NEVI ZUAIRINA PEREMPUAN MINANG BERSATULAH

NEVI ZUAIRINA PEREMPUAN MINANG BERSATULAH

Artikel Zakiah(Tenaga Artikel) 25 Maret 2020 22:46:50 WIB


“NEVI ZUAIRINA: PEREMPUAN MINANG BERSATULAH”

Perempuan memiliki peluang besar untuk berkiprah di sektor apapun. Bahkan belakangan, kiprah perempuan makin diperhitungkan di sektor publik seperti legislatif dan eksekutif. Namun, hal tersebut butuh kekompakan dan dukungan dari kalangan perempuan itu sendiri, komitmen partai politik, dan insan pers.

Hal tersebut terungkap dalam Forum Group Discussion (FGD) yang diadakan Jaringan Pemred Sumbar (JPS) di Hotel Balairung, Jakarta, Jumat (21/2). Pada diskusi bertema “Mencari Pemimpin Sumbar ke Depan” itu , yang ikut menjadi narasumber adalah anggota DPR RI  ; Ibu Nevi Zuairina, Deputi Kajian Strategik Lemhamnas RI ; Prof. Reni Mayerni, dan Widyaiswara Kemendagri Ibu Sastri Yunizarti Bakri.

Menurut Ibu Nevi Zuairina, perempuan memiliki peluang yang sama untuk berkiprah di mana saja dalam karirnya di dunia ini. Punya hak yang sama dengan kaum laki-laki. Baik di pemerintahan maupun wilayah politik.

“Dari sisi regulasi normatif di negara ini, tidak ada yang membedakan antara laki-laki dan perempuan untuk masuk ke pemerintahan maupun parlemen. Bahkan, untuk menjadi presiden pun bisa,” ujar politisi PKS di parlemen Senayan itu.

Dari sisi pemerintahan, kata Ibu Nevi, sudah ada keterwakilan perempuan yang menjadi pejabat eselon I dan II. Begitu pula dari sisi partai politik, sudah ada kewajiban yang mengatur adanya kuota 30 persen perempuan untuk berkompetisi menjadi wakil rakyat di parlemen. Begitu juga untuk menjadi calon kepala dan wakil kepala daerah, tidak ada aturan yang melarang.

“30 persen dari daftar caleg harus perempuan setiap tiga nomor harus ada perempuan. Artinya ada keberpihakan regulasi soal perempuan pada pemilu, jika tidak terpenuhi parpol gagal jadi peserta. Namun, sayangnya masih ada partai yang setengah hati dengan tidak menempatkan perempuan pada nomor urut satu,” ujar Ibu Nevi.

Pada kesempatan diskusi yang dihadiri Pembina JPS HM Nurnas ini, Ibu Nevi mengingatkan kalangan perempuan untuk terus meningkatkan kapasitas diri. Kalau soal kekuatan fisik, belajar dari pengalamannya maju ke DPR, perempuan juga kuat dalam sosialisasi dan mendatangi konstituen. “Ukurannya kapasitas, integritas dan jaringan. Tak lupa juga isi tas, dalam artian bukan money politics tapi cost politics,” ujar  Ibu Nevi.

Di sisi lain, Ibu Nevi mengingatkan agar kaum perempuan untuk mengubah mindset-nya dengan mendukung perempuan berintegritas ketika ada yang maju di legislatif maupun eksekutif. “Jadi, kalau ingin maju, perempuan harus kompak dulu. Lalu, jangan sampai pakai sifat ‘panjat pinang’ dan gaduh ketika ada perempuan yang ingin maju,” ingatnya.

FGD yang diadakan JPS ini merupakan rangkaian roadshow untuk menampung pemikiran-pemikiran dalam rangka mencari pemimpin Sumbar ke depan. “Sengaja ini dilakukan di Jakarta, untuk menampung pendapat para tokoh-tokoh rantau, sehubungan dengan kepemimpinan Sumbar ke depan (tadi),” ujar Koordinator JPS Heri Sugiarto di sela-sela acara.