Pembayaran Digital

Pembayaran Digital

Artikel () 04 Desember 2019 09:38:24 WIB


Harian Kontan edisi 3 Desember 2019 dalam salah satu halamannya memuat tulisan dengan judul “Pembayaran Basis Digital, Masa Depan Bisnis Bank”. Di masa mendatang, di Indonesia akan terwujud yang namanya open banking. Salah satu upaya tersebut adalah standarisasi application program interface (API). 

API dari perbankan ini nantinya akan bisa dipakai oleh lembaga keuangan lainnya untuk terhubung dengan nasabah atau konsumen. Bagi bank, pengembangan API akan berguna untuk mendapatkan dana murah dari pihak ketiga berupa transaksi keuangan yang mengalami peningkatan. 

Beberapa API yang bisa dipakai adalah untuk keperluan information, payment, loan. Dengan API, konsumen semakin dimudahkan untuk berhubungan dengan penyedia jasa atau perusahaan tanpa harus datang ke bank. 

Satu hal yang paling popular terkait API ini adalah penggunaan telpon selular pintar yang memiliki NFC guna mengisi uang elektronik atau pembayaran elektronik. Dari sisi penyedia telpon seluler pintar, saat ini semakin banyak ponsel pintar yang memiliki NFC dijual dengan harga lebih murah. Karena sebelumnya, ponsel pintar yang memiliki NFC identic dengan ponsel flagship atau ponsel yang mahal. 

Satu hal yang harus diwaspadai dari pembayaran berbasis digital ini adalah keamanan dan penipuan. Oleh karena itu, konsumen, nasabah, masyarakat harus semakin melek literasi digital dan perbankan. Karena potensi terhadap hal itu sudah terlihat dan bahkan sudah ada yang menjadi korban. 

Pembayaran berbasis digital sesungguhnya semakin memudahkan konsumen, nasabah dalam bertransaksi. Bahkan dengan pembayaran digital ini banyak diskon atau cashback yang menguntungkan konsumen dan nasabah. 

Bagi generasi milenial, pembayaran digital ini sudah familiar bagi mereka. Karena sehari-hari sudah akrab dengan ponsel pintar. Namun mereka harus tetap waspada terhadap penipuan. Demikian juga dengan generasi yang lebih tua, juga perlu waspada akan penyalahgunaan aplikasi pembayaran digital. 

Satu hal yang juga penting, pembayaran digital juga akan memuluskan pariwisata. Maka pelaku pariwisata di Sumbar, khususnya UMKM perlu beradaptasi terhadap pembayaran digital ini agar wisatawan yang ingin melakukan transaksi pembayaran digital bisa terlayani. Dan boleh jadi, pembayaran digital bisa meningkatkan omset juga. 

Oleh karena itu, literasi keuangan, literasi digital, juga penting bagi pelaku UMKM yang terkoneksi dengan dunia pariwisata, agar bisa mengikuti perkembangan zaman dan juga mengambil peluang dari kemajuan tersebut. (efs)   

Referensi: Harian Kontan 3 Desember 2019

ilustrasi: freefoto dotcom