nadiem menyatakan bahwa ia telah puasa atau meninggalkan media sosial lebih dari dua tahun. Ternyata hal ini menjadikan Nadiem lebih bisa berkonsentrasi dan tenang dalam menjalani kehidupannya. 

Lebih lanjut Nadiem menjelaskan bahwa untuk menghilangkan bully di kalangan siswa atau anak di media sosial, coba lihat dulu bagaimana orang dewasa melakukan bully di media sosial. Jika orang dewasa tidak bisa mencegah diri mereka melakukan bully di media sosial, maka jangan disalahkan kepada anak atau siswa yang melakukan bully di media sosial. 

Saya teringat dengan pernyataan Tony Fernandez, CEO Air Asia yang juga meninggalkan media sosial. Alasannya, media sosial banyak menyebarkan hal buruk ketimbang hal baik. Jika dua orang terkenal meninggalkan media sosial dengan alasan yang rasional dan positif, maka bagaimana menerapkannya kepada anak? 

Menurut Nadiem, di sini peran orang tua yang besar untuk memberi keteladanan kepada anak. Orang tua perlu mencontohkan atau mengkondisikan diri mereka dulu sebelum meminta anaknya meninggalkan media sosial atau menjauhi kecanduan gawai. 

Nadiem menjelaskan bahwa ia berhasil menjauhi media sosial sekaligus menjauhi kecanduan terhadap gawai, dan membuat ia lebih menikmati kehidupan nyata. 

Sementara itu Dedy Corbuzier juga menceritakan bahwa anaknya meskipun memiliki media sosial, tetapi tidak membaca komentar-komentar yang ada di media sosialnya. Ia hanya fokus memposting di media sosialnya. Alasannya, mengapa harus membaca komentar orang yang belum pernah dikenalnya. 

Tidak dipungkiri, hari ini banyak orang dewasa atau orang tua yang kecanduan media sosial sehingga sulit lepas dari media sosial. Namun kehidupan mereka justru bertambah buruk akibat pengaruh kecanduan media sosial. Hal ini menyebabkan mereka sulit memberikan arahan kepada anaknya yang mulai atau sudah bermain media sosial. 

Dalam sesi lain Nadiem Makarim menyebutkan bahwa peran orang tua jauh lebih kuat dibanding sekolah dalam membentuk pribadi anak. Anak ada di sekolah hanya sekitar 6 jam. Sisanya ia berada di luar sekolah atau rumah. Maka orang tua memiliki peranan penting dalam membentuk kepribadian anak. 

Jika orang tua dan anak sama-sama memiliki ketergantungan kepada media sosial maka akan semakin sulit membentuk kepribadian anak yang memang merupakan tanggung jawab orang tua. Apalagi untuk memberikan keteladanan kepada anak. 

Oleh karena itu, nampaknya apa yang dilakukan Nadiem Makarim, yang kini menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan perlu dipertimbangkan oleh orang tua atau orang dewasa. Jika tidak bisa meninggalkan media sosial sama sekali, mungkin bisa diawali dengan mengurangi frekuensi berinteraksi. Di samping itu, mengurangi kegiatan menyebarkan ujaran kebencian atau berita palsu yang sering menyulut emosi yang membacanya. (efs)