Sikapi Penyakit Virus Corona dengan Tawakal Kepada Allah
Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 06 Maret 2020 11:16:02 WIB
Oleh Yal Aziz
SEBAGAIMANA kita ketahui sekarang, dunia lagi digoncang dengan informasi wabah penyakit mematikan yang diberi nama virus corona atau corona virus, yang dikenal juga dengan 2019-nCoV. Bahkan, kini penyakit menular mematiakn tersebut terdeteksi pertama kali di Wuhan RRC beberapa bulan lalu dan telah menjadi masalah kesehatan dunia.
Sama seperti negara lain, Indonesia siap menghadapi sebaran coronavirus yang bisa menyebabkan kematian. Apalagi sejumlah daerah mengumumkan adanya suspect yang sedang dirawat di ruang isolasi.
Kalau kita berbicara sejarah, wabah penyakit menular metaikan ini, juga pernah terjadi di zaman Nabi Muhammad Rasulullah SAW meski bukan virus corona. Wabah tersebut salah satunya kusta yang menular dan mematikan sebelum diketahui obatnya. Nabi memerintahkan tidak dekat-dekat atau melihat orang yang mengalami lepra atau leprosy.
Virus Corona Menyebar ke Mana Mana, Baca Doa Ini Agar Selalu Diberi Sehat
لاَ تُدِيمُوا النَّظَرَ إِلَى الْمَجْذُومِينَ. Artinya: "Jangan kamu terus menerus melihat orang yang menghidap penyakit kusta." (HR Bukhori)
Hadist ini dinilai hasan dan sesuai bakteri penyebab kusta yang ternyata mudah menular antar manusia. Nabi Muhammad SAW juga pernah memperingatkan umatnya jangan berada dekat wilayah yang sedang terkena wabah. إِذَا سَمِعْتُمْ بِالطَّاعُونِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا. Artinya: "Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu." (HR Bukhari)
Hadist ini mirip metode karantina yang kini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit. Selain kusta, Nabi Muhammad SAW juga pernah menghadapi wabah di masa hijrah ke Madinah. Saat itu situasi Madinah dikatakan sangat buruk dengan air yang keruh dan penuh wabah penyakit
Menghadapi situasi tersebut, Nabi Muhammad SAW meminta pengikutnya untuk sabar sambil berharap pertolongan dari Allah SWT. Seperti diceritakan Aisyah, mereka yang bersabar dijanjikan syahid.
Selain di masa Rasulullah, kisah wabah penyakit juga ada di masa khalifah Umar bin Khattab. Dalam hadist diceritakan, Umar sedang dalam perjalanan menuju Syam saat kabar wabah penyakit diterimanya dalam perjalanan.
Hadist yang dinarasikan Abdullah bin 'Amir mengatakan, Umar kemudian tidak melanjutkan perjalanan.
Suatu waktu, Umar sedang dalam perjalanan menuju Syam, saat sampai di wilah bernama Sargh. Saat itu Umar mendapat kabar adanya wabah di wilayah Syam. Abdurrahman bin Auf kemudian mengatakan pada Umar jika Nabi Muhammad SAW pernah berkata, "Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu." (HR Bukhori).
Dalam hadist yang juga diceritakan Abdullah bin Abbas dan diriwayatkan Imam Malik bin Anas, keputusan Umar sempat disangsikan Abu Ubaidah bin Jarrah. Dia adalah pemimpin rombongan yang dibawa Khalifah Umar.
Menurut Abu Ubaidah, Umar tak seharusnya kembali karena bertentangan dengan perintah Allah SWT. Umar menjawab dia tidak melarikan diri dari ketentuan Allah SWT, namun menuju ketentuanNya yang lain. Jawaban Abdurrahman bin Auf ikut menguatkan keputusan khalifah tidak melanjutkan perjalanan karena wabah penyakit.
Wabah penyakit sejatinya tidak pernah diharapkan muncul hingga mengakibatkan kekhawatiran. Namun selalu ada alasan yang mengakibatkan wabah penyakit muncul dengan dampak yang tidak bisa diperkirakan.
Untuk menghadapi persoalan wabah penyakit ini, agar kita selalu berdoa;"Ya Allah, aku mencari perlindungan kepadamu dari kusta, kegilaan, kaki gajah, dan penyakit jahat. (HR Abu Daud)."
Sesuai saran pemerintah, untuk mencegah infeksi virus corona sebaiknya selalu menggunakan masker saat beraktivitas. Selain itu jaga kebersihan dengan rajin cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Langkah selanjutnya adalah segera ke dokter bila terjadi penurunan fungsi tubuh, terutama jika baru pulang dari Wuhan atau China. (Penulis wartawan tabloidbijak,com dan ketua JMSI Sumbar).