Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Sumatera Barat November 2019

Berita Utama Desi Marlinda(Diskominfo) 03 Desember 2019 09:01:59 WIB


Padang, Diskominfo SB - Pada bulan November 2019 Kota Padang mengalami deflasi sebesar 0,34 persen dan Kota Bukittinggi mengalami deflasi sebesar 0,10 persen. , hal itu dijelaskan oleh Kepala BPS Prov Sumbar Bapak Sukardi saat rilis konferensi pers di kantor BPS setempat Jln. Khatib Sulaiman Padang, (2/11).

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi penting yang dapatmemberikan informasi mengenai perkembangan harga barang/jasa yang dibayar oleh konsumen. Penghitungan IHK ditujukan untuk mengetahui perubahan harga dari sekelompok tetap barang/jasa yang pada umumnya dikonsumsi oleh masyarakat. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menggambarkan tingkat kenaikan (inflasi) atau tingkat penurunan (deflasi) dari barang/jasa mempunyai kaitan yang erat sekali dengan kemampuan daya beli yang dimiliki masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan tetap. Tingkat perubahan IHK (inflasi/deflasi) yang terjadi akan mencerminkan daya beli dari uang yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Semakin tinggi inflasi maka semakin rendah nilai uang dan semakin rendah daya belinya.

• Deflasi di Kota Padang terjadi karena adanya penurunan indeks pada 3 (tiga) kelompok pengeluaran. Penurunan terbesar terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,35 persen, diikuti penurunan indeks pada kelompok sandang sebesar 0,21 persen. Deflasi di Kota Bukittinggi disebabkan adanya penurunan indeks pada 2 (dua) kelompok pengeluaran. Penurunan terbesar terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,60 persen dan diikuti kelompok sandang sebesar 0,14 persen.

• Laju inflasi tahun kalender sampai bulan November 2019 Kota Padang dan Kota Bukittinggi masing-masing sebesar 1,65 persen dan 1,32 persen. Laju inflasi year on year Kota Padang (November 2019 terhadap November 2018) sebesar 1,81 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 1,74 persen.

• Dari 23 (dua puluh tiga) kota IHK di Sumatera, 5 (lima) kotamengalami inflasi dan 18 (delapan belas) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Metro sebesar 0,36 persen dan terendah terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,02 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,06 persen dan terendah di Kota Batam sebesar 0,01 persen. Kota Padang dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke 7 (tujuh) dan ke 16 (enam belas) dari semua kota IHK yang mengalami deflasi di Sumatera. Secara nasional Kota Padang dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke 12 (dua belas) dan ke 21 (dua puluh satu) dari semua kota IHK yang mengalami deflasi. (BPS/Diskominfo)