Menjual Ombak Mentawai ke Turis Manca Negara

Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 02 Desember 2019 10:52:53 WIB



Oleh Yal Aziz

SEBAGAI kabupaten termuda di Sumatera Barat, kepulauan Metawai punya keindahan alam dengan pesona ombaknya. Bahkan ombak di sekitar Pulau Siberut dan Masokut (Nyang-nyang), punya daya tarik  tersendiri bagi turis mancanegara.

Keindahan Pulau Mentawai bukanhanya bagaikan  surga, tapi merupakan tanah suci bagi peselancar. Jika Hawaii dikenal sebagai Mekah-nya peselancar, maka Mentawai adalah Yerusalem-nya. 

Kondisi pantai di Pulau Mentawai memang masih sepi, bersih, dan bebas sampah. Sebagian besar daratan masih hutan yang memiliki spesies endemik yang dilindungi, seperti beruk mentawai. Hutannya pun masih didiami suku asli Mentawai, disebut Mentawi. Bahkan di Siberut, masih terlihat atau dijumpai masyarakatnya dengan pakaian aslinya dengan memakai cawat dengan bunga di rambut dan telinga.

Sementara jumlah resor di Mentawai bisa dikatakan puluhan, namun sayangnya masih milik orang asing atau bule. Bahkan di sejumlah resor, harga sewa semalam US$ 150-200 (sekitar Rp 1,5-2 juta). Yang uniknya,  resort Pulau Nyang-Nyang, kebanyakan dibangun tanpa analisis dampak lingkungan dan dibangun dengan membabat pohon bakau.

Begitu juga dengan bangunan Pit Stops Hill, yang termasuk resor yang populer di Pulau Mentawai. Bangunan utamanya didominasi kayu yang memiliki bar dan ruang tamu. Bentuk langit-langitnya berkubah dengan konsep rumah panggung. Kapasitas resor ini 10 orang. Untuk menginap di situ, kita harus merogoh kocek dalam-dalam. Paket sekali main saja Aus$ 7.000 (sekitar Rp 75 juta). 

Biaya main selancar di Mentawai memang tidak murah. Untuk menyewa perahu motor selama dua hari, seharga  Rp 9 juta. Harga tersebut terjadi akibat,  harga Premium per liter di Mentawai Rp 15 ribu. Untuk mencari ombak,  perahu menghabiskan 300-an liter sehari. Jadi wajar, jika harganya mahal.

Bertitik tolak dengan potensi ombak tersebut, pemerintah Kepulauan  Mentawi haruslah serius menggarap potensi tersebut, sebagai pendapatan. Bila perlu datangkan ahli untuk menjual potensi ombak tersebut.

Kemudian, masyarakat Mentawai juga haruslah banyak belajar dengan cara masyarakat Bali menghargai turis asing. Kenapa? Karena masyarakat Bali sudah menilai kedatangan turis asing tersebut secara langsung akan meningkatkan pendapatan mereka. Tegasnya, banyaklah keuntungan yang bisa mereka peroleh dari kedatangan orang asing tersebut.  (penulis waratwan tabloidbijak.com dan ketua smsi sumbar).