Memanfaatkan Perkarangan Rumah untuk Apotek Hidup

Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 06 Maret 2020 11:17:22 WIB



Oleh Yal Aziz

Kata Koes Ploes grup band legendaris 1970-an, tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Maksudnya, daerah kita Sumatera Barat atau Ranah Minang termasuk daerah yang subur, yang sangat memungkin kita untuk hidup makmur dan sehat. 

Untuk itu tentu kita hanya berharap kepada pemerintah, apakah itu gubernur, walikota dan bupati serta anggota dewan yang terhormat untuk lebih serius dalam membuat peraturan yang berpihak kepada rakyat kecil atau rakyat badarai.  Maksudnya, jangan sampai ada aturan daerah berbentuk perda yang justru membebani masyarakat. 

Khusus masyarakat petani, pemerintah tak hanya memberikan penyuluhan semata, serta memberkan bantuan, tapi yang lebih penting memberikan ilmu pengetahuan tentang tata cara bercocok tanah yang sesuai dengan ilmu pengetahuan. Kemudian tanaman yang ditanami disekitar rumah atau perkakangan rumah berkahsiat untuk obat.

Yang tak kalah pentingnya pemerintah hendaknya memberikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat dengan memanfaatkan Perkarangan rumah untuk Apotek Hidup. Maksudnya, masyarakat diajarkan cara bertanam semua jenis tanaman yang ada kaitannya dengan pengobatan. Seperti Jehe,  kunyit dan serai dan tanaman berkhasiat lainnya. 

Seperti Jahe, adalah salah satu jenis tanaman obat yang populer digunakan sebagai bahan pembuat jamu dan obat tradisional. Kemudian Jahe mengandung senyawa aktif kuat bernama gingerol yang mampu mengatasi banyak masalah pencernaan seperti sakit perut dan mual-muntah, pusing karena vertigo, hingga mengurangi sakit akibat nyeri haid serta nyeri sendi seperti osteoarthritis dan rematik. Gingerol juga dilaporkan dapat mencegah pertumbuhan sel kanker usus besar. Selain itu, jahe dapat membantu menurunkan berat badan.

Jika ingin menggunakan jahe sebagai obat herbal, pilihlah yang segar. Senyawa gingerol paling banyak dan paling kuat ditemukan dalam jahe segar ketimbang jahe bubuk. Bubuk jahe di pasaran juga biasanya sudah diolah dengan banyak gula tambahan. Simpan jahe dalam wadah tertutup rapat, simpan di tempat kering dan jauhkan dari sinar matahari langsung.

Peringatan: jahe umumnya aman, tapi tetap tidak boleh dikonsumsi berlebihan. Jahe dapat menyebabkan sakit perut, kembung, mulas, hingga diare jika kebanyakan. Anda tak dianjurkan mengonsumsi lebih dari 4 gram jahe per hari.

Kemudian Kunyit yang  mengandung zat kurkumin yang memberikan warna oranye khasnya. Kurkumin jugalah yang memberikan khasiat obat dari kunyit untuk membantu menjaga kesehatan serta mencegah penyakit. Bahkan berkat senyawa kurminnya, simpang oranye ini sudah sejak dulu digunakan dalam pengobatan tradisional Indonesia untuk meringankan gejala gangguan pencernaan, gejala penyakit kulit, mengatasi penyakit hati, mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke, hingga mencegah kanker usus besar. Berdasarkan penelitian, kurkumin juga berfungsi melindungi kesehatan fungsi saraf.

Peringatan: sama halnya dengan jahe, kunyit juga tidak boleh kebanyakan dikonsumsi. Dikutip dari Healthline, beberapa penelitian mengatakan konsumsi kunyit berlebihan memicu kenaikan asam lambung berlebih. Asupan kunyit yang terlalu banyak juga dapat menyebabkan masalah perdarahan. Anda mungkin jadi lebih gampang memar atau luka lama sembuhnya.

Maka dari itu, orang yang punya masalah lambung seperti maag dan yang sedang rutin menggunakan obat pengencer darah warfarin tidak boleh terlalu banyak mengonsumsi kunyit.

Selanjutnya Kencur  yang punya nama latin Kaempferia galanga ternyata masih satu keluarga dengan jahe. Tidak heran apabila masih banyak yang salah membedakan antara kencur dengan jahe.Bahkan Kencur sudah dikenal lama sebagai obat batuk berdahak, obat diare, obat deman, dan obat sakit gigi. Kencur juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan nafsu makan dan mengobati cedera otot setelah olahraga.

Manfaat kencur tidak berhenti sampai di situ. Sebuah penelitian dari Bangladesh menunjukkan bahwa ekstrak kencur mengandung sifat antidepresan yang bermanfaat untuk mengurangi stres dan kecemasan.

Begit juga halnya dengan Kumis kucing,  yang cukup terkenal dalam meringankan beberapa masalah kesehatan, seperti luka di kulit dan gusi bengkak. Selain itu, zat antiradang dalam kumis kucing dapat membantu mengendalikan gejala alergi, rematik dan asam urat, penyakit ginjal, hingga menghentikan kejang.

Sebuah penelitian pada tikus lab yang diterbitkan jurnal Ethnoparmhacology melaporkan bahwa daun kumis kucing juga bersifat diuretik yang memicu peningkatan produksi urine. Secara tidak langsung, bolak-balik buang air kecil dapat membantu mengeluarkan bakteri yang ada di dalam kandung kemih. Hal ini pun membantu mengurangi kemungkinan risiko infeksi saluran kencing.

Berikunta Daun sirih yang sudah dimanfaatkan  sejak zaman leluhu. Bahkan, daun sirih digunakan sebagai tanaman obat untuk mengobati berbagai masalah kesehatan. Nenek moyang kita sejak dulu terbiasa mengunyah sirih untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka.

Nyatanya, tradisi menyirih ini memang terbukti bermanfaat oleh sejumlah penelitian medis modern. Mengunyah sirih telah terbukti menghambat pertumbuhan bakteri dalam mulut, sehingga bermanfaat untuk mencegah gigi berlubang dan penyakit gusi.

Selain itu, antioksidan tannin dalam sirih mempercepat respon tubuh untuk membekukan darah dan menyembuhkan luka. Itu kenapa sirih sering digunakan untuk menghentikan mimisan dan mengobati luka bakar. (berbagai sumber---penulis wartawan tabloidbijak.com dan plt keta JMSI Sumbar).